Mevlana Museum, Sebuah Sejarah dari Kota Konya

Mevlana museum, itulah salah satu destinasi kami selama perjalanan road trip keliling Turki di bulan Maret silam. Berlokasi di kota Konya, Mevlana Museum adalah makam dari Mevlana/Maulana Jalaludin Muhammad Rumi, seorang sufi dari Persia. Dari kota Konya inilah, Rumi menyebarluaskan ajaran sufi. Tidak heran jika Konya juga mendapatkan julukan the city of Rumi, kotanya Rumi. Salah satu peninggalan dari ajaran Rumi adalah tarian sufi, sebuah tarian yang hanya memiliki satu gerakan saja, berputar melawan arah jarum jam.

Mevlana Museum, Konya
Mevlana Museum, Konya

Tidak terlalu banyak yang bisa saya ceritakan tentang Mevlana Museum, karena jadwal berkunjung yang relatif singkat dan kebetulan bersamaan dengan waktu adzan Ashar dikumandangkan, sehingga fokus saya adalah mencari masjid untuk sholat. Bertanya ke beberapa petugas, ternyata ada masjid di dalam museum. Saya pun kemudian bertanya lagi, dimana saya bisa mengambil wudhu? Sang petugas menunjuk sebuah kolam yang berada tepat di tengah komplek museum. Kolam itu memiliki kran-kran yang bisa digunakan untuk berwudhu atau sekedar mencuci kaki.

Read more

Sebuah Cerita Dari Booming Pariwisata di Cappadocia

Pernah dengar cerita orang Indonesia yang menjual atau mungkin menyewakan jangka panjang, pulau-pulau kecil nan eksotis di seantero nusantara kepada orang asing untuk kemudian dibangun private resort atau pusat wisata skala internasional. Atau mungkin pernah dengar cerita bukit atau gunung yang ditambang tanahnya hingga bukit atau gunung itu sudah tidak berbentuk bukit lagi. Tanah yang ditambang ini kemudian dijual ke negara lain sebagai bahan untuk membangun gedung ataupun reklamasi. Alasan yang sangat kuat dibalik semua ini tentu saja masalah ekonomi. Booming pariwisata ataupun booming reklamasi, membuat pemilik pulau atau tanah rela melepaskannya demi pundi pundi uang.

Sebuah pemandangan di Cappadocia
Sebuah pemandangan di Cappadocia

Kejadian seperti ini, ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Salah satunya terjadi di Turki, tepatnya di kawasan Goreme, Cappadocia. Goreme dikenal memiliki deretan perbukitan batu yang sangat indah. Perbukitan ini dibentuk bukan oleh tangan manusia, namun oleh alam, sehingga bukit batu ini memiliki keunikan dengan bentuknya yang berbeda-beda antara satu sama lain. Bukit batu ini kemudian digali sehingga terbentuklah ruang-ruang didalam bukit. Bahkan beberapa ruangan terletak di bawah tanah. Ruang-ruang ini kemudian difungsikan sebagai ruang tamu, kamar tidur hingga dapur sehingga bukit batu ini pun menjadi rumah. Beberapa bukit batu tidak hanya difungsikan sebagai rumah, tetapi juga sebagai tempat pertemuan, pemakaman dan juga tempat ibadah. Sekilas, ketika tengah berada di Goreme ini, rasanya seperti tengah menyelami kehidupan jaman batu ala Fred dan Wilma di film kartun, The Flinstones.

Read more

Terpana di Goreme Open Air Museum, Cappadocia

Takjub, sebuah ungkapan yang menjelaskan bagaimana cantiknya pemandangan yang singgah di sepasang mata saya pagi itu. Sebuah panorama deretan perbukitan batu berwarna kecokelatan yang berdiri di sebuah lahan yang terlihat tandus dan gersang. Bukit batu ini merupakan maha karya sang pencipta alam semesta melalui peristiwa erupsi gunung Erciyes, Gunung Hasan dan pegunungan Gullu pada 60 juta tahun yang lalu. Selain itu, terbentuknya perbukitan batu adalah akibat dari hujan angin yang mengikis permukaan tanah yang pada akhirnya membuat membuat struktur bebatuan terlihat unik dan mudah untuk dikikis dan digali. Saya pun berteriak dalam hati, selamat datang di Cappadocia, atau orang Turki biasa menyebutnya Kapadokya.

Suasana di Goreme Open Air Museum, Cappadocia
Suasana di Goreme Open Air Museum, Cappadocia

Bus yang saya tumpangi kemudian berhenti di depan sebuah area yang sudah dikelola sebagai area wisata, yaitu Goreme open air museum. Sebelum bisa menjelajahi seluruh bagian dari museum terbuka ini, kita harus membeli tiket dulu seharga 30 turki lira. Satu hal yang selalu menarik buat saya adalah penggunaan paving blok di seluruh wilayah kota tua di Turki, termasuk Asklepion, Ephesus maupun di Kapadokya ini.

Read more

Berfoto ala salju di Pamukkale

Jika dilihat sekilas, terutama dari kejauhan, benteng kapas Pamukkale tampak seperti sebuah gunung salju. Saya sendiri awalnya seperti tertipu dengan penampakan Pamukkale ketika berada di dalam bus. Apalagi di sepanjang perjalanan dari Kusadasi menuju Denizli, saya disuguhi pemandangan gunung beratapkan salju abadi yang sungguh sangat mempesona di mata saya. Hati ini sudah terlanjur senang, karena memang salah satu keinginan yang saat ini belum kesampaian adalah menikmati salju. Namun, ketika sudah sampai di lokasi benteng kapas Pamukkale, saya pun akhirnya harus menerima kenyataan, bahwa Pamukkale bukanlah gunung salju.

Tampilan Benteng Kapas Pamukkale yang sekilas mirip salju
Tampilan Benteng Kapas Pamukkale yang sekilas mirip salju

Warna putih dari Pamukkale berasal dari mineral batuan kapur yang dikandungnya. Infonya, pada jaman dahulu, beberapa kali terjadi gempa di kota kuno Hierapolis, tempat dimana Pamukkale berada. Gempa ini kemudian menyebabkan munculnya retakan-retakan di sekitar bukit Hierapolis. Dari retakan-retakan ini, kemudian muncul sumber air panas yang kaya akan kalsium karbonat. Awalnya suhu air panas di sini mencapai 100 hingga 350 derajat celcius, namun karena terpapar udara luar, suhunya makin lama makin turun dan air menjadi hangat. Aliran air ini kemudian menguap, memadat dan membentuk lapisan-lapisan kapur seperti yang bisa kita saksikan sekarang ini.

Read more

Pemandangan Benteng Kapas Pamukkale, Denizli

Salah satu tempat yang masuk kategori wajib untuk dikunjungi jika pergi ke Turki adalah Pamukkale. Pamukkale sendiri adalah bahasa Turki yang artinya cotton castle atau benteng kapas. Pamukkale terletak di sebuah bukit yang masuk dalam wilayah propinsi Denizli. Dari kejauhan, bukit ini terlihat berwarna putih seperti gunung salju. Tepat di atas benteng kapas, dibangun sebuah kota bernama Hierapolis, yang reruntuhannya masih terlihat hingga saat ini. Di masa lalu, Pamukkale adalah sebuah kolam renang air panas (hot spring) bagi kerajaan Romawi Timur.

Suasana Senja di Benteng Kapas Pamukkale
Suasana Senja di Benteng Kapas Pamukkale

Jarum jam menunjukkan pukul 6 petang ketika bus yang membawa saya dan rombongan tiba di Pamukkale. Begitu turun dari bus, kami langsung bergegas masuk ke dalam salah satu situs warisan dunia UNESCO ini, setelah sebelumnya membeli tiket seharga 35 Turki Lira per orang. Reruntuhan seperti bekas pintu gerbang menyambut kedatangan kami di situs yang bernama lengkap Hierapolis Pamukkale ini. Saya juga menyaksikan sebuah arena theatre yang megah di kaki bukit, yang dikelilingi padang rumput yang sangat menghijau.

Read more