Kaya rasa, itulah dua kata pertama yang keluar dari mulut saya ketika setusuk sate Rembiga menari licah di lidah saya. Mungkin lidah saya sampai kebingungan untuk meletakkan di bagian lidah yang mana. Dari ke-awam-man saya terhadap rasa, saya mendeteksi kandungan bumbu dan rempah yang melimpah ruah dalam setiap potongan daging satenya, merasuk hingga ke dalam setiap serat-seratnya. Rasa itu kemudian dibawa oleh syaraf lidah saya menuju ke otak dan kemudian menstimulus sebuah kebahagiaan.
Banyak orang menjawab nama ayam taliwang jika ada yang bertanya, apa makanan khas dari Nusa Tenggara Barat ataupun makanan apa yang sangat ingin anda cicipi ketika berada di pulau Lombok atau pulau Sumbawa. Masih relatif jarang orang yang mengetahui bahwa selain ayam taliwang, propinsi Nusa Tenggara Barat juga memiliki sate rembiga, kuliner khas yang juga memiliki cita rasa yang juara, termasuk saya sendiri. Beruntung, di hari terakhir saya di Lombok, saya sempat membaca sebuah artikel kuliner di pada sebuah blog traveling sembari menikmati perjalanan dari Gili Trawangan ke pulau Lombok. Selepas tiba di pelabuhan Bangsal, saya pun segera bertandang ke kota Mataram terlebih dahulu, sebelum menuju bandara internasional Lombok.