One Day, Thailand Movie, Sebuah Review

Mencintaimu adalah sebuah anugerah terindah dari Tuhan. Itu adalah hakku. Kalaupun kamu tidak mencintaiku, itu bukan urusanku. Jikalau Tuhan mengijinkan untuk kita saling mencintai, meskipun hanya sehari saja, itu akan menjadi hal terindah yang akan kukenang sepanjang hidupku.

Poster Film One Day
Poster Film One Day

Mungkin itulah sepenggal pesan yang ingin disampaikan oleh film One Day, sebuah film thailand bergenre drama romantis, yang rilis tahun 2016 silam. Review yang saya tulis ini, mungkin agak sedikit spoiler, tetapi saya akan berusaha untuk membuat pembaca review ini tetap merasa perlu untuk menonton filmnya.

Di era sekarang ini, sangat jarang seorang sineas drama romantis memilih sebuah akhir yang tidak bahagia, karena itu adalah hal yang dibenci para penikmat drama. Namun itulah jalan yang dipilih oleh Banjong Pisanthanakun, sang sutradara film One Day, yang sekaligus merangkap sebagai penulis cerita.

Read more

Film Dilan 1990, Nostalgia Masa Keemasan Telepon Umum

Sudah nonton film Dilan 1990, sebuah film yang disutradari oleh Fajar Bustomi yang diadaptasi dari sebuah Novel karya Pidi Baiq berjudul Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990? Kalau sudah, berarti harusnya menyadari bahwa salah satu scene terbanyak di film Dilan 1990 adalah adegan menelpon, dimana Dilan selalu menelpon Milea dari telepon umum. Di trailer film Dilan 1990 yang dirilis sekitar sebulan sebelum jadwal pemutaran film di seluruh bioskop di Indonesia, adegan Dilan menggombali Milea via telepon umum pun begitu mendominasi.

Salah Satu Adegan Menelpon dari Telepon Umum di Film Dilan 1990
Salah Satu Adegan Menelpon dari Telepon Umum di Film Dilan 1990

Di film Dilan 1990, telepon umum seolah-olah menjadi penguat setting film yang mengambil latar belakang tahun 1990an. Bagi teman-teman yang mengalami masa remaja di tahun 1990an hingga menjelang milenium, pasti sangat akrab dengan telepon umum, terutama bagi cowok-cowok yang sudah punya gebetan, termasuk saya sendiri juga.

Read more

Film Dilan 1990 Sebuah Review

Saya sebenarnya relatif jarang ke bioskop untuk menonton film Indonesia. Bukannya tidak suka, tapi hanya merasa tidak worth it saja. Apalagi hanya dalam hitungan beberapa bulan, kebanyakan film Indonesia sudah tayang di televisi. Jadi cukup sabar menunggu sekitar 3 sampai 6 bulan untuk bisa menonton secara gratis.

Tapi khusus untuk film Dilan 1990, adalah sebuah perkecualian. Film ini justru menjadi film yang saya tunggu-tunggu. Hanya berselang seharu dari jadwal tayang perdana di seluruh bioskop Indonesia, tepatnya di tanggal 26 Januari 2018, saya pun menonton film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi. Tentu saja nontonnya bersama mantan pacar.

Dilan 1990
Dilan 1990

Sebelum membahas beberapa detil, secara overall, saya cukup puas dengan film Dilan 1990. Adaptasi novel berjalan dengan baik mulai dari akting para pemain, chemistry diantara dua tokoh utama, Dilan dan Milea, serta setting tahun 1990 yang benar-benar bikin rindu masa itu. Bahkan saya punya prediksi bahwa film ini akan menjadi legenda baru film remaja seperti Ada Apa Dengan Cinta.

Read more

Yeh Jawaani Hai Deewani (Sebuah Review)

Saya sebenarnya bukan penggemar berat film India. Tapi didalam daftar film terbaik yang pernah saya tonton selama hidup saya, ada beberapa film india didalamnya. Diantaranya ada Kabhi Khushi Kabhie Gham, Mohabbatein, Kal Ho Naa Ho dan tentu saja film India terbaik sepanjang masa, Kuch Kuch Hota Hai. Jumlah film India di dalam daftar film terbaik saya itu kini bertambah satu lagi dengan masuknya film Yeh Jawaani Hai Deewani.

Yeh Jawaani Hai Deewani Poster
Yeh Jawaani Hai Deewani Poster

Yeh Jawaani Hai Deewani adalah film drama bertema traveling yang dirilis di tahun 2013 dengan pemeran utama adalah Ranbin Kapoor yang berperan sebagai Kabir dan Deepika Padukone yang berperan sebagai Naina. Bagi saya, genre film ini adalah yang saya cari selama ini, sebuah film dengan tema traveling, yang tidak hanya sekedar menampilkan destinasi yang menarik, tetapi juga memiliki karakter cerita yang sangat kuat. Meskipun tidak ada nama besar Bollywood seperti Shahrukh Khan, Kajol, Rani Mukheri, Aamir Khan ataupun Preity Zinta, film ini terbilang cukup sukses di pasar India.

Anyway, review saya ini, menurut saya pribadi jauh dari kata spoiler, meskipun didalamnya ada beberapa dialog yang saya sertakan.

Read more

Movie Review : The Teacher’s Diary

The Teacher’s Diary adalah sebuah film Thailand yang rilis pada tahun 2014. Dalam Bahasa Thailand, film ini berjudul Khid Thueng Withaya. Film yang disutradari oleh Nithiwat Tharatorn ini adalah produksi dari GTH (Gmm Tai Hub Co., Ltd), salah satu rumah produksi papan atas di Negeri Gajah Putih yang sudah menghasilkan cukup banyak film berkualitas, seperti Bangkok Traffic (Love) Story, Hello Stranger dan Suckseed.

The Teachers Diary Poster
The Teachers Diary Poster

Meskipun tulisan ini berjudul movie review, tetapi jangan harap saya akan menuliskan tentang sinopsis film. Mungkin ada sedikit yang sifatnya spoiler, tapi tidak akan mengganggu kenikmatan seseorang yang belum menontonnya.

Dari pengamatanku, ada dua tema besar yang ingin diangkat di film The Teacher’s Diary ini. Yang pertama adalah tentang sosok guru. Pada film ini ditunjukkan bagaimana seharusnya peran seorang guru yang sesungguhnya, yaitu sebagai seorang pendidik, bukan sekedar pengajar.

Read more