Wongkentir Magazine Edisi 4 Turki

Tiada kata yang bisa saya ucapkan kecuali kalimat syukur, Alhamdulillah. Akhirnya, setelah penantian sangat panjang selama empat tahun, selesai juga edisi keempat dari Wongkentir Magazine. Waktu yang cukup lama antar edis menunjukkan bahwa saya belum memiliki konsistensi dalam menggarap proyek idealis ini. Tapi apapun itu, aku bersyukur, diantara kesibukan, masih sempat menyelesaikannya.

Cover Wongkentir Magazine Volume 4

Di edisi kali ini, saya akan bercerita tentang pengalaman dari perjalanan menyusuri negeri Turki di bulan Maret 2018 silam. Banyak sekali cerita yang saya dapatkan selama perjalanan ini. Sejauh ini, sampai tulisan ini diposting, saya berhasil membuat 18 artikel tentang Turki di blog ini, dimana beberapa diantaranya saya publish di versi majalah ini. Saya juga membekukan cukup banyak frame. Dengan begitu banyaknya content, majalah ini pun terbit dengan jumlah halaman yang cukup fantastis, 52 halaman.

Turki adalah salah satu negara unik di dunia karena letaknya yang berada di dua benua, Eropa dan Asia. Hasilnya, perpaduan budaya antara Eropa dan Asia sangat terasa di sana, terutama di kota Istanbul yang merupakan kota terbesar di Turki.

Read more

Kelezatan Kudapan Khas Turki, Baklava dan Kunefe

Perjalanan ke Turki, bulan Maret 2018 silam, merupakan perjalanan yang sungguh tidak terlupakan bagi saya. Perjalanan ke Turki, sejauh ini adalah perjalanan terjauh yang pernah saya tempuh. Kemudian saya bertemu dengan reruntuhan kuno ala bukit akropolis Yunani, meskipun dengan skala yang lebih kecil. Saya juga berkesempatan untuk menunaikan sholat berjamaan di Blue Mosque. Dan satu hal lagi yang membuat saya masih terkenang akan perjalanan ke Turki beberapa bulan silam, dua kudapan khas dari negeri asal mula bunga Tulip ini, Baklava dan Kunefe.

Baklava Turki
Baklava Turki
Kunefe Khas Turki
Kunefe Khas Turki

Saya mencicipi Baklava untuk pertama kalinya di kota Istanbul, tepat di dua hari terakhir, sebelum kami terbang kembali ke tanah air. Saat itu, tanpa sengaja, setelah makan malam, saya dan rombongan melewati salah satu toko Baklava. Kami pun singgah sejenak. Senyum ramah pramuniaga toko menyambut kedatangan kami. Sejurus kemudian, tanpa kami minta, sang pramuniaga memotong sedikit Baklava yang ada di loyang untuk kami cicipi. Ah, sebuah konsep marketing yang menarik. Begitu Baklava mendarat di lidah, saya merasakan sebuah sensasi rasa yang sangat lezat dan legit.

Read more

Cerita Foto – Sebuah Senja di Istanbul

Hari itu jarum jam sudah menunjukkan pukul 7 petang, namun suasana di kota Istanbul masih cukup terang. Pusat pertokoan paling tersohor, grand Bazaar sudah menutup sebagian pintunya. Pintu untuk masuk ditutup, sedangkan pintu untuk keluar masih terbuka. Sore itu, saya tengah berada tak jauh dari Grand Bazaar. Saya tengah menunggu beberapa rekan rombongan travel yang masih asyik berbelanja di Grand Bazaar. Sambil menunggu, saya iseng menghunus kamera saya, bersiap untuk sebuah momen yang mungkin bisa saya dapatkan.

Suasana Senja di kawasan Grand Bazaar, Istanbul
Suasana Senja di kawasan Grand Bazaar, Istanbul

Sebuah tram kemudian datang melintasi jalanan. Sebenarnya ini pemandangan biasa di Istanbul, namun bagi saya, ini sungguh luar biasa. Ini pertama kalinya saya melihat tram. Sebenarnya bentuk tram tidak jauh beda seperti kereta api, terutama kereta api listrik, karena tram biasanya menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya. Hanya saja pintu tram biasanya lebih rendah, bahkan terkadang nyaris sejajar dengan tanah. Saking terpesonanya, saya tidak sempat memotret tram yang baru lewat tadi.

Read more

Bersujud di Blue Mosque, Istanbul

Baru saja saya menunaikan sholat dzuhur berjamaah, dan sekaligus jama’ sholat ashar, ketika sahabat baru saya, teman seperjalanan, Pak Rizal menghampiri saya. Beliau menjabat tangan saya dan dengan reflek, saya pun memeluk beliau. Saya merasakan ada perasaan haru dari Pak Rizal, yang mana, saya pun merasakannya.

Blue Mosque, Istanbul
Blue Mosque, Istanbul

“Alhamdulillah, salah satu impian saya terwujud hari ini, bisa sholat di blue mosque”, ujar Pak Rizal sambil tak henti-hentinya mengucap kalimat tahmid.

“Iya Pak, Alhamdulillah ya, kita diberi kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi salah satu masjid yang memiliki sejarah panjang di dunia islam,” ujar saya. Tidak terasa, mata saya pun berkaca-kaca.

Blue mosque, yang mempunyai nama asli sultanahmet mosque, adalah masjid terbesar di seantero Turki. Blue Mosque adalah peninggalan dari kekhalifahan Turki Ustmani alias Ottoman. Masjid ini berdiri sejak awal abad ke-17, tepatnya di sekitaran tahun 1616, pada masa pemerintahan Sultan Ahmed I. Disebut masjid biru karena masjid ini berhiaskan keramik-keramik berwarna biru yang menutupi dinding dan kubahnya.

Read more

Menjelajah Turki Melalui Miniaturk Park, Istanbul

Luas dan cantik, itulah komentarku saat menyaksikan panorama Miniaturk untuk pertama kalinya. Miniaturk adalah taman miniatur yang berlokasi di kota Istanbul, Turki. Miniaturk dibangun di atas lahan seluas 60 ribu meter persegi, dengan 25%-nya diperuntukkan untuk model miniatur. Hingga awal tahun 2018 ini, terdapat 134 model miniatur yang dibuat di Miniaturk dengan skala 1/25 dari ukuran asli bangunannya.

Pemandangan Miniaturk dan Kota Istanbul
Pemandangan Miniaturk dan Kota Istanbul

Slogan dari Miniaturk dalam bahasa Turki adalah “Büyük Ülkenin Küçük Bir Modeli” yang kalau di terjemahkan artinya “sebuah miniatur dari negara besar”. Miniaturk memang seperti sebuah etalase dari Turki. Model miniatur yang dibuat di Miniaturk menggambarkan seluruh peradaban apa saja yang pernah mendiami wilayah Turki, mulai dari masa Yunani kuno, masa kekaisaran Romawi dan juga Byzantium, hingga masa kekuasaan kekhalifahan Turki Ustmani yang berlanjut dengan era sekulerisme Republik sekarang ini. Dari masa Yunani kuno, ada miniatur Celcus library of Ephesus, Pamukkale – Hierapolis. Kemudian dari masa kekaisaran Romawi terdapat Temple of Augustus dan Maiden Castle. Beranjak ke masa Byzantium, terdapat miniatur dari Haghia Sophia yang awalnya dibangun sebagai gereja, Galata Tower, yang dulunya merupakan bangunan tertinggi di masanya. Dari masa kekhalifahan Turki Ustmani atau yang biasa dikenal dengan Ottoman Empire, terdapat cukup banyak miniatur mulai dari Sultanahmet Mosque (Blue Mosque), Izmir Clock Tower, Topkapi Palace ataupun Bursa Grand Mosque. Kemudian terakhir, di masa Republik Turki terdapat miniatur dari gedung parlemen, Taksim monument, bandara internasional Ataturk serta mini stadion.

Read more