Kesimpulan di Buku Milea, Suara Dari Dilan

Akhirnya, selesai juga saya menamatkan trilogi kisah cinta Dilan dan Milea. Sebenarnya istilah trilogi tidak cocok, karena dua buku pertama adalah kisah dari sudut pandang Milea, sedangkan untuk buku terakhir, Milea, Suara Dari Dilan, ditulis Pidi Baiq dengan sudut pandang Dilan.

Cover Buku Milea, Suara Dari Dilan
Cover Buku Milea, Suara Dari Dilan

Membaca kisah buku Milea, Suara dari Dilan, ibarat tetes-tetes air yang memenuhi retakan retakan dan celah celah di dinding. Hampir seluruh misteri yang saya dapatkan selama membaca buku Dilan 1990 dan Dilan 1991, ada di buku ketiga ini. Tidak semua misteri memang terungkap, tapi inti dari misteri yang melibatkan kandasnya cinta Dilan dan Milea semua terungkap disini. Dan dari berjuta kata yang tertulis, ratusan ribu kalimat yang terangkai dan ribuan halaman yang tercetak di buku Dilan 1990, Dilan 1991 hinga Milea, cukup dua kata yang tepat untuk menyederhanakan kesimpulan dari kisah Dilan dan Milea, Salah paham.

Read more

Film Dilan 1990 Sebuah Review [2] Menerka Akar Permasalahan Hubungan Dilan Milea

Hari ini saya dan mantan pacar menonton film Dilan 1990 untuk yang kedua kalinya. Yap, ini untuk pertama kalinya, saya nonton sebuah film di bioskop lebih dari sekali, sejak Lord Of The Rings, The Return Of The King di penghujung tahun 2004 silam. Bagi saya, film Dilan 1990 memang bagus dan sangat layak untuk diapresiasi. Salah satunya caranya mungkin ya dengan menonton untuk yang kedua kalinya.

Poster Film Dilan 1990
Poster Film Dilan 1990

3 Februari 2018, saat saya menonton film Dilan 1990 untuk yang kedua kalinya, adalah hari ke-10 film besutan Fajar Bustomi sejak tayang perdana tanggal 25 Januari 2018. Namun animo penonton sepertinya masih cukup besar. Di pengalaman kedua saya menyaksikan kisah kasih Dilan dan Milea ini, saya memperkirakan sekitar 1/3 bangku studio terisi oleh penonton, yang kebanyakan didominasi oleh remaja sekolah menengah.

Ini adalah postingan kedua saya tentang review film Dilan 1990. Jika di postingan pertama, saya mencoba menjabarkan review secara umum dari film Dilan 1990 termasuk mengomentari akting dari para pemainnya, maka di artikel yang kedua ini saya mencoba memberikan review dari sudut pandang yang lain.

Read more

Film Dilan 1990, Nostalgia Masa Keemasan Telepon Umum

Sudah nonton film Dilan 1990, sebuah film yang disutradari oleh Fajar Bustomi yang diadaptasi dari sebuah Novel karya Pidi Baiq berjudul Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990? Kalau sudah, berarti harusnya menyadari bahwa salah satu scene terbanyak di film Dilan 1990 adalah adegan menelpon, dimana Dilan selalu menelpon Milea dari telepon umum. Di trailer film Dilan 1990 yang dirilis sekitar sebulan sebelum jadwal pemutaran film di seluruh bioskop di Indonesia, adegan Dilan menggombali Milea via telepon umum pun begitu mendominasi.

Salah Satu Adegan Menelpon dari Telepon Umum di Film Dilan 1990
Salah Satu Adegan Menelpon dari Telepon Umum di Film Dilan 1990

Di film Dilan 1990, telepon umum seolah-olah menjadi penguat setting film yang mengambil latar belakang tahun 1990an. Bagi teman-teman yang mengalami masa remaja di tahun 1990an hingga menjelang milenium, pasti sangat akrab dengan telepon umum, terutama bagi cowok-cowok yang sudah punya gebetan, termasuk saya sendiri juga.

Read more