Postingan kali ini masih berbicara tentang itinerary atau rencana perjalanan. Jika dalam postingan sebelumnya, artikel lebih banyak bercerita tentang metode riset dan juga penyusunan itinerary, maka di postingan kali ini yang akan dibahas adalah terkait hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana perjalanan. Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan karena menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan perjalanan. Tentu saja perjalanan yang dimaksud disini adalah perjalanan secara mandiri atau ala backpacker.
Perjalanan wisata yang harusnya menjadi kegiatan untuk bersenang-senang ataupun refreshing akan bisa menjadi percekcokan bahkan petaka jika hal-hal berikut tidak diperhatikan dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusun itinerary.
1. Buatlah itinerary yang masuk akal, sesuai dengan jumlah hari kunjungan.
Seringkali seorang backpacker mempunyai keinginan yang super optimal dalam menjelajahi suatu tempat yaitu konsep dengan waktu sesingkat-singkatnya, bisa mengunjungi destinasi wisata sebanyak-banyaknya. Jika ini yang dilakukan, maka perjalanan akan menjadi kurang bisa dinikmati, karena selalu ada perasaan terburu-buru. Cara menikmati perjalanan hanya dengan sekedar check in place di sosial media, selfie dan kemudian segera pergi lagi karena masih banyak daftar tempat yang harus dikunjungi. Tidak ada interaksi dengan warga lokal ataupun sekedar mengamati budaya keseharian yang ada. Memang, dengan cara seperti ini, bisa dipastikan koleksi foto selfie akan sangat banyak yang bisa dimanfaatkan untuk gonta-ganti profile picture setiap hari, tetapi kesan yang didapat selama perjalanan ya mungkin hanya sebatas foto itu saja.
2. Kenali dan pahami dengan baik, partner perjalanan anda.
Jika memang perjalanan dilakukan bersama partner, maka antar partner harus dibangun rasa toleransi dan saling memahami satu sama lain. Ada partner perjalanan yang mungkin tidak bisa berjalan cepat, atau tidak kuat jalan jauh atau mungkin juga sangat mudah mengalami mabuk laut. Ada juga partner yang memiliki hobi memotret, atau senang mengajak ngobrol warga lokal ataupun juga yang sukanya hanya duduk-duduk sambil menikmati suasana dan lalu lalang orang, yang mana ketiga aktivitas tersebut terkadang memakan waktu yang tidak sedikit. Agar perjalanan bisa berjalan dengan baik, maka buatlah itinerary yang sekiranya bisa menjadi win win solution bagi seluruh peserta. Jangan sampai, perjalanan yang harusnya membuat hubungan antar sahabat ataupun antar anggota keluarga menjadi erat, justru menjadi pemicu permasalahan dan perselisihan.
3. Sediakan pos biaya tak terduga dalam menyusun anggaran.
Salah satu hal yang sering terjadi pada saat traveling adalah kehabisan uang. Hal ini dikarenakan banyak traveler yang tidak menyediakan pos biaya tak terduga. Salah satu contoh biaya tak terduga adalah ketidaksesuaian antara estimasi dan kenyataan harga makanan, kenaikan harga tiket masuk obyek wisata serta pembengkakan belanja souvenir. Untuk itu perlu kiranya menganggarkan cadangan uang secukupnya.
4. Jangan mengharamkan diri untuk menyewa mobil atau naik taksi.
Selama ini banyak yang bilang bahwa seorang backpacker anti dengan menyewa mobil ataupun naik taksi. Saya tidak sependapat, karena kenyataannya, kadang-kadang naik taksi lebih murah daripada kendaraan umum. Terutama jika berpergiannya rame-rame. Selain itu dengan naik taksi ataupun menyewa mobil, waktu tempuh jauh lebih cepat sehingga waktu perjalanan bisa dimanfaatkan secara optimal.
5. Membuat mitigasi resiko.
Ada satu hal yang terkadang terlupa ketika membuat Itinerary, yaitu membuat mitigasi resiko atas keadaan darurat yang mungkin terjadi. Misalnya, jika tengah berpergian ke luar negeri, salah satu resiko yang bisa terjadi adalah kehilangan Passpor. Nah agar pada saat kehilangan passpor, kita tidak panik dan bisa segera menanggulanginya perlu dibuatkan mitigasinya, misalnya seperti membuat foto copy passpor atau memotret passpor kita (membuat file digital dari passpor kita), serta jangan lupa mencatat alamat dan nomor telepon dari kantor kedutaan atau konsulat Jenderal Republik Indonesia di negara atau kota yang akan dituju.
Mungkin itu daftar hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah itinerary versi saya sendiri. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan semua, terutama yang akan melakukan perjalanan ala backpacker untuk pertama kalinya. Bagi yang mau memberikan saran ataupun tambahan, silakan menyampaikan melalui ruang komentar yang ada di postingan ini.
Thanks sharingnya, mulai nih buat itinerary. Yang susah biasanya banyak maunya tapi dana terbatas 🙂
He he he, iya, itu susah, kalau dana terbatas banyak maunya, mbak. Ya makanya perencanaan dari jauh-jauh hari mbak, supaya bisa nabung kalau memang banyak maunya 😀
Intinya tetep direncanakan sebaik mungkin ya mas 😀 Hihihi belum mau kemana-mana 😀 jadi masih buat dipelajari aja deh ini 🙂
Jangan lama-lama belajarnya mas, langsung praktek, hi hi hi
Wahahahaha bener juga nih 😀
sepertinya ini sangat bermanfaat,
nomer 5 sepertinya jangan sampai lupa kayaknya
Iya mbak, karena kalau sampai terjadi, dan tidak dimitigasi, bisa panik dan bingung
Aku suka bikin itinerary tapi gak detail banget sih.. Cuma kasar nya aja. Tapi yang perihal kenali teman perjalanan setuju bangeeeet. Hahaha
He he he, kayaknya Caca ada pengalaman nih dengan “kenali teman perjalanan”
Setuju banget sama poin nomer 1. Nyusun itinerary itu memang harus realistis, jangan lapar mata ya kan mas. Hehehe. Nanti ujung-ujungnya cuma dapet touchdown doang :D.
Yup mbak, awal2 backpacker saya dulu seperti itu mbak. Pulang2 dapetnya capek doang dan nyonya juga sebel karena kecapekan, hi hi hi
Kayaknya semua orang yg traveling perdana pasti ngerasain poin no 1 itu ya mas. Hahaha. Saking excited nya sampe rela menclok-menclok biar dapet banyak tempat. Dulu aku juga sempet gitu. Pulang ke rumah malah tepar 2 hari. Wkwkwkwkwk :p