Jika tengah jalan-jalan ke kota Izmir, Turki, jangan lupa singgah di Konak Square, sebuah alun-alun yang menjadi pusat bertemu dan berkumpul warga Izmir. Pada konak square terdapat dua bangunan bersejarah yang menjadi landmark kota. Yang pertama adalah Izmir Clock Tower, sebuah menara jam yang juga merupakan peninggalan kekhalifahan Turki Ustmani. Clock Tower ini adalah hadiah dari Raja Jerman, Wilhelm II kepada Raja Abdul Hamid II. Clock Tower setinggi 25 meter ini, dibangun pada tahun 1901 dengan desain dari arsitek Prancis Raymond Charles Pere. Jika dilihat sekilas, penampakan menara jam di kota Izmir ini mengingatkan saya pada menara jam gadang yang ada di kota Bukittinggi.
Landmark kota Izmir selanjutnya adalah Yali Mosque, sebuah masjid yang terletak di salah satu sudut Konak Square. Yali Mosque, atau juga biasa dikenal dengan Konak Mosque, sudah berdiri sejak abad ke-18 silam, tepatnya di tahun 1755, di masa kekhalifahan Turki Ustmani. Ukuran dari Yali Mosque relatif kecil sehingga kapasitas tampungnya untuk sholat berjamaah, terbatas. Hanya ada satu kubah dan satu menara pada Yali Mosque.
Tepat pada saat kaki saya menjejak di Konak Square, adzan Ashar dikumandangkan dari Yali Mosque. Saya pun segera menuju Yali Mosque untuk menunaikan sholat Ashar. Saya beruntung, meskipun suasana ramai, saya masih dapat tempat di dalam masjid. Yang saya heran, meskipun jamaahnya banyak, tetapi hanya sedikit dari mereka yang mengambil air wudhu. Beberapa jamaah, baik laki-laki maupun perempuan, langsung menuju ke pintu Masjid, melepas sepatu dan kemudian langsung duduk menunggu waktu Iqamah dikumandangkan. Saya pun kemudian teringat kisah seorang kawan tentang warga muslim Turki yang selalu menjaga wudhunya, sehingga ketika waktu sholat tiba, tidak perlu repot lagi mengambil air wudhu. Satu hal lagi yang menarik perhatian saya dari muslim turki adalah mereka terbiasa mengenakan kaus kaki ketika sholat, berbeda dengan di Indonesia yang tanpa kaus kaki. Karena ini bukan masalah aqidah, saya pun memutuskan untuk tetap mengenakan kaus kaki saat sholat seperti kebiasaan warga di sini.
Konak Square, selain sebagai tempat berkumpulnya warga Izmir, ternyata juga tempat berkumpulnya burung-burung merpati. Mereka mencari makan dari biji-bijian yang disebar oleh pengunjung di hampir seluruh sudut Konak Square. Ketika tengah asyik makan, sang merpati terkadang harus terbang dulu, karena dikejar oleh anak-anak kecil Izmir yang berlari-larian kesana kemari. Bagi saya, ini adalah pemandangan yang indah dan lucu. Saya jadi teringat merpati di Masjid Nabawi dan Masjid Quba, Medinah.
Di sekitar Konak Square terdapat banyak bangunan, yang sebagian besar adalah kantor pemerintahan Izmir. Sama seperti di seluruh wilayah Turki, bangunan-bangunan ini berhiaskan bendera Turki serta foto Mustafa Kemal Attaturk, yang merupakan pendiri republik Turki. Jika berkunjung ke Konak Square, jangan lupa untuk selalu mengenakan jaket. Kalau bisa malah rangkap, karena angin disini bertiup sangat kencang. Ini dikarenakan lokasi Izmir yang memang terletak di pesisir pantai. Dari Konak Square, jika masih ada waktu, berjalanlah menyusuri pesisir pantai Izmir yang didesain sangat cantik. Kita bisa memilih sekedar duduk-duduk di bangku menikmati pemandangan laut dan taman bunga, menyewa sepeda ataupun memancing. Sayangnya, waktu saya tidak banyak, saya sudah harus kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan road trip ini menuju Kusadasi.