Setiap sekitar dua sampai tiga minggu sekali, saya menghabiskan akhir pekan dengan silaturahim ke rumah orang tua di Gresik. Selain sebagai momen untuk melepas rindu dan berbagi cerita bersama ayah, mama dan adik-adik, kesempatan untuk pulang ke Gresik juga sebagai sarana untuk memanjakan lidahku dengan berbagai kuliner khas nan lezat dari kota santri ini. Salah satunya yang sudah tersohor adalah Nasi Krawu.
Secara formasi makanan, kuliner khas Gresik ini terdiri dari nasi putih pulen yang diberi topping lauk berupa daging sapi yang disayat-sayat (dalam bahasa jawa, disuwir), semur daging sapi, serundeng serta sambal terasi. Biasanya, untuk menambah aroma dan cita rasa nasi krawu agar semakin gurih, ada tambahan berupa jeroan sapi (bagian dalam sapi), seperti hati, ampela, babat ataupun jantung. Semua bahan-bahan tadi kemudian ditata dengan rapi di atas kertas bungkus maupun piring yang sudah dilapisi daun pisang, untuk kemudian disajikan kepada para penikmat nasi krawu.
Setelahnya, adalah saat-saat paling indah bagi lidah pelanggan nasi Krawu. Saat dimana kombinasi butir-butir nasi putih dan sayatan daging sapi empuk yang diolah dengan berbagai bumbu berpadu dengan serundeng dan sambel terasi di dalam mulut. Hmm, jangan tanyakan bagaimana rasanya ya. Yang pasti, sambil nulis postingan ini, mendadak, saya jadi pengen pulang ke Gresik, hari Sabtu ini, he he he.