Travelling ke luar negeri adalah sebuah pengalaman yang selalu ingin kudapatkan. Dan mungkin tidak hanya aku, tapi juga impian semua orang di dunia ini. Melihat luasnya dunia dengan berbagai ragam bahasa, suku, serta budaya. Dan Alhamdulillah, untuk kedua kalinya aku mendapatkan kesempatan untuk ke Luar Negeri.
Maskapai Low Cost Carrier, Air Asia, mewujudkan mimpiku. Bersamaan dengan dibukanya rute baru Surabaya Bangkok, Air Asia memberikan tiket promo untuk rute tersebut, dan Alhamdulillah, I got it :). Aku mendapatkan tiket PP Surabaya Bangkok PP dengan tidak ada bagasi seharga 562000 rupiah untuk keberangkatan hari Jumat tanggal 14 Januari 2011 dan pulang hari Minggu tanggal 16 Januari 2011. Sebenarnya aku ingin sekali mengajak istriku untuk berpetualang di tanah Thailand, tapi karena dia harus menyelesaikan trainingnya di Bandung, maka aku pun mengajak Aris dan Hikma. Tapi hanya Aris yang tertarik karena Hikma sudah pernah ke Bangkok sebelumnya.
Sejak mendapatkan tiket tersebut, persiapan matang pun kami lakukan. Tujuannya agar kami bisa memaksimalkan waktu liburan kami yang sebentar tapi dengan budget yang seminimal mungkin, he he he. Kisah perjalananku di Singapura menjadi pengalaman berharga bahwa persiapan yang matang sangat diperlukan agar liburan menjadi menyenangkan. Bagaimanapun juga masalah kehabisan tiket Universal Studio menjadi sebuah penyesalan yang belum bisa aku dan istriku lupakan. Yah, sudah jauh-jauh ke Singapura dengan biaya yang tidak murah, eh, malah tidak bisa mencapai tujuan utama.
Berbagai macam kegiatan yang kami lakukan dalam masa persiapan ini adalah sebagai berikut:
1. Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang Bangkok, mulai dari daerah yang cocok untuk menginap, tujuan wisata, moda transportasi, kartu seluler lokal dan kebiasaan-kebiasaan warganya dan jangan lupa, lokasi tempat makan, he he he. Internet tentu saja menjadi sumber informasi utama. Kami jelajahi semua informasi di dunia maya mulai dari situs-situs resmi pariwisata Thailand hingga share pengalaman dari orang-orang yang pernah menjejakkan kakiknya di kota Bangkok. Sumber Informasi kedua kami adalah sebuah Buku berjudul Rp 2 Juta Keliling Thailand, Malaysia dan Singapura karya Claudia Kaunang. Buku ini sangat membantu, selain karena berbahasa Indonesia tentunya, buku ini juga mengakomodasi kebiasaan-kebiasaan orang-orang Indonesia jika ke Luar Negeri, seperti tempat belanja serta pusat-pusat makanan halal.
2. Setelah memilih daerah penginapan yang sesuai, saatnya memilih tempat menginap. Berbagai macam situs-situs booking penginapan seperti Agoda, tripAdvisor, Wotif, asiarooms dan lain-lain menjadi tempat yang tepat untuk dijelajahi. Untuk melihat harga sekaligus review dari para tamu yang pernah menginap di hotel tersebut. Dan setelah berputar-putar menjelajahi, akhirnya kami memutuskan menginap di Fortville Guest House, sebuah hotel yang beralamat di 9, Phrasumen Rd., Chanasongkram, Phranakorn, Bangkok, Thailand. Hotel ini berada sekitar 500 m dari kawasan Khao San Road yang dikenal sebagai kawasan Backpacker. Kami booking melalui Agoda dan mendapatkan harga USD$ 52.62 untuk 2 malam.
*Tips dan trik booking hotel dengan Agoda ataupun situs-situs penjual voucher hotel lain*
Gunakan langsung mata uang IDR ketika melihat harga hotel. Karena jika melihat dan booking dengan harga USD, saat akan melakukan pembayaran dengan kartu kredit, maka kurs yang digunakan Agoda ketika dikonversikan ke rupiah sangat tinggi. Dengan USD$ 52.62 tersebut, nilai rupiah yang harus ku bayar adalah 501490. Berarti kurs yang digunakan adalah 1 USD$ = 9530. Nah, jika booking langsung menggunakan IDR, harganya adalah 479894. Jadi 1 USD$ setara dengan 9120 rupiah.
3. Membuat rencana perjalanan (itienary) lengkap dengan moda transportasi yang akan ditumpangi plus ongkosnya. Bagaimanapun juga, perjalanan kami adalah perjalanan dengan budget dan ala backpacker, jadi untuk pergi berkeliling kota, angkutan umum adalah andalan kami. Kalau menyewa travel, ya bukan backpacker namanya. Lagian seperti apa yang pernah ditulis oleh Trinity di bukunya Naked Traveller, bahwa Travelling not only the destination but also the journey. Dengan berkeliling naik angkutan umum, aku akan bertemu orang-orang baru, budaya baru, mendengar bahasa baru dan lain sebagainya. Aku juga bisa belajar tentang transportasi masal yang ada di negara tersebut serta bagaimana perbandingannya dengan di tanah air tercinta. Itu pastinya akan jadi cerita dan pengalaman yang seru dan tidak akan terlupakan.
4. Mempersiapkan peta. Nah untuk yang satu ini, aku tidak perlu membeli. Cukup ambil dari google maps dan kemudian cetak, he he he.
5. Menukar mata uang. Nah ini yang jangan sampai terlupakan, apalagi kalau negara tujuan adalah negara yang mata uangnya tidak populer. THB alias Thailand Baht adalah salah satu mata uang yang tidak terlalu populer. Nah agar bisa mendapatkan mata uang yang cukup maka harus menukarnya jauh-jauh hari. Ini adalah salah satu kesalahan kami. Kami baru menukar uang beberapa jam sebelum keberangkatan. Akibatnya kami tidak memperoleh uang Baht yang cukup. Uang Baht yang kami dapatkan pun mempunyai nilai tukar yang terlalu tinggi. Jika biasanya 1 Baht dibeli dengan 300 rupiah, kami mendapatkannya dengan harga 310 rupiah per 1 Baht. Yach, kami tidak bisa menawar lagi, karena kami dalam posisi yang membutuhkan. Untuk menutupi kekurangan uang, kami memutuskan untuk membeli dollar. Dan keputusan membeli dollar ini tepat, karena ternyata cukup menguntungkan.
Tips : Jika pergi ke suatu negara yang mata uangnya tidak populer, tidak usah memaksakan untuk membeli mata uang negara tersebut. Cukup membawa US Dollar saja.
6. Dan yang terakhir, yang terpenting adalah mengurus cuti dari jauh-jauh hari, he he. Jangan sampai, ketika rencana sudah tersusun rapi, eh semuanya berantakan karena aplikasi cuti kita tidak di approve sama pak bos. FYI, penerbangan Air Asia Surabaya Bangkok jam keberangkatannya adalah pukul 15.25 sore, jadi tidak mungkin kami tetap memaksakan masuk kantor di hari keberangkatan.
Nah itu tadi semua persiapan yang kami lakukan beserta tips dan trik yang mungkin bisa berguna untuk pembaca wongkentir sekalian. Kisah perjalanannya? Tunggu postingan selanjutnya. Tetap stay tune dan berkunjung ke blog ini ya π
List Biaya sebelum hari H
– Tiket Air Asia SUB-BKK PP (no baggage, maklum backpacker, he he) 562000
– Airport Tax Penerbangan Internasional Bandara Juanda 150000
– Hotel Fortville Guesthouse 2 malam Rp. 501490 (dibagi 2 orang) 250745
Total (per orang) 962745
mantaaaabbhhh,,makasih oleh2nya boz π
“Sami-sami cak… Kudu muntah ndelok jenengmu nggawe comment iki.. wakakakakakakaka”
nice plan nice trip om!
“Suwun telah berkunjung nggih mbak indro :D”
mau nanya, nukar Baht nya dmn ya? di Airport Suvarnabhumi atau di Indo?
“Nuker bahtnya di Indo, tapi karena kurang, beli USD, trus di tuker di Suvarnabhumi… Ingat!! Jangan nuker IDR jadi THB di Suvarnabhumi, IDR benar2 tidak ada harganya di luar negeri. kursnya bisa-bisa mencapai 1 THB = 600 IDR”
waaah… pengennn
saya pengen banget jalan2 mas..
cuman, kalo backpacker-an saya ragu.. hehe.. maklum kondisi fisik emang nggak memungkinkan π
tapi boleh juga tuh tips2 nya..
waktu masih mengurung saya dan istri. kapan saya lepas dari kurungan pekerjaan utk liburan. turut senang sayah π
wew,,,,,airport taxnya 150rb
mahal jga ya
*maklum blm prnh abroad*
mantab infonya mas
π
“Iya mas.. mahal…”
Wihhhh salah satu impianku ingin melancong ke negeri Gajah putih, dan menelusuri sungai chao praya.
Beruntung sekali ya Surya bisa kesini, btw upload yg banyak dong foto2 di Thailand π
Oh ya thx ya info nya π
“Sama-sama mbak.. Semoga membantu… Fotonya ku upload di flickr-ku mbak..”
Eh saya baru tau mas mata uang thailand itu Baht, hahahha
Sumpah, pengen jalan-jalan2 π
Hah???
Serius nih seorang cuman 900 ribuan????
Gak nyampe sejuta kah?
Plus belanja oleh oleh gak nih???
“Itu baru biaya pesawat, airport tax juanda dan hotel mbak… belum lain2nya.. :)”
Huuaa..ternyata saya belum ninggalin komen disini!
Surya, gimana perjalanan kemarin?
Semoga semua berjalan lancar dan menyenangkan ya…
Ehm, ternyata isteri sedang ikutan training, jadilah Surya jadi tim pemula untuk menyusun perjalanan berikutnya dengan isteri tercinta.
Semoga.
π
Wah menarik juga nih infonya buat bekal nanti kalo saya ke sana (Bangkok; kapan ya?).
O ya Mas… waktu berangkat Januari 2011 kemarin, bener udah gak bayar FISKAL kan? (jawab cepet ya Mas, soalnya kalo gada halangan mau ke Singapura bulan Maret, niru jejakmu Mas, Insya Allah) Thanks…
“Iya mas, sudah benar-benar bebas fiskal sekarang.. Ga perlu NPWP pun gak papa..”
mas,mau tanya..
Thailand perlu visa?
Kl bisa tau,perlu biaya berapa buat urus visa ke sana?
Thx ya
“Gak perlu Visa mas. Cuman perlu paspor saja :). Have a nice travelling ya”
waaaaaaaaaaah! serune pe! Hiks… *jadi ngiri…
Cm bermimpi ajah, kpn bisa mbackpack ke luar negeri yak? kalo lg hunting2 or dpt info ttg tiket murah ke luar nagari ksh tau yak? *meski gk yakin bisa pegi/gk.. hehehe…
“Halo Tiinnnn.. Apa kabar… Long time no see… Insya Allah gak lama lagi, Air Asia pasti buka rute ke Lombok deh. Sayang sekali, Lombok seindah itu belum didatengin Air Asia… Ditunggu aja”
Kalo Air Asia mo buka