Cantiknya Warna-Warni Burung di Bali Bird Park

Seekor burung Kasuari yang tengah berjalan melenggang bak peragawati menyambut kedatangan saya dan istri begitu tiba di Bali Bird Park. Tiket masuk seharga 125 ribu per orang untuk pemegang KTP Indonesia alias Warga Negara Indonesia belum juga saya beli, tetapi sambutan meriah sudah diberikan oleh taman yang resmi dibuka sejak tahun 1995 ini.

Pintu Masuk Bali Bird Park
Pintu Masuk Bali Bird Park

Setelah membeli tiket dan melewati pintu masuk, satu ekor lagi burung menyapa kami. Kali ini merak yang memberikan ucapan selamat datang pada kami berdua dengan anggun sambil memamerkan ekornya yang tengah tersibak. Pemandangan yang membuat saya sangat terpesona dan ingin segera menjelajah seluruh isi taman yang berlokasi di daerah Gianyar, Bali ini.

Burung Kasuari yang menyambut kedatangan pengunjung Bali Bird Park
Burung Kasuari yang menyambut kedatangan pengunjung Bali Bird Park

Bali Bird Park dibangun diatas lahan seluas 2 hektar dengan memiliki koleksi sebanyak 1000 burung dari 250 spesies. Koleksi burung di Bali Bird Park ini berasal dari seantero penjuru Indonesia dan juga dunia. Beberapa diantaranya tergolong satwa langka Indonesia seperti Jalak Bali dan Cendrawasih. Kehadiran Bali Bird Park ini menambah keragaman wisata Bali yang selama ini identik dengan pantai.

Perjalanan menjelajahi Bali Bird Park kami mulai dari menonton film 4 Dimensi yang bercerita tentang seekor burung yang sedang menempuh perjalanan migrasi untuk yang pertama kalinya. Sebuah cerita edukasi yang sangat menarik dan memberikan pelajaran pada anak-anak bahwa hidup adalah sebuah perjuangan, pun bagi seekor burung.

Keluar dari bioskop, penjelajahan dimulai. Disini burung-burung dikelompokkan sesuai dengan pulau tempat habitat asalnya, mulai dari Sumatera, Borneo, Sulawesi hingga Papua. Sedangkan untuk bentuk kandang burung, ada yang berupa sangkar, dan ada juga yang berupa sebuah bangunan setengah lingkaran yang sangat besar dan terbuat dari anyaman kawat. Didalam bangunan tersebut burung-burung dilepaskan agar bisa terbang sedikit lebih bebas. Untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi burung-burung tersebut, maka ditanamlah aneka pepohonan di bangunan tersebut hingga menyerupai habitat asli sang burung.

Burung Lovebird dalam sangkar di Bali Bird Park
Burung Lovebird dalam sangkar di Bali Bird Park

Penjelajahan berlanjut dengan menyaksikan pertunjukan dari elang jawa di tempat yang didesain menyerupai tempat pertunjukan lengkap dengan bangku panjang yang terbuat dari kayu. Disini kami berdua menyaksikan dari dekat bagaimana kelihaian sang elang dalam hal terbang. Yang membuat kami heran, sejauh-jauhnya elang itu terbang, tetapi pada akhirnya kembali lagi ke tangan si pawang. Luar biasa.

Burung Merak
Burung Merak tengah memamerkan ekornya yang indah

Agar suasana menjadi lebih seru, pawang elang memanggil salah satu pengunjung untuk diajak turut serta dalam pertunjukan. Kali ini acaranya adalah memberi makan elang. Disini pengunjung diminta untuk meletakkan sebuah baki yang sudah berisi makanan di kepalanya. Kontan saja, si pengunjung pun menjadi gelisah bukan kepalang. Wajahnya tampak tegang melewati detik demi detik. Sang elang pun akhirnya terbang menghampiri baki. Dengan secepat kilat, cakarnya yang kokoh mencengkeram makanan yang ada di baki tersebut dan sejurus kemudian langsung terbang lagi ke udara. Dan kemudian tampak kelegaan dari wajah sang pengunjung itu.

The Eagle Show
The Eagle Show

Pertunjukan ternyata belum usai. Satu orang pengunjung lagi diminta untuk turut serta dalam permainan. Kali ini seorang bule yang ditunjuk. Permainannya masih sama, yakni memberi makan elang. Hanya saja, jika tadi makanan diletakkan pada baki, kali ini makanan langsung diletakkan di kepala sang pengunjung. Kontan saja, sang bule kaget bukan main. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan berani menerima tantangan ini. Begitu makanan diletakkan di kepala si bule, elang langsung terbang mendekat dan kemudian mencengkeram makanannya itu. Tanpa sadar, cakar sang elang mencengkeram rambut si bule dan kemudian menjambaknya sambil terbang tinggi. Kejadian ini membuat sebagian penonton tampak tegang karena dari raut wajahnya, si bule tampak kesakitan. Tapi beberapa detik kemudian suasana riuh kembali setelah si bule menyatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

Selesai pertunjukan, para pengunjung dipersilakan untuk berfoto bersama dengan burung hantu koleksi Bali Bird Park. Saya dan istri pun tidak mau ketinggalan untuk turut serta berfoto bersama burung sang pengantar surat dalam film Harry Potter itu.

