Menyusuri Pantai Barat Jawa (Lagi)

Im back!!! Yeah, Surya is back!! Wow, lebih dari sebulan aku tidak update blog. Memang, menjadi konsisten itu sulit. Maafkan buat teman-teman blogger semua. Terima kasih buat Mbak Erry dan Mbak Mala yang sudah menyindir lewat commentnya :). Akhirnya sebuah postingan bisa termuat lagi disini dan insya Allah diteruskan dengan kegiatan blogwalking.

Benteng Banten Lama
Benteng Banten Lama

Memang, dua bulan terakhir ini kesibukan di kantor agak meningkat. Belum lagi ditambah dengan rencana pernikahan adikku tercinta yang Alhamdulillah sudah terselenggara dengan sukses tanggal 10 April 2011 yang lalu. Tapi bagaimanapun juga, harusnya ini bukan sebagai alasan untuk tidak menuliskan sebuah postingan. Mbak Erry yang harus menyapih Fathir pun hanya absen beberapa minggu dari blog. Sumpah ini, aku kalah professional dalam ngeblog disbanding Mbak Erry, he he.

Postingan kali ini menceritakan tentang perjalananku ke Banten, 21 24 Februari 2011 yang lalu. Ini untuk kesekian kalinya aku berkunjung ke Banten, tapi perjalanan kali ini cukup istimewa karena cuaca di Banten saat kunjunganku seminggu ini sangat cerah. Kunjungan ke Banten kali ini masih sama dengan yang sebelumnya yakni mengerjakan projek di sebuah pembangkit listrik baru di wilayah Banten.

Kunjungan pertama adalah wilayah banten lama. Wilayah banten lama ini adalah wilayah yang memiliki nilai historis yang sangat besar. Disinilah dulu kensultanan banten berpusat. Beberapa peninggalan sejarah disini adalah Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten dan Benteng Speelwijk.

Perjalanan menuju wilayah Banten lama ini memakan waktu sekitar 2 jam dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Masuk tol Jakarta merak, ambil keluar pintu tol Serang Timur. Setelah menemui perempatan, belok ke kanan yakni Jalan Ayip Usman. Lurus terus hingga bertemu pertigaan di ujung jalan. Dari sini belok kanan dan lurus terus hingga melihat papan informasi bertuliskan BANTEN LAMA.

Karena saat berangkat dari bandara, hari sudah sore plus mampir untuk makan terlebih dahulu, jadinya ketika rombonganku sampai di Benteng Speelwijk yang merupakan tujuan pertama kami, waktu sudah menunjukkan pukul 17.50. Matahari pun sudah tenggelam di ufuk barat. Akhirnya kami tidak sempat lagi untuk mampir ke tempat yang lain. Padahal sudah mupeng banget pingin moto masjid agung banten dengan menara putihnya yang indah.

Keesokan sorenya, setelah pulang dari kantor, kami langsung menuju pantai Karang Bolong di kawasan pesisir pantai Carita. Sebelumnya aku sudah pernah kesana (baca kisah ini), tapi perjalanan kali ini lebih menarik buatku karena cuaca kali ini begitu cerah.

Menikmati sunset di sebuah pantai adalah bagiku adalah sebuah kebahagiaan yang luar biasa. Benar-benar indah sekali ciptaan-Nya di dunia ini.

Senja di Pantai Karang Bolong, Anyer
Senja di Pantai Karang Bolong, Anyer

Esoknya, kami mengunjungi mercusuar cikoneng (lagi). Aku juga sudah pernah menulis kisah sejarah dari mercusuar ini disini. Tapi lagi-lagi, kunjungan yang kedua ini lebih seru, karena aku akhirnya berhasil naik ke puncak menara. Perjalanan menuju puncak menara adalah perjuangan yang melelahkan. Bayangkan saja, menaiki tower setinggi 75 meter tanpa lift. Bisa dibayangkan betapa capeknya. Tetapi begitu sudah sampai atas menara, hmm, perjuangan itu terasa tidak sia-sia. Ibaratnya seperti pepatah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Pemandangan dari atas menara sangat luar biasa. Kita bisa melihat pemandangan hingga nun jauh di Pelabuhan Merak. Gunung Krakatau tidak terlalu terlihat sore itu karena kabut menyelimuti wilayah sekitar Gunung.

Mercusuar Cikoneng, Anyer
Mercusuar Cikoneng, Anyer
Pemandangan dari atas Mercusuar Cikoneng, Anyer
Pemandangan dari atas Mercusuar Cikoneng, Anyer

Di puncak menara ada sensasi tersendiri yang bisa dirasakan. Apalagi bagi mereka yang mempunyai ketakutan pada ketinggian. Salah seorang teman sampai tidak betah berlama-lama di balkon menara. Dia sempat membetah-betahkan diri berada di balkon karena ingin di foto. Begitu kamera selesai menjepret, dia pun buru-buru masuk kedalam, he he he. Sejarah berdirinya menara yang sejak 1885 (2 tahun setelah letusan dahsyat Krakatau) juga membuat kami sedikit merinding. Itu artinya menara ini sudah berdiri lebih dari 120 tahun. Tapi memang bangunan jaman belanda sangat kuat, sehingga meski sudah berumur lebih dari seabad, menara ini masih tampak sangat kokoh.

Turun dari menara, kami sudah ditunggu para fans alias para penjual. Banyak dari mereka adalah penjual ikan asin dan kelapa muda. Dan sebuah kelapa muda menjadi pelepas dahaga yang sangat nikmat setelah lelah mendaki dan menuruni menara.

Dan kunjungan kami ke Banten ditutup dengan mendatangi sebuah pantai karang di sepanjang pantai Carita. Pantai karang ini cukup menarik, apalagi ketika laut sedang surut. Kita bisa berjalan hingga sekitar 40 meter dari garis pantai. Di pantai yang tak bernama ini juga terdapat sebuah batu karang yang sangat besar. Entahlah darimana batu itu berasal.

Dari pantai ini, sore itu terlihat cukup jelas gunung anak Krakatau yang sedang mengeluarkan asap. Pemandangan yang luar biasa dan sedikit menaikkan adrenalin. Melihat pemandangan itu, membuatku teringat dengan sebuah scene di film terbaik yang pernah ku tonton sepanjang hidupku, The Lord Of The Rings. Aku saat itu seperti seorang Frodo yang terjebak di rawa-rawa dengan pemnadangan gunung Mordor nun jauh disana.

Pemandangan Senja di Pantai Barat Jawa
Pemandangan Senja di Pantai Barat Jawa

Untuk mengunjungi Pantai Karang Bolong, Mercusuar Cikoneng maupun pantai karang ini, cukup menyusuri pesisir pantai barat pulau jawa dari arah Cilegon ke selatan, ke arah Labuan.

Satu yang menjadi impianku jika ke Banten lagi adalah mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon serta Pulau Peucang yang konon mempunyai ombak yang sangat disukai oleh para peselancar. Semoga terkabul, Amiiinn πŸ™‚

7 thoughts on “Menyusuri Pantai Barat Jawa (Lagi)

  • 25/04/2011 at 17:16
    Permalink

    Wihh wihhh…..ke Pantai Carita Surya kenapa gak call saya, saya tinggal di Tangerang Banten dekat dong kesitu he…he….btw saya belum pernah kesitu juga nih walau dekat, makasih reviewnya, menarik sekali, akan akau usahakan supaya dalam waktu dekat bisa kesana πŸ™‚

    Reply
  • 27/04/2011 at 10:45
    Permalink

    carita, anyer, karang bolong

    dah lama banget sejak terakhir kesana
    zaman sma dulu πŸ˜€

    Reply
  • 27/04/2011 at 14:16
    Permalink

    pengennya bisa jalan2 gitu. tapi sulit juga kalo kerjaannya dinas en udah punya anak istri. dulu kalo bujang, pas jadi wartawan enak sering jalan2.

    Reply
  • 27/04/2011 at 16:21
    Permalink

    Amiiin…semoga impian Surya terkabut.

    Wuih, fotonya keren-keren, apalagi yang lima orang ‘berserakan’ itu, bagusssssssss banget…

    Banten itu sebetulnya salah satu tujuan wisata yang saya ingin kunjungi juga Surya, tapi dari posting ini saya sudah bisa ikut merasakan gimana keindahan alam disana. Buat naik ke mercusuar…ih, kayaknya nggak deh, saya ngebayanginnya aja udah leuar keringet dingin… πŸ™

    Welcome Surya, welcome back to the jungle πŸ˜€

    Reply
  • 28/04/2011 at 13:22
    Permalink

    blog nya konsisteeeen, apdet nya kalo sudah jalan-jalan πŸ˜€

    ngerjain proyek sambil jalan-jalan sip lah..

    Reply
  • 02/05/2011 at 13:40
    Permalink

    Iya nih Suryaaaaaa….
    bener bener deh kata Mala…
    postingan yang konsisten…jalan jalan terus…hihihi…
    Sunset nya keren banget deh Surya πŸ™‚
    dan aku juga *lagi-lagi* belom pernah ke Banten…hihihi…

    Reply

Leave a Reply to archer Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *