Sudah lama Surabaya dikenal sebagai daerah pesisir. Secara geografis, wilayah kota pahlawan ini memang berbatasan langsung dengan laut, mulai dari sisi utara hingga ke sisi timur. Sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, Surabaya menjadi salah satu pusat perdagangan dengan pelabuhan kalimas sebagai pintu gerbangnya.
Sebagai daerah pesisir, salah satu mata pencaharian utama dari warga Surabaya adalah nelayan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan pesisir utara dan timur Surabaya, seperti Bulak, Kenjeran ataupun Semampir. Sayangnya, selama ini wilayah-wilayah pesisir Surabaya tersebut identik dengan kondisi kumuh, bau dan kotor. Pantainya dipenuhi berbagai macam sampah, baik itu sampah dari sisa konsumsi seperti plastik, kaleng maupun sampah dari limbah hasil laut seperti sisik ikan, cangkang kerang maupun kulit udang. Kondisi makin diperparah dengan air pantai yang keruh kecokelatan. Sebuah pemandangan yang sangat jauh dari kata indah.