———-
“Ketika kata tak mampu terucap, aksara tak sanggup terangkai, biarkanlah foto yang berbicara”
———-
Malam ini, ketika aku menggerakkan tuts-tuts keyboard laptopku, mengetikkan satu demi satu huruf ke layar, tiba-tiba aku seperti kehilangan kata-kata yang hendak ku tulis. Sudah saatnya bagiku untuk memperbarui isi postingan di blog tercinta ini setelah terakhir aku melakukannya lebih dari seminggu yang lalu. Seminggu sebenarnya waktu yang belum terlalu lama bagiku, tetapi setelah apa yang terjadi di bulan Januari kemarin, rasanya aku tidak ingin kehilangan momentum itu.
Sambil berusaha bercerita, mataku memandang lekat foto-foto jembatan Ampera yang pernah ku ambil ketika bertandang ke Palembang. Tak terasa, ternyata banyak sekali. Ada sekitar 30an lebih dengan berbagai sudut dan waktu pengambilan. Memang, dari total lima kali kunjunganku ke Palembang, sejak kedatanganku pertama sekitar awal September 2013 yang lalu, aku tidak pernah melewatkan sekalipun untuk tidak berkunjung ke Jembatan Ampera.
Semakin lekat aku melihat ke dalam foto itu, semakin tak tahu pula apa yang harus kuceritakan. Seperti itu pula yang kurasakan jika diminta untuk menjelaskan hal menarik apa atau kekuatan apa yang membuatku selalu ingin bertandang ke sana dalam lima kali kesempatan mengunjungi Palembang.
Jadi, pada akhirnya, tidak akan banyak kata yang tertulis dalam postingan kali ini. Yang ada hanya beberapa foto koleksi pribadi yang ingin ku bagi. Meskipun begitu, aku yakin foto-foto tersebut sanggup berbicara dan memberikan kisah-kisahnya bagi siapa saja yang memandangnya.
Bagaimana. Cantikkah? Indahkah? Kalau memang iya adalah jawabannya, jadi, kapan ke Palembang? 🙂
kamera nya pasti mahal 🙁
“Yang penting teknik motonya dulu Mil :D”
sumpah kereeeeennnnnn…
gimana sih caranya bisa dapetin foto sebagus ini. aku udah berkali2 foto di ampera tapi ga pernah ada bagus2nya 😀
kapan ke palembang lagi ? kali aja bisa ketemuan disana.
“Oke mbak, nanti kalau aku dapat kesempatan ke Palembang aku kontak ya. Aku info di emailnya ya”
Whoaaaa…baru nyadar bahwa sekarang inih Surya punya kebiasaan asyik yaitu…
Memulai postingan nya dengan quote keren 🙂
Ide yang bagus sekaliiiiii 🙂
“Sebenarnya terinspirasi dari blognya Dani :D”
jiah…
emang beda yah kalo punya kamera keren dan jagoan ngambil potret…
Cuman posting poto doang…jadi deh…
Udah nasibku lah, tiap ngambil gambar blur semua, jadi gak bisa pake trik ini buat apdet postingan…hihihi…
“Ha ha ha, itu lagi curang mbak. Lagi males nulis, tapi pengen posting, he he he”
Suryaaaa…
emang gak pernah tertarik bukan ikutan kontes poto atau gimana gituuuh?
Atau kirimin kek potonya ke majalah atau tabloid pariwisata gituh…
Inih poto2 mu pada keren keren semuaaaaaah 🙂
“Bukannya gak tertarik, tapi bingung memulainya mbak. Ikut kontes foto kalah melulu. Ya belum rejekinya :)”
Saya belum pernah ke Palembang, Suryaaaaa…tapi kalo dilihat dari foto ini, kayaknya Jembatan Ampera itu cantik banget.
Ngomong-ngomong, tour de Sumatera-nya lengkap banget deh, jalan-jalan di negeri sendiri ternyata tak kalah seru dibandingkan ke luar negeri ya, Sur?
😉
“Iya mbak, Indonesia memang tidak kalah dengan luar negeri. Sangat sangat indah”
Errryyyyyy….kalo denger kalimat ikut kontes kayak komen diatas itu, saya langsung kesindir looooo…hihihi…tenang Sur, saya juga nggak pernah menang kok, wong memang hampir tidak pernah ikutan 😛
Kereeen habis
kameranya pake serie apa om?