Menikmati Pulau-Pulau di antara Denpasar – Maumere

“Kursi jendela masih ada mbak? Kalau bisa jendela sisi kanan?”, pintaku sambil sedikit ngos-ngosan.

“Ada mas”

Dengan cekatan, jari-jari si mbak petugas check in bergerak lincah di keyboard. Sejurus kemudian boarding pass saya pun tercetak. Disitu tertera rencana perjalanan saya, Surabaya – Maumere, dengan nomor kursi 24F.

“Alhamdulillah”, ujar saya. “Terima Kasih, mbak”

Saya menatap boarding pass dengan penuh kelegaan. Setidaknya dengan duduk di kursi dekat jendela sebelah kanan, saya dapat kesempatan untuk mengabadikan pemandangan di balik kaca jendela pesawat. Kalaupun nantinya terhalang sayap pesawat, setidaknya mata saya bisa merekamnya dalam memori otak.

Pemadangan Pulau Komodo dari Pesawat Denpasar - Maumere
Pemadangan Pulau Komodo dari Pesawat Denpasar – Maumere

Pagi itu adalah perjalanan pertama saya menuju pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, tepatnya ke kota Maumere. Dan sejak jauh-jauh hari, saya sudah mempersiapkan diri untuk perjalanan itu. Mulai dari membersihkan debu-debu di kamera, yang sudah hampir satu tahun hanya teronggok di dry box, Mencharge baterei kamera, melakukan sedikit riset terkait medan yang akan saya tempuh di Flores nanti, hingga melakukan web check in, agar mendapatkan kursi yang pas untuk memotret dari balik pesawat. Sayangnya, langkah terakhir, saya terlupa. Karena itu, pagi-pagi, saya sudah tiba di bandara, dan sedikit berlari menuju counter check in, berharap mendapatkan kursi dekat jendela yang tersisa.

Mengapa saya memilih window seat yang sisi kanan, kenapa bukan sisi kiri?

Read more

Suguhan Sunset di Pantai Oesapa, Kupang

Suatu sore di bulan April 2019, di sebuah hari, dimana untuk pertama kalinya saya menjejakkan kaki di pulau Timor. Kurang dari 24 jam saya berada disini, tapi saya bersyukur, saya berhasil bertemu senja yang sempurna.

Sunset di Pantai Oesapa, Kupang, NTT
Sunset di Pantai Oesapa, Kupang, NTT

Pantai warna Oesapa, disanalah saya menyaksikan detik-detik tenggelamnya sang bintang. Ditemani dengan sepiring mie instan, segelas teh tarik dan alunan musik berbagai genre, mulai dari reggae, dangdut, pop, rock hingga gambus.

Read more

Cerita Dari Sebongkah Belerang Ijen

Pagi itu, mata saya terantuk pada dua buah keranjang yang sarat dengan potongan belerang. Dua buah keranjang itu teronggok pada sebuah bukit batu yang memiliki permukaan relatif datar. Di sampingnya, saya melihat seseorang yang tengah duduk sambil sesekali melap keringatnya dengan handuk. Nafasnya tersengal tak beraturan. Namun nafas tersengar itu bukan hanya komoditas pribadinya, saya mengalaminya juga. Perjalanan menanjak dari dasar kawah menuju bibir kawah yang terjal ini penyebabnya.

Sepikul Belerang di Kawah Ijen
Sepikul Belerang di Kawah Ijen

Namun tidak pantas kiranya membandingkan sengalan nafas saya dengan nafas sang bapak. Saya sebenarnya belum pantas untuk tersengal pagi itu. Selama perjalanan mendaki tebing setinggi hampir 800 meter ini, saya hanya membawa tas berisi kamera dan lensa yang paling-paling hanya sekitaran 3 kg beratnya. Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dua buah keranjang berisi penuh belerang yang dibawa oleh sang bapak, yang kalau ditimbang, beratnya hampir mencapai 70 kg.

Read more

Terpapar Belerang di Kawah Ijen

Berburu foto blue fire yang konon hanya ada dua di dunia atau mengabadikan human interest berupa para penambang belerang. Dua hal itu yang biasanya menjadi daya tarik utama wisatawan, utamanya fotografer ataupun sekedar penghobi foto, untuk datang ke kawah Ijen. Demikian pula saya.

Suasana Pagi di Kawah Ijen dengan Kepulan Asap
Suasana Pagi di Kawah Ijen dengan Kepulan Asap

Sayangnya, saat kesempatan itu datang di depan mata, saya tidak berhasil menjemputnya.

Read more

Menjangan, Mutiara di ujung barat Bali

Ketika berkisah tentang Bali, biasanya orang akan menyebut Kuta, Sanur, Nusa Dua, GWK, Ubud, Uluwatu, ataupun Bedugul. Kata Orang yang saya sebut di kalimat pertama, tentu saja, termasuk saya sendiri. Jadi saya tidak menyangka ketika saya kemudian menemukan kemolekan yang lain di Bali. Sebuah mutiara di ujung barat pulau dewata bernama pulau Menjangan.

Gerbang Masuk Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat
Gerbang Masuk Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat

Pulau Menjangan adalah nama sebuah pulau yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bali Barat. Bagi saya, pulau Menjangan ini unik. Meskipun masuk dalam zona teritorial pulau Bali, titik terdekat untuk mengunjungi pulau mungil ini justru melalui pulau Jawa, tepatnya di sebuah pesisir pantai bernama Watu Dodol yang masuk dalam area kota Banyuwangi.

Dari Watu Dodol, wisatawan bisa menyewa perahu untuk menuju ke Pulau Menjangan. Sewa ini sifatnya untuk perjalanan Pergi Pulang. Perjalanan dari Watu Dodol ke kawasan Pulau Menjangan memakan waktu sekitar 45 menit. Ombak di sepanjang perjalanan cukup lumayan mengocok perut. Maklumlah, kawasan perairan yang diseberangi adalah kawasan selat Bali. Informasi yang saya dapat, waktu terbaik untuk menyeberang adalah pagi hari. Semakin siang, apalagi sore, kondisi ombak agak kurang nyaman untuk perjalanan.

Read more