Selama ini, ketika menerbangi rute-rute domestik di Indonesia, pesawat yang biasanya digunakan oleh para maskapai penerbangan adalah pesawat dengan konfigurasi satu aisle atau satu lorong macam Boeing 737, Airbus A320, ATR 72 ataupun Bombardier CRJ 1000. Pun demikian ketika menempuh rute internasional di sekitaran regional ASEAN seperti ke Singapura, Malaysia ataupun ke Thailand.
Tapi, hari jumat, 10 Juni 2016 yang lalu, saya merasakan sensasi yang berbeda saat menempuh penerbangan domestik dari bandara internasional Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Juanda, Surabaya. Penerbangan selama satu jam sepuluh menit tersebut terasa istimewa karena pesawat yang digunakan oleh maskapai Garuda Indonesia saat itu adalah pesawat dengan dua aisle, Airbus A330-200.
Sebenarnya sudah lebih dari setahun, Garuda Indonesia menggunakan pesawat berkapasitas lebih dari 220 penumpang, yang biasanya digunakan melayani rute internasional, untuk menerbangi rute domestik, terutama rute domestik yang memang cukup gemuk. Tetapi baru pertama kali inilah saya bisa mencicipinya.
Dari beberapa pencarian rute yang saya lakukan di website resmi Garuda Indonesia, tercatat ada 3 rute domestik Garuda Indonesia yang menggunakan pesawat keluaran dari Perancis ini, yaitu Jakarta – Surabaya PP, Jakarta – Denpasar PP dan Jakarta – Medan PP. Tetapi yang perlu diketahui, tidak semua penerbangan Garuda Indonesia di tiga rute tersebut dilayani oleh Airbus A330, tetapi beberapa diantaranya saja. Beberapa lainnya tetap dilayani oleh Boeing 737-800NG. Berdasarkan riset kecil-kecilan yang saya lakukan, beberapa jadwal penerbangan Garuda Indonesia yang dilayani pesawat Airbus A330 adalah sebagai berikut:
GA306 CGK-SUB (Jakarta – Surabaya) Jam 07:35
GA328 CGK-SUB (Jakarta – Surabaya) Jam 20:35
GA305 SUB-CGK (Surabaya – Jakarta) Jam 06:15
GA323 SUB-CGK (Surabaya – Jakarta) Jam 18:00
GA402 CGK-DPS (Jakarta – Denpasar) Jam 07:45
GA410 CGK-DPS (Jakarta – Denpasar) Jam 14:15
GA407 DPS-CGK (Denpasar – Jakarta) Jam 12:00
GA417 DPS-CGK (Denpasar – Jakarta) Jam 18:20
GA188 CGK-KNO (Jakarta – Kuala Namu Medan) Jam 13:35
GA191 KNO-CGK (Kuala Namu Medan – Jakarta) Jam 17:00
Sesaat setelah memasuki kabin pesawat, saya dibuat takjub dengan interior pesawat yang begitu megah. Badan pesawat tampak sangat lebar dengan deretan kursi kelas ekonomi yang berkonfigurasi 2-4-2. Suasana dalam pesawat telihat makin lega karena langit-langit pesawat yang begitu tinggi. Mendadak saya merasa seperti hendak terbang ke Luar Negeri. Saya jadi teringat pengalaman menumpang pesawat sejenis sekktar tahun 2012, saat terbang dari Surabaya menuju Hong Kong dengan maskapai Cathay Pacific. Dan setelah empat tahun berselang, saya bisa menikmatinya kembali.
Saya pribadi sangat mendukung langkah Garuda Indonesia untuk menggunakan pesawat dengan dua lorong ini untuk melayani beberapa rute domestik yang memang dikenal gemuk. Saya rasa, para maskapai tidak perlu takut pesawatnya akan kosong kekurangan penumpang karena dari data statistik, prosentase jumlah penumpang pesawat domestik di Indonesia tumbuh dengan cukup pesat dari tahun ke tahun. Selain itu, penggunaan pesawat berbadan besar juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para penumpang karena pastinya akan memberikan pengalaman berbeda sehingga akan menjadi salah satu penerbangan favorit para pelanggannya.
Dengan pertumbuhan infrastruktur bandara yang tidak sepesat pertumbuhan penumpang pesawat, utamanya di bandara-bandara internasional, maka salah satu solusi yang bisa digunakan untuk bisa sedikit mengurangi kepadatan lalu lintas udara adalah menggunakan pesawat berbadan besar seperti Airbus A330 ini.
pas dapet pesawat model ini pernah kecelik aku mas, minta ke petugas check in nya duduk di kursi window darurat, ternyata dapat pesawat besar dan pesawatnya kosong… wal hasil duduk berdua berhadap2an dengan mbak pramugari nya hehehe…
Wah, itu mah menurutku modusmu Taq, wekekekekekekeke
wkwkwkwk
Aku juga pernah naik airbus ini penerbangan domestik Jakarta-Medan, mas.
Tapi kok rasanya lebih enak pesawat airbus kecil biasa ya hehe
Oh iya tah mbak Anggi. Bagi saya sama saja sih, yang penting sampai di tujuan dengan aman sentosa, he he he
ada yang ketinggalan mas penerbangannya itu GA 311 sama GA 318 juga tiap hari pakai pesawat airbus a330-200/300 mas maklum armada airbus a330 nya garuda kan sudah sampai PK-GHC mas jadi penerbangan ke surabaya memang beberapa belakangan ini pakai pesawat airbus a330 mas tapi karena di bulan agustus lagi bertabrakan dengan musim haji sepertinya pesawatnya pada di pakai dulu semua ke jeddah,dan madinah mas buat melayani ibadah haji dan saya sudah mengecek juga ke websitenya garuda mulai akhir oktober penerbangan surabaya jakarta pp kembali normal pakai pesawat jenis ini mas silahkan kalau mau dicoba mas naik pesawat ini tiap hari mas.
saya juga pernah naik pesawat ini dua kali penerbangan jakarta surabaya yang bikin beda lebih lega rasanya kaki ini untuk berselonjor ria tapi sayang pesawat ini belum bisa masuk tanah papua secara bandara belum bisa digunakan untuk pesawat ini dan penerbangan jayapura jakarta hampir 5 jam, jika pake pesawat yang ada rasanya kaki ini susah untuk bergerak
satu lagi tuh mas dari DPS CGK ada GA 409 berangkat jam 14.00. Ini yang mas tumpangi Airbus A 330-200, beda kalau pakai yang Airbus A 330-300 yang lebih benyak jumlah penumpangnya dan tentunya lebih nyaman walaupun sama2 A 330 family
penumpangnya penuh gak ketika om naik ini
Penuh juga. Ya okupansi sekitar 90%
Belum pernah naik Garuda dengan pesawat Airbus A330