Tik tok tik tok, terdengar lirih, suara jarum detik jam beker yang ada di meja kerja saya. Di jendela, suasana langit sudah terlihat redup. Semburat merah jingga yang beberapa menit yang lalu masih nampak, saat ini sudah tersapu gelap. Beberapa gedung sudah mulai menyalakan lampunya.
Hari itu, saya masih duduk di meja kerja. Mata saya terpaku pada baris-baris angka yang menghiasi layar komputer saya. Sesekali saya harus mengernyitkan dahi karena angka yang ditunjukkan, berbeda dengan apa yang sudah saya perkirakan.
Jika ada lima tempat di Indonesia yang masuk dalam daftar hot list tempat yang ingin saya kunjungi dalam waktu dekat, saya tidak ragu memilih kota Sabang dan pulau Weh sebagai salah satunya. Empat lainnya adalah Raja Ampat di Papua, Kepulauan Anambas di Kepulauan Riau, Pulau Komodo di NTT dan Gunung Rinjani di Lombok, NTB.
Hingga saat ini, wilayah paling ujung barat di bumi pertiwi yang pernah ku jejak adalah kota Banda Aceh di sekitar awal tahun 2014 silam. Sayangnya saat itu saya tidak mempunyai banyak waktu, sehingga tidak sempat untuk menyeberang ke pulau Weh. Ada sedikit sesal saat itu yang terus menghinggap di hati. Untuk itulah saya bersemangat menulis postingan ini dan mengikutsertakan pada event bertajuk “Sabang Marine Blogging Competition”. Dari apa yang saya tulis ini, saya berharap dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Aceh dapat mewujudkan mimpi saya untuk berkunjung ke Sabang.
Berada di ujung paling barat dari wilayah nusantara, Sabang menawarkan berbagai macam pesona dan keindahan yang sangat menggiurkan. Dari foto dan video yang berserakan di dunia maya saja, saya sudah bisa merasakan aura kecantikan dari Sabang. Bagaimana kalau mendapatkan kesempatan untuk berkunjung langsung kesana? Saya sepertinya bisa menjamin, bahwa saya akan jatuh cinta.
Alhamdulillah, di hari Jumat, tanggal 8 April 2016, yang penuh berkah ini, saya akhirnya berhasil menyelesaikan artikel saya untuk diikutsertakan dalam lomba menulis Pesona Gerhana Matahari Total yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan indonesia.travel. Pengalaman selama mengikuti perjalanan bersama Laskar Gerhana untuk berburu gerhana matahari di Belitung menjadi bekal yang sangat berharga dalam membuat artikel ini.
Pada artikel ini saya berhasil merangkai sekitar 1190 kata. Jumlah kata yang sangat cukup untuk membuat otak saya berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi membuat artikel yang terbaik dan penuh kreatifitas.
Salah satu motivasi saya mengikuti lomba ini, selain hadiahnya tentunya, adalah artikel saya akan dibaca dan dinilai oleh dewan juri yang salah satunya adalah idola dan inspirator saya, mbak Trinity sang penulis The Naked Traveler. Ini tentunya akan menjadi pengalaman berharga. Apalagi jika nantinya saya bisa menjadi salah satu pemenang yang artinya tulisan saya berhasil menaklukan mbak Trinity, he he he.
Hari Minggu, 27 Maret 2016 ini, Telkomsel Photo Marathon Maret 2016 memasuki hari terakhir. Tema untuk hari ketiga adalah Street Photo.
Pemenang untuk lomba foto yang kedua, tema seni dan budaya Indonesia, sudah diumumkan, dan lagi-lagi, saya belum bisa menggondol juara. Tapi seperti yang saya utarakan kemarin, mendapatkan like dan nambah satu postingan di blog itu sudah Alhamdulillah banget.
Telkomsel Photo Marathon Maret 2016 telah memasuki hari yang kedua. Pemenang untuk lomba foto yang pertama sudah diumumkan, dan Alhamdulillah, saya belum berhasil menang. Tapi saya berhasil cukup mendapatkan like di dua foto saya dan juga lumayan jadi nambah satu postingan di blog. Bagi saya, hal tersebut patut untuk disyukuri, he he.
Tema untuk hari kedua ini adalah Seni dan Budaya Indonesia. Jadilah saya kembali mengubek-ubek stok foto saya yang sekiranya cocok dengan tema diatas. Ternyata agak susah ya. Terus terang, saya memiliki beberapa foto dengan tema yang cocok, tetapi saya masih bingung dengan aturan legalitas sebuah foto utamanya terkait model release. Jadinya akhirnya saya memilih foto yang tidak ada wajah manusia. Kalaupun ada, wajahnya tidak terlihat, baik itu tertutup topi ataupun topeng.
Dan setelah sekitar 20 menit memeriksa satu demi satu foto di Laptop, akhirnya saya menemukan dua foto yang saya kira cocok. Alhamdulillah.