Guratan Senja di Kampung Hirata

Suasana Senja di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung

Diantara bebatuan granit berukuran raksasa, dengan ditemani dengan semilir angin dan riak-riak kecil air laut, saya menatap langit barat di suatu sore yang begitu hangat. Sinar sang surya yang sudah tergelincir dari puncaknya itu terasa sangat nyaman. Sayangnya, gugusan awan gelap nan tebal, menutupi hampir sebagian besar kaki langit di ufuk barat hari itu, sehingga keinginan untuk mengantarkan surya, sang bintang senja, menuju peraduannya hari itu tidak bisa terpenuhi. Jadilah, senja di sore itu menjadi senja yang tak sempurna.

Suasana Senja di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung
Suasana Senja di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung

Mungkin senja sore itu bukanlah senja terindah yang pernah saya saksikan. Tetapi bagi saya, tetap terasa spesial. Senja sore itu adalah senja pertama setelah gerhana matahari total yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Lebih istimewa lagi, saya menikmati senja itu di sebuah tempat yang tidak biasa, di sebuah pantai bernama Tanjung Tinggi, di negeri laskar pelangi, di kampung Andrea Hirata, Belitung.

Read more

Bermain dengan Foto Infrared

Foto Ranu Kumbolo Dengan IR Picture Style

Saya sangat suka dengan foto Infrared, sebuah teknik foto yang seolah-olah membuat warna di foto berbeda dengan warna aslinya. Misalnya, daun atau rumput yang aslinya berwarna hijau, di rubah warnanya menjadi warna putih atau warna emas. Bunga yang harusnya berwarna merah menjadi ungu. Dan begitu banyak contoh yang lain. Saya sendiri menyebut foto infrared adalah foto yang kacau, tetapi justru “kekacauan” warna itu yang membuat saya terpesona, karena didalam kekacauan itu ada sebuah kejutan yang disiapkan.

Ranu Kumbolo
Foto Ranu Kumbolo
Foto Ranu Kumbolo Dengan Picture Style Infrared
Foto Ranu Kumbolo Dengan Picture Style Infrared

Sebenarnya foto infrared itu bukan merubah warna foto, tetapi memang itulah warna infrared dari obyek tersebut. Hanya saja, bagi kita tampak aneh, karena mata kita tidak bisa melihat spektrum cahaya infrared tersebut. Spektrum tersebut juga tidak bisa dikenali oleh kamera biasa. Hanya kamera khusus yang dapat menangkapnya dan kemudian menerjemahkannya dalam bentuk foto infrared.

Read more

Selamat Datang Pagi

Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo

Pagi hari, ketika mentari mulai menyapa adalah salah satu saat terindah dalam hidup.

Hamparan sinarnya yang hangat seperti memberikan harapan baru akan sebuah kehidupan yang lebih baik dari hari yang lalu.

Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo
Matahari Terbit di Puncak Penanjakan Bromo

Tak lupa guratan merah jingga yang mengukir keelokan langit di ufuk timur seolah melukiskan bahwa hari ini akan menjadi hari yang indah.

Bersemangatlah menyambut pagi.

Bersiaplah menjemput Rizki.

Dan jangan lupa, ingat selalu untuk berdoa pada Ilahi.

Selamat datang pagi.

Surya Hardhiyana – 16 Februari 2016.

Menikmati Sushi

Sushi

Sama seperti kebanyakan orang, saya mengenal Sushi dari menonton film Jepang. Untuk saya sendiri, tepatnya setelah menonton ratusan episode dari film kartun legendaris, Doraemon. Disana digambarkan sushi adalah sebuah kuliner yang sangat lezat, sehingga Nobita sering merengek-rengek pada orang tuanya untuk dibelikan. Tetapi harga sushi yang sangat mahal membuat ayah Nobita tidak sanggup membelikan sushi setiap saat kepada keluarganya.

Sushi
Sushi

Adegan tentang sushi di Doraemon, terekam erat dalam kepala. Bahkan otak saya pun ikut-ikutan membuat klaim bahwa sushi itu enak, padahal waktu itu belum pernah melihat sushi secara langsung, apalagi menikmatinya. Sampai pada suatu hari, sekitar 15 tahun yang lalu, seorang kawan mengajakku makan sushi. Suatu ajakan yang sungguh seperti menggapai sebuah mimpi. Tapi hanya dalam waktu beberapa jam, mimpi itu kandas. Saat itulah saya baru tahu bahwa sushi itu adalah hidangan ikan mentah. Memang ikan yang dijadikan bahan bukan ikan biasa, melainkan ikan pilihan seperti Salmon ataupun Tuna, tapi tetap saja, membayangkan betapa amisnya ikan yang mentah membuatku ingin muntah.

Sejak saat itu, tidak ada lagi keinginan sedikitpun untuk makan sushi di kepalaku. Sejak saat itu pula, tidak sekalipun ada pembicaraan tentang sushi, hingga beberapa bulan silam, saat istri tiba-tiba mengajak makan sushi, disebuah restoran sushi halal. Saya pun langsung dengan tegas menolak. Bukannya gak sayang istri, tapi ya saya sih gak rela saja, beli makanan yang saya sendiri ga suka, dengan harga cukup mahal. Istri pun menjelaskan bahwa kalau di Indonesia, kita bisa memilih sushi yang ikannya matang. Bahkan kalau memang ga suka ikan, ada sushi ayam juga, dan tentu saja ayamnya sudah digoreng. Tapi saya tetap tidak mau.

Read more