Takjub, sebuah ungkapan yang menjelaskan bagaimana cantiknya pemandangan yang singgah di sepasang mata saya pagi itu. Sebuah panorama deretan perbukitan batu berwarna kecokelatan yang berdiri di sebuah lahan yang terlihat tandus dan gersang. Bukit batu ini merupakan maha karya sang pencipta alam semesta melalui peristiwa erupsi gunung Erciyes, Gunung Hasan dan pegunungan Gullu pada 60 juta tahun yang lalu. Selain itu, terbentuknya perbukitan batu adalah akibat dari hujan angin yang mengikis permukaan tanah yang pada akhirnya membuat membuat struktur bebatuan terlihat unik dan mudah untuk dikikis dan digali. Saya pun berteriak dalam hati, selamat datang di Cappadocia, atau orang Turki biasa menyebutnya Kapadokya.
Bus yang saya tumpangi kemudian berhenti di depan sebuah area yang sudah dikelola sebagai area wisata, yaitu Goreme open air museum. Sebelum bisa menjelajahi seluruh bagian dari museum terbuka ini, kita harus membeli tiket dulu seharga 30 turki lira. Satu hal yang selalu menarik buat saya adalah penggunaan paving blok di seluruh wilayah kota tua di Turki, termasuk Asklepion, Ephesus maupun di Kapadokya ini.