Berfoto bersama Burung Hantu (Owl)
Berfoto bersama Burung Hantu (Owl)

Selepas dari menonton pertunjukkan, penjelajahan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan berbagai burung, mulai dari burung rangkong yang memiliki paruh yang sangat besar hingga burung nuri yang mempunyai warna-warni yang sangat cantik dan menawan. Di tempat-tempat pengambilan sesi foto, terdapat petugas dari Bali Bird Park yang akan memotret para pengunjung yang kemudian hasilnya dapat dibeli di area sekitar pintu keluar. Yang menarik, para petugas itu berbaikhati mau mengambilkan pula foto dengan kamera pribadi si pengunjung, sehingga si pengunjung tidak perlu untuk membeli fotonya. Saya sendiri akhirnya membeli satu buah foto. Meskipun harganya relatif mahal, tetapi saya tetap membelinya satu buah demi menghargai kebaikan para petugas Bali Bird Park yang bersedia mengambil gambar dengan kamera pribadi pengunjung serta sebagai kenang-kenangan atas kunjungan yang sangat memuaskan di Bali Bird Park.

Burung Rangkong (Hornbill) di Bali Bird Park
Burung Rangkong (Hornbill) di Bali Bird Park
Burung Nuri di Bali Bird Park
Burung Nuri di Bali Bird Park
Burung Nuri di Bali Bird Park
Burung Nuri di Bali Bird Park

Penjelajahan kami pun akhirnya berakhir di sebuah bangunan yang difungsikan sebagai rumah makan. Suasananya sangat teduh dan segar. Disini kami berdua beristirahat sambil bercengkerama dan minum teh hangat. Ah, benar-benar sebuah rasa yang sangat menyenangkan dan sebuah cara yang sangat elegan untuk mengakhiri kunjungan di tempat yang sangat cantik, indah sekaligus sarat akan pengetahuan ini.

11 thoughts on “Cantiknya Warna-Warni Burung di Bali Bird Park

  • 13/05/2016 at 17:06
    Permalink

    mas, itu yg difoto paling atas bukannya burung kasuari ya? apa merak jenis lain ya?

    Reply
    • 13/05/2016 at 18:43
      Permalink

      Yes mbak, ternyata Kasuari. Tadi sebelum post saya bingung antara Merak atau Kasuari karena mahkota di kepalanya yang mirip Merak. Barusan aku coba search gambar2 Kasuari, ternyata ada yang mirip dengan foto saya. Postingan sudah diedit.
      Terima kasih ya atas koreksinya ๐Ÿ™‚

      Reply
      • 13/05/2016 at 19:32
        Permalink

        Hehehe iya sama2 mas surya. Eniwei postingannya bagus, aq ke bali berkali-kali blm smpt kesini. Thanks reviewnya, nti bs aq masukin itenarry jln2 ke Bali.

        Reply
  • 15/05/2016 at 05:57
    Permalink

    burung-burungnya ngegemesin, anak ku suka mesti kalo diajak kesini, tapi jauh di Bali, 2 ha itu sangat luas untuk tempat hidup makhluk lucu ini

    Reply
  • 16/05/2016 at 12:00
    Permalink

    burung2nya dimandiin ya? bersih2 banget

    Reply
  • 18/05/2016 at 08:11
    Permalink

    bagus2 mas… kalo melihara sendiri boleh gk ya mas…? hehe… suka banget sama warnanya… apalagi elang… keren…

    Reply
    • 18/05/2016 at 11:28
      Permalink

      Wah, saya ga tahu mas.
      Kalau saya sih sukanya biar burung hidup di alam bebas saja. Kalaupun di pelihara, dibuatkan sangkar yang luas, jadi mereka bisa terbang bebas

      Reply
  • 26/08/2016 at 13:30
    Permalink

    bergeser sedikit ke timur tepatnya ke lombok …

    keindahan burung-burung di pulau lombok,,,,

    semuanya di alam bebas ๐Ÿ™‚

    silakan mampir. salam

    Reply
  • 08/03/2017 at 06:14
    Permalink

    cantik cantik burungnya,,, pengen maen kesana jadinya.. ๐Ÿ™‚

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *