KLIA2 Gerbang Baru Budget Traveler di Malaysia

Sejak hampir 2 tahun yang lalu, tepatnya di bulan Mei tahun 2014, Malaysia mempunyai gerbang baru untuk menyambut para budget traveler dunia yang datang atau sekedar transit di Kuala Lumpur. Namanya KLIA2 singkatan dari Kuala Lumpur International Airport 2. Kehadirannya menggantikan peran terminal LCCT (Low Cost Carrier Terminal) Kuala Lumpur yang telah bertugas sejak tahun 2006. Secara umum, bandara yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar 4 milliar ringgit (sekitar 12,8 Trilliun rupiah dengan kurs 1 MYR = 3200 IDR) ini memiliki desain yang jauh lebih bagus, lebih megah dan lebih mewah dari terminal LCCT.

KLIA 2
KLIA 2

Saya mendapatkan kesempatan untuk menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di bandara ini tahun 2015 silam, tepatnya di bulan Februari 2015 dan saya mendapati bahwa bandara ini benar-benar sangat bagus dan megah. Bahkan saya merasa bandara ini sebenarnya kurang cocok disebut bandara untuk Low Cost Carrier, karena memang fasilitasnya yang sangat lengkap. Semua keberangkatan dan kedatangan pesawat dilayani melalui fasilitas garbarata. Bandara juga dilengkapi dengan berbagai macam toko mulai dari gerai makanan, pakaian, souvenir, parfum hingga perhiasan, sehingga suasananya sangat mirip Mall. Bandara juga dilengkapi konektivitas kereta bandara.

Salah satu hal yang paling menyenangkan bagi budget traveler seperti saya adalah kondisi bandara yang sangat nyaman untuk diinapi, baik yang berbayar melalui fasilitas hotel yang berada di dalam terminal bandara maupun yang gratis dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada di bandara.

KLIA 2
Eksterior KLIA 2

Saya sendiri belum pernah sekalipun menginap di bandara hingga datangnya suatu hari di tanggal 6 Februari 2015. Saat itu saya memiliki connecting flight yang membuat saya harus bertahan di bandara semalaman. Tanggal 6 Februari 2015 tepat di jam 1 dini hari waktu Kuala Lumpur, pesawat Air Asia yang membawa saya dari Surabaya mendarat di KLIA2. Enam jam kemudian, tepatnya di pukul 7 pagi, saya memiliki penerbangan menuju Krabi, Thailand. Waktu 6 jam yang tersedia, tidak memungkinkan bagi saya untuk menginap di kota Kuala Lumpur sehingga satu-satunya pilihan adalah menginap di bandara. Jika waktu itu pesawat Air Asia yang saya tumpangi masih mendarat di terminal LCCT, mungkin saya memilih untuk menginap di hotel. Tetapi karena mendaratnya di KLIA2, saya memutuskan untuk mencoba menginap gratisan di bandara. Hitung-hitung hemat ongkos.

Interior KLIA 2
Interior KLIA 2
Interior KLIA 2
Interior KLIA 2

Berdasarkan informasi dari beberapa review yang saya baca sebelum keberangkatan, menginap di KLIA2 sangat ramah dengan para budget traveler. Banyak kursi-kursi empuk yang sepertinya sengaja disediakan untuk traveler. Bagi yang tidak kebagian kursi, bisa tidur di lantai di ruang tunggu utama KLIA2. Jangan khawatir kedinginan, karena disana lantainya dilapisi karpet yang cukup tebal, sehingga rasanya hangat dan empuk. Selain tempat untuk sekedar merebahkan badan sembari transit, KLIA2 juga menyediakan cukup banyak stop kontak sehingga para traveler tidak perlu takut kehabisan baterei selama menunggu disana. Bagi traveler yang kelaparan, tersedia restoran yang buka 24 jam. Dan bagi yang kehabisan uang, terdapat beberapa mesin atm dan juga money changer.

KLIA 2
KLIA 2
KLIA 2
KLIA 2
KLIA 2
Check In Desk KLIA 2

Dengan fasilitas yang begitu lengkap, saya pun akhirnya tidak ragu untuk menginap di bandara, dan ini adalah pengalaman pertama saya. Saya pun memilih tidur di lantai beralas karpet agar bisa berbaring sempurna. Saat itu di sekitar “tempat tidur” saya, sudah tergeletak belasan manusia yang sepertinya dari belahan bumi barat.

Salah satu alasan yang pernah saya dengar, mengapa Malaysia membangun terminal KLIA2 ini adalah untuk memberikan sambutan sebaik-baiknya bagi para wisatawan yang berkunjung ke negaranya, baik itu wisatawan yang datang dengan pesawat full board maupun budget. Bandara LCCT yang ada selama ini dianggap kurang pantas untuk menyambut tamu negara yang semakin lama semakin banyak seiring dengan meroketnya popularitas penerbangan murah.

Eksterior KLIA 2
Eksterior KLIA 2

Selain itu, pembangunan terminal baru ini juga menambah kapasitas daya tampung penumpang. Jumlah wisatawan yang memang berkunjung atau sekedar transit di Malaysia pun semakin bertambah hingga pada akhirnya menambah pundi-pundi devisa negara. Dari informasi yang saya dapat ketika berkunjung ke Kuala Lumpur Gallery di Dataran Merdeka, pendapatan dari sektor pariwisata ini menduduki peringkat ke-6 dalam daftar sumber pendapatan Malaysia.

Saya melihat KLIA2 adalah sebagai bukti keseriusan pemerintah Malaysia dalam hal pembangunan infrastruktur demi meningkatkan perekonomian, salah satunya di sektor pariwisata. Selain daya tampung bandara yang besar, adanya berbagai macam konektivitas moda transportasi dari kota ke Bandara seperti bus, taksi dan juga kereta bandara membuat para traveler memiliki banyak pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhannya, mau yang murah, nyaman atau cepat.

7 thoughts on “KLIA2 Gerbang Baru Budget Traveler di Malaysia

  • 07/04/2016 at 16:07
    Permalink

    Keren ya, ga punya berharap devisa dan wisatawan aja, semua infrastrukturnya pun dipersiapkan. Tetangga saya disini kalau berobat, lebih memilih nyebrang kesana daripada harus terbang ke Jkt 🙁

    Reply
    • 07/04/2016 at 20:50
      Permalink

      Iya mbak. Yang bikin sedih, ketika negara tetangga sibuk membangun, kita masih sibuk ribut politik, hiks

      Reply
      • 07/04/2016 at 20:53
        Permalink

        Yg jadi pertanyaan untuk indonesia, apakah harus dijajah inggris dulu baru bisa maju? Hehehe
        Kalo Londo kan pake cara politik devide et empera yg masih membekas dan dilakukan

        Reply
        • 07/04/2016 at 21:56
          Permalink

          Hmmm, kalau aku ga setuju sih. Kalau baca2 buku sejarah, dahulu Malaysia dan Singapura yang belajar pada kita. Petronas belajar ke Pertamina. Lalu tahun 1950an, Indonesia adalah negara ASEAN pertama yg menjadi tuan rumah Asian Games. Jadi saat itu, saya membayangkan kita sebenarnya sudah sangat maju.
          Hanya saja kemudian kita terlena dan tidak sadar kalau negeri tetangga sudah berlari jauh lebih cepat dari kita. Begitu sadar, kita sudah ketinggalan jauh

          Reply
  • 13/04/2016 at 12:22
    Permalink

    Di KLIA 2 memang banyak orang yang numpang tidur untuk nunggu penerbangan berikutnya. Goleran aja gitu di kursi atau bahkan ada yang melantai hehehe. Tapi aku sendiri belum pernah nginep di KLIA 2 😀

    Reply
    • 13/04/2016 at 23:50
      Permalink

      Yup, memang banyak sekali para traveler yang numpang tidur disana. Suasananya juga cukup nyaman

      Reply
      • 13/04/2016 at 23:59
        Permalink

        Bener… kadang2 tiduran ngemper gitu seru juga hehehe 😀

        Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *