Sajak Untuk Braga

Hari itu ku sapa kembali jalan elok itu
Hai Braga
Bisikku, Suaraku
Alunan tak merdu itu terbang melayang terbawa bayu
Molekulnya tercerai berai
Berbaur dengan wangi aura jalanan
Dia terbang memenuhi penjuru
Lalu mendarat di sudut-sudut jalanan

Beberapa tahun berlalu
Kau masih seperti yang dulu
Makin menawan
Tetap mempesona

Rasanya tak lelah menyusurimu
Setapak demi setapak
Sejengkal demi sejengkal
Dari ujung ke ujung, utara ke selatan

Aku suka
Memandangi lukisan-lukisanmu
Menatap bangunan-bangunan tua milikmu
Menikmati kursi-kursi tamanmu
Menyaksikan fragmen kehidupan di sekitarmu
Mengabadikan semua yang ada pada dirimu

Braga
Kau adalah sepotong hati untukku
Denyutmu kunantikan
Ragamu kuangankan
Romansamu kurindukan

—-

Surya Hardhiyana – 25 Februari 2016

Selamat Datang Pagi

Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo

Pagi hari, ketika mentari mulai menyapa adalah salah satu saat terindah dalam hidup.

Hamparan sinarnya yang hangat seperti memberikan harapan baru akan sebuah kehidupan yang lebih baik dari hari yang lalu.

Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo
Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo

Tak lupa guratan merah jingga yang mengukir keelokan langit di ufuk timur seolah melukiskan bahwa hari ini akan menjadi hari yang indah.

Bersemangatlah menyambut pagi.

Bersiaplah menjemput Rizki.

Dan jangan lupa, ingat selalu untuk berdoa pada Ilahi.

Selamat datang pagi.

Surya Hardhiyana – 16 Februari 2016.