Hidangan ikan bakar dihadapan saya tampak menggugah selera makan saya. Tentu saja, saat itu memang adalah saat berbuka puasa, jadi apapun makanan yang ada, pastinya akan tampak lezat bagi lidah saya yang sudah hampir 14 jam tidak menerima asupan rasa sama sekali. Namun bukan hanya itu saja yang menggugah selera saya.
Sekilas, ikan bakar itu tampak seperti ikan bakar pada umumnya. Berwarna sedikit gelap, karena proses pembakaran, serta olesan dari kecap. Kalau saya tidak melihat proses pemilihan ikan yang akan saya santap itu, saya mungkin tidak bisa mengetahui istimewanya ikan dihadapan saya itu.
Saya termasuk orang yang relatif jarang menyantap ikan laut, sehingga saya tidak bisa membedakan bagaimana rasa dari berbagai macam ikan laut. Entah itu kakap, bawal, kerapu, baronang, ayam ayam, kuwe di lidah saya, hampir mirip, he he.
Nah, kali ini, ikan yang akan saya santap, memiliki sisik yang berwarna biru kehijauan dan konon, salah satu khas dari kota yang kali ini saya singgahi, Pontianak, Kalimantan Barat. Namanya cukup unik, dan itu pertama kali saya mendengar nama ikan tersebut, Ikan Napoleon.
Ikan Napoleon adalah salah satu ikan yang hidup di sekitar karang, dan punya peran yang cukup signifikan dalam menjaga ekosistem di sekitar terumbu karang.
Nah, yang saya sedikit sesalkan setelah menyantapnya adalah, ikan Napoleon ternyata termasuk ikan yang secara jumlah, relatif sudah cukup langka, karena ikan ini merupakan komoditas yang banyak diburu. Kandungan gizi yang sangat tinggi, utamanya protein jenis omega 3, menjadi alasannya. Sedangkan dari sisi regenerasi, ikan Napoleon memilili produktivitas yang cukup rendah, meski memilili umur yang relatif panjang, hingga puluhan tahun. Ciri khas ikan Napoleon, selain sisiknya yang berwarna biru adalah kepalanya yang jenong seperti ikan Lou-Han yang pernah menjadi ikan hias yang hits di sekitar tahun 2000-an.
Ikan Napoleon banyak ditemui di perairan sekitar sebelah barat pulau Kalimantan, mulai dari sekitar selat Karimata hingga area kepulauan Natuna bahkan Anambas, dan perairan sebelah selatan pulau Sulawesi.
Lalu bagaimana pendapat saya tentang cita rasa Ikan Napoleon? Kembali ke paragraf ketiga postingan blog ini, saya tidak bisa membedakan bagaimana rasa dari berbagai macam ikan laut, he he. Jadi bagi saya, rasanya sedap dan enak.