Sajak Untuk Braga

Hari itu ku sapa kembali jalan elok itu
Hai Braga
Bisikku, Suaraku
Alunan tak merdu itu terbang melayang terbawa bayu
Molekulnya tercerai berai
Berbaur dengan wangi aura jalanan
Dia terbang memenuhi penjuru
Lalu mendarat di sudut-sudut jalanan

Beberapa tahun berlalu
Kau masih seperti yang dulu
Makin menawan
Tetap mempesona

Rasanya tak lelah menyusurimu
Setapak demi setapak
Sejengkal demi sejengkal
Dari ujung ke ujung, utara ke selatan

Aku suka
Memandangi lukisan-lukisanmu
Menatap bangunan-bangunan tua milikmu
Menikmati kursi-kursi tamanmu
Menyaksikan fragmen kehidupan di sekitarmu
Mengabadikan semua yang ada pada dirimu

Braga
Kau adalah sepotong hati untukku
Denyutmu kunantikan
Ragamu kuangankan
Romansamu kurindukan

—-

Surya Hardhiyana – 25 Februari 2016

Bermain dengan Foto Infrared

Foto Ranu Kumbolo Dengan IR Picture Style

Saya sangat suka dengan foto Infrared, sebuah teknik foto yang seolah-olah membuat warna di foto berbeda dengan warna aslinya. Misalnya, daun atau rumput yang aslinya berwarna hijau, di rubah warnanya menjadi warna putih atau warna emas. Bunga yang harusnya berwarna merah menjadi ungu. Dan begitu banyak contoh yang lain. Saya sendiri menyebut foto infrared adalah foto yang kacau, tetapi justru “kekacauan” warna itu yang membuat saya terpesona, karena didalam kekacauan itu ada sebuah kejutan yang disiapkan.

Ranu Kumbolo
Foto Ranu Kumbolo
Foto Ranu Kumbolo Dengan Picture Style Infrared
Foto Ranu Kumbolo Dengan Picture Style Infrared

Sebenarnya foto infrared itu bukan merubah warna foto, tetapi memang itulah warna infrared dari obyek tersebut. Hanya saja, bagi kita tampak aneh, karena mata kita tidak bisa melihat spektrum cahaya infrared tersebut. Spektrum tersebut juga tidak bisa dikenali oleh kamera biasa. Hanya kamera khusus yang dapat menangkapnya dan kemudian menerjemahkannya dalam bentuk foto infrared.

Read more

Pusing-pusing di Putrajaya

Kepingan demi kepingan uang logam berpindah lincah dari tangan kanan saya ke tangan kiri saya. Sementara itu mata saya menatap tajam satu persatu kepingan logam itu dengan seksama. Sesekali saya harus membalik mukanya agar tahu, berapa nominal ringgit yang di ampu si logam.

Jauh di dalam tempurung kepala, otak saya berdenyut. Jutaan sel dan jaringan saraf yang tengah berkumpul disana bersinergi untuk membantu saya memastikan berapa nilai total dari seluruh kepingan itu.

Dua menit berlalu, seluruh kepingan tersebut telah berpindah tangan. Saya menutup mata sejenak, mengurangi intensitas cahaya yang berebut masuk ke dalam kornea agar lebih fokus sekaligus membantu percepatan kinerja otak untuk menghitung.

Saya membuka mata seraya menatap rangkaian jarum jam di arloji. Selang beberapa detik kemudian, kedua bola mata berpindah ke dua lembar kertas yang sedari tadi dipegang oleh istri. Kemudian sekali lagi saya menutup mata. Kali ini sedikit lebih lama dari yang pertama. Terkadang tanpa sadar, dahiku mengernyit. Sampai akhirnya sebuah kesimpulan didapat, dan saya kembali membuka mata.

“Oke Mam, kita mampir ke Putrajaya”

Read more

Selamat Datang Pagi

Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo

Pagi hari, ketika mentari mulai menyapa adalah salah satu saat terindah dalam hidup.

Hamparan sinarnya yang hangat seperti memberikan harapan baru akan sebuah kehidupan yang lebih baik dari hari yang lalu.

Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo
Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo

Tak lupa guratan merah jingga yang mengukir keelokan langit di ufuk timur seolah melukiskan bahwa hari ini akan menjadi hari yang indah.

Bersemangatlah menyambut pagi.

Bersiaplah menjemput Rizki.

Dan jangan lupa, ingat selalu untuk berdoa pada Ilahi.

Selamat datang pagi.

Surya Hardhiyana – 16 Februari 2016.

Gerhana Matahari 2016, Anugerah Dari-Nya Untuk Indonesia

Ilustrasi gerhana matahari total

Tahun 2018, tepatnya tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018, Indonesia akan menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar benua Asia, Asian Games. Saat ini, dua kota yang dipersiapkan menjadi tuan rumah yaitu Jakarta dan Palembang, tengah sibuk berbenah untuk menyambut para delegasi negara-negara Asia. Event empat tahunan itu menjadi pekerjaan besar pemerintah dan membutuhkan koordinasi penuh dari hampir seluruh kementerian, dengan salah satunya adalah kementerian pariwisata.

Ilustrasi gerhana matahari total
Ilustrasi gerhana matahari total

Dua tahun menjelang dilaksanakannya Asian Games, pemerintah Indonesia, terutama kementerian pariwisata, mendapat kesempatan untuk melakukan tes kesiapan untuk menjadi tuan rumah yang baik. Tahun 2016 ini, tepatnya tanggal 9 Maret 2016, Indonesia “ditunjuk” oleh-Nya untuk menjadi satu-satunya negara di dunia yang menjadi tuan rumah dari sebuah gelaran fenomena alam yang langka bertajuk Gerhana Matahari Total (GMT).

Sejarah Gerhana Matahari Yang Pernah Melintas di Indonesia
Sejarah Gerhana Matahari Yang Pernah Melintas di Indonesia

Sepanjang 115 tahun terakhir, wilayah Indonesia mendapatkan kesempatan untuk disinggahi gerhana Matahari total sebanyak 9 kali. Delapan sebelumnya adalah tahun 1901, 1926, 1929, 1934, 1962, 1983, 1988 dan 1995.

Read more