Postingan kali ini masih berkutat sekitar rumah makan di kota Surabaya yang menghidangkan menu bakmi Jogja, kuliner khas dari kota Jogja yang memiliki ciri khas menggunakan arang sebagai bahan bakar utamanya, bukan minyak tanah ataupun gas elpiji. Dengan kalori yang stabil dari arang membuat tingkat kematangan mie jadi merata dan bumbu bisa merasuk sampai ke dalam mie yang pada akhirnya menghasilkan sebuah cita rasa yang sangat lezat.
Jika di postingan sebelumnya, dibahas rumah makan bakmi jogja Trunojoyo yang memang sudah sangat tersohor di Surabaya, maka untuk yang kali ini akan diperkenalkan rumah makan bakmi Jogja yang relatif baru bernama rumah makan bakmi Jogja Papan Dahar.
Berlokasi di JL Ir Soekarno atau yang lebih dikenal dengan Jalan MERR (Middle East Ring Road), tepatnya sekitar 200 meter sebelah selatan kampus STIKOM dan Apartemen Gunawangsa MERR, bakmi Jogja Papan Dahar menawarkan menu kuliner yang tidak jauh berbeda dengan yang ada di bakmi Jogja Trunojoyo seperti bakmi goreng, bakmi godog (rebus), nasi goreng dan juga nasi goreng magelangan. Meski sekilas sama, ada sesuatu yang spesial dari hidangan bakmi Jogja Papan Dahar ini, yaitu digunakannya telur bebek sebagai pendamping hidangan mie atau nasi.
Hal spesial juga terdapat pada menu minumannya, yaitu adanya wedang uwuh sebagai pelengkap daftar menu standard rumah makan seperti teh manis, jeruk manis dan aneka jus buah. Wedang Uwuh adalah minuman khas dari Jogja dengan bahan-bahan berupa dedaunan, sehingga sekilas mirip sampah organik. Dari arti harfiah bahasa jawa, wedang uwuh memang memiliki arti minuman sampah. Salah satu ciri khas wedang uwuh adalah warna airnya yang merah cerah karena adanya dedaunan secang. Sedangkan rasa dari wedang uwuh ini sedikit pedas karena adanya jahe. Wedang uwuh ini biasanya disajikan menggunakan gula batu yang diberikan terpisah, sehingga penikmat wedang uwuh bisa menentukan sendiri kadar kemanisannya.
Favorit saya di rumah makan ini sama dengan menu favorit di bakmi Jogja Trunojoyo, yaitu mie goreng nyemek. Namanya saja rumah makan bakmi, jadi ya yang spesial pastinya ya menu bakmi itu sendiri.
Jika bakmi jogja Trunojoyo selama ini selalu penuh oleh pelanggan, kebalikannya, kondisi bakmi Jogja Papan Dahar ini relatif sepi. Sudah sekitar lima kali saya berkunjung kesini dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, tetapi saya tidak melihat keramaian berarti. Entah saya yang datang di waktu yang kurang tepat, atau memang sehari-harinya sepi.
Jika memang sepi, apakah penyebabnya? Kalau karena hidangannya yang kurang lezat, saya kira tidak, karena menurut saya cita rasa di bakmi Jogja ini cukup nikmat. Kalau analisa saya, sepinya rumah makan dipengaruhi oleh dua hal, yaitu harga yang mungkin cukup mahal untuk ukuran kota Surabaya (harga bulan Mei 2016, per porsi 18 ribu rupiah) atau justru mungkin karena baru sedikit orang yang mengetahui keberadaan rumah makan ini.
Jika memang sepinya karena faktor belum dikenal, maka dari tulisan ini saya berharap, banyak orang, terutama warga kota Surabaya mengetahui keberadaan rumah makan ini. Terus terang saya tidak dibayar untuk menulis ini. Ini hanyalah salah satu bentuk kepedulian saya akan kelangsungan kuliner bakmi Jogja di Surabaya. Jika rumah makan ini akhirnya harus gulung tikar, itu artinya warga Surabaya hanya punya satu pilihan rumah makan saja jika ingin menikmati bakmi Jogja yang lezat. Jarak rumah saya ke rumah makan bakmi Jogja Papan Dahar ini juga lebih dekat dibandingkan jarak rumah saya dengan rumah makan bakmi Jogja Trunojoyo, sehingga kalau sewaktu-waktu pingin makan mie Jogja, langsung tinggal nggeber motor saja. Dan terakhir, dengan adanya usaha bakmi Jogja Papan Dahar ini, bisa turut mengurangi jumlah pengangguran di kota pahlawan tercinta ini, jadi sayang jika sampai tutup.
Jadi, bagi penggemar kuliner bakmi Jogja ataupun wedang uwuh, silakan datang ke bakmi Jogja Papan Dahar dan dapatkan pengalaman kuliner yang menyenangkan.
18rb seporsi klo menurut aq malah standar mas , hehehe apa krn klo jakarta rata2 sgitu ya?
aq suka bakmi yogya yg nyemek2 gitu,apalagi klo pedes sama banyak potongan cabe jadi kya cabe dibakmiin hehehe.
Ya kalau di Surabaya memang relatif sedikit mahal, tetapi ya ga banget juga. Rata2 nasi goreng di Surabaya sekitar 12 ribu.
Anyway, ternyata Syera doyan cabe juga nih. Enak memang mie goreng nyemek n pedes. Pas makan, rasanya kapok, eh habis itu ngulangin lagi, he he he
Wiiiinhh murah kuwik…. Jape methe aja kalau di jakarta 25 rb seporsi. Sesuk nyoba wessss….
saya warga surabaya yang kebetulan juga suka makanan di papan dahar untuk makanan di papan dahar yang paling enak tuh nasi goreng magelangannya loh mas dan sekarang pengunjungnya tiap hari semakin tambah banyak loh mas mungkin karena rasanya sudah masuk ke lidah juga kali ya mas???