Legitnya Durian Ucok Medan

Mungkin tempat ini adalah tempat dengan aroma bau durian terkuat yang pernah saya singgahi. Begitu mobil yang saya tumpangi berhenti dan pintu mobil saya buka, seketika itu pula, aroma buah khas tropis ini langsung memenuhi atmosfer. Bagi yang tidak tahan akan bau durian, disarankan jangan mendekat ke area ini, karena dijamin anda akan pusing tujuh keliling.

Ucok Durian Medan
Ucok Durian Medan

Dari tempat mobil terparkir, saya harus berjalan sejauh sekitar 15 meter menuju sumber aroma, yakni sebuah bangunan kedai, bercat dominan warna kuning. Semakin mendekati kedai, aroma durian terasa semakin kuat. Dan bagi penggemar durian seperti saya, aroma yang semakin kuat tersebut semakin meningkatkan hasrat untuk segera mengkonsumsi si raja buah. Yak, selamat datang di durian Ucok, Medan.

Read more

Suatu Ketika Di Sibolga

Pantai di Sibolga

———-

“Sibolga, Negeri Berbilang Kaum”

———-

Pada sekitar abad ke-19, ketika Belanda masih menguasai wilayah nusantara, saat Indonesia masih bernama Dutch East Indies alias Hindia Belanda, ada satu kota yang memegang peranan penting dalam hal perdagangan di pesisir barat Sumatera, terutama bagi karesidenan Tapanuli.

Pemandangan di Pantai Sibolga
Pemandangan di Pantai Sibolga

Kota itu tidak terlalu besar sebenarnya, tetapi kondisi geografis membuatnya sangat pas untuk menjadi sebuah bandar atau pelabuhan. Meskipun berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang dikenal dengan ombaknya yang ganas, kondisi perairan di kota ini tidak terlalu berombak. Bahkan bisa dibilang sangat tenang.

Ini tak lain karena kota tersebut terletak pada sebuah kawasan teluk bernama Teluk Tapian Nauli. Selain itu, pada jarak sekitar 92 mil laut di sisi barat kota, terdapat pulau besar bernama Nias. Pulau Nias inilah yang menjadi tameng kota tersebut dari ganasnya ombak Samudera Hindia. Selain Nias, terdapat beberapa pulau kecil yang berjarak cukup dekat dengan kota, yaitu Pulau Poncan Gadang, Poncan Ketek, Pulau Sarudik, Pulau Panjang serta Pulau Mursala.

Kota itu bernama Sibolga. Saat ini, secara administratif, Kota Sibolga masuk dalam wilayah propinsi Sumatera Utara.

Read more

Selamat Datang di Kuala Namu

Bandara Kuala Namu, Medan

———-

“Bandara adalah pintu gerbang penting bagi sebuah negara. Kesan pertama yang ditunjukkan oleh bandara bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi para wisatawan untuk memilih, melanjutkan perjalanan atau pulang”

———-

Megah.

Bangunan itu bercat putih. Luasnya sekitar 118930 m2. Dia berdiri dengan kokoh di atas lahan seluas 1365 hektar. Atapnya berbentuk melengkung-lengkung laksana deretan pegunungan yang berbaris rapi. Kaca mendominasi dinding bangunan yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut didesain dengan konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan matahari sebagai sumber cahaya utama. Diantara dinding-dinding kaca itu, tertempel beberapa huruf berwarna merah dengan kombinasi biru, yang membentuk tulisan Kuala Namu International Airport.

Hmm, gumamku. Akhirnya, sampai juga aku di bandara ini

Bandara Kuala Namu, Medan
Bandara Kuala Namu, Medan

Pesawat yang kutumpangi masih belum berhenti dengan sempurna di apron, tetapi hatiku ingin segera turun dan bergegas menuju kedalam bangunan terminal tersebut.

Delapan garbarata (avio bridge) terinstall di bandara yang baru saja beroperasi di akhir tahun 2013 ini, tetapi entah mengapa, di kedatangan pertamaku ini, aku tidak sempat mencicipinya. Kami pun harus turun pesawat melalui tangga.

Begitu kaki ini menginjak kembali tanah deli yang termahsyur karena tembakaunya ini batinku langsung memekik, Selamat Datang di Kuala Namu.

Read more

Jelajah Medan(Sumatera Utara Day 3)

Kami berdua bangun cukup pagi di hari Minggu (17 Juli 2011). Ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir perjalanan kami di Sumatera Utara. Rencananya hari ini kami akan berkeliling kota medan dengan naik becak motor, angkutan umum khas kota medan.

img_1743w1

Karena waktu yang sempit, kami memulai petualangan sepagi mungkin. Jam 12 siang nanti, kami sudah harus berada di pesawat karena itu adalah jadwal take off pesawat yang akan membawa kami pulang kembali ke Surabaya.

Tujuan pertama kami adalah Masjid Raya Medan. Setelah dianalisa di google map, ternyata masjid ini hanya berjarak sekitar 1 km saja dari hotel, karena itu kami memutuskan untuk berjalan kaki saja menuju Masjid. Rencananya pas pulangnya nanti, baru kami naik becak.

Read more

Menjelajahi belantara Sumatera (Sumatera Utara Day 2)

Sabtu (16 Juli 2011) perjalanan menjelajahi belantara Sumatera Utara berlanjut. Ternyata cuaca hari ini masih tetap mendung. Tampaknya efek dari kebakaran hutan Riau ini menyebar ke seluruh pulau Sumatera. Tapi cuaca itu tidak menyurutkan langkahku untuk melanjutkan perjalanan travelling di belantara Sumatera Utara ini.

Perjalanan hari kedua ini dimulai tepat jam 8 pagi. Setelah check out, kami langsung diantar Bang Ronal menuju pelabuhan Ajibata. Dari sini kami naik fery menuju Tomok di pulau samosir. Lama perjalanan Ajibata Tomok ini ditempuh dalam waktu 45 menit.

Read more