Sejak beberapa tahun terakhir, ruas jalan Surabaya – Malang menjadi jalur yang amat sangat padat, terutama ketika akhir pekan atau musim liburan sekolah. Kondisi ini disebabkan peningkatan minat kunjungan masyarakat Surabaya dan sekitarnya ke kota Malang maupun Batu yang berakibat meningkatnya volume kendaraan. Apalagi dengan kondisi saat ini, ketika pariwisata sudah menjadi seperti sebuah gaya hidup. Sayangnya pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan ke Malang dan Batu ini tidak diimbangi dengan peningkatan daya dukung infrastruktur jalan. Pertumbuhan jumlah mobil maupun motor jauh lebih tinggi daripada pertambahan kilometer dari ruas jalan.
Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk dapat menembus kemacetan antar dua kota terbesar di Jawa Timur itu adalah dengan menggunakan moda transportasi Kereta Api. Jika dulunya, hanya Kereta kelas ekonomi saja yang melayani rute Surabaya – Malang melalui KA Penataran, saat ini PT Kereta Api juga membuka rute kereta api kelas eksekutif dengan menggunakan rangkaian KA Bima. Rute lengkapnya, KA Bima ini berangkat dari stasiun Gambir, Jakarta menuju Stasiun Gubeng Surabaya. Setelah itu dari Stasiun Gubeng lanjut perjalanan hingga Stasiun Malang.
Hal yang menarik dari perjalanan Surabaya – Malang dengan Kereta Api adalah waktu tempuh perjalanan yang relatif cepat, yang berkisar 1 jam 45 menit hingga 2 jam. Sepanjang perjalanan KA Bima akan berhenti di 2 stasiun, yaitu stasiun Sidoarjo dan stasiun Lawang. Jalur rel ini juga bebas macet, sehingga waktu tempuh yang ada relatif sesuai, kecuali jika memang terjadi hal-hal diluar kendali seperti banjir di sekitar tanggul lumpur lapindo yang menggenang hingga bibir rel.
Hal menarik lainnya adalah jam keberangkatan dari Surabaya maupun dari Malang yang sangat pas. Kereta api Bima ini berangkat dari Surabaya jam 06.20 pagi dan tiba di malang pukul 08.20 pagi. Sedangkan untuk keberangkatan dari stasiun Malang adalah jam 14.30 sore dan tiba di Surabaya jam 15.30. Ini berarti, jika para traveler Surabaya ingin pergi ke Malang bisa berangkat Sabtu pagi dan kemudian balik Minggu sore. Hal ini bisa menghemat biaya menginap satu malam, karena biasanya banyak yang memulai perjalanan di hari Jumat sore untuk kemudian menginap. Jarang sekali traveler yang berangkat dari Surabaya menuju Malang hari Sabtu pagi, karena takut kehilangan waktu perjalanan yang bisa jadi macet. Dengan kereta api, traveler tidak perlu takut kehilangan waktu di perjalanan karena bebas macet.
Untuk harga tiket, sampai tulisan ini dipublsih di bulan April 2016, adalah 40 ribu rupiah sekali jalan, baik dari Surabaya ke Malang maupun dari Malang ke Surabaya. Harga yang cukup mahal memang jika dibandingkan dengan karcis bus Patas Surabaya – Malang sekalipun. Tetapi, tiket ini bisa dipesan terlebih dahulu, baik melalui reservasi di stasiun maupun online, sehingga perjalanan bisa lebih direncanakan dan tidak perlu mengantri terlebih dahulu.
Saya sendiri, di tahun 2016 ini sudah memanfaatkan moda transportasi ini tiga kali. Bagi saya, kenyamanan dan pelayanan yang diberikan sebanding dengan uang yang saya bayarkan, jadi saya merasa harganya pun pas, tidak terlalu mahal.
Jadi, tertarik untuk mencobanya?
huik… sudah keliling kereta duluan rek ^__^b sebentar lagi tak susul mas
setelah yang ini saya blm naik lagi 🙁 http://www.mastaqi.com/naik-kereta-api-tut-tuut-tuut-siapa-hendak-turut/
Cuman ke Malang doang Taqi, itu pun gak sempat motret2 karena terlalu nyaman, terus ketiduran, ha ha ha
menarik sekali artikelnya, thanks.