Pagi masih buta, tapi roda-roda motor saya sudah memulai aktivitasnya. Adzan subuh sudah berlalu dua puluh menit yang lalu, sehingga suasana jalanan sudah cukup ramai dengan para jamaah yang pulang dari menunaikan sholat Subuh. Hujan semalaman membuat kota Surabaya terasa begitu sejuk, bahkan cenderung dingin. Jaket membungkus rapat tubuh saya, tetapi masih tidak mampu menepis dingin yang menyergap.
Pagi itu, bersama istri, saya berniat menuju kawasan Pantai Ria Kenjeran. Dari rumah saya, yang sama-sama di wilayah Surabaya Timur, jaraknya hanya sekitar 8 km saja dengan waktu tempuh normal 20 menit. Sangat dekat sebenarnya, hanya saja karena dingin, maka perjalanan pagi itu saya tempuh sekitar 40 menit.
Sesampainya disana, saya musti memarkir motor di area sekitar kaki jembatan, karena di setiap hari Minggu pagi, jembatan ini ditutup untuk kendaraan bermotor. Aroma ikan langsung terasa begitu saya membuka helm, karena memang salah satu kaki jembatan berada di area Pasar Ikan Kenjeran. Saya pun mulai berjalan menuju area tengah jembatan. Semakin mendekati area tengah jembatan, aroma ikan mulai berkurang dan sebagai gantinya adalah udara pagi yang sangat segar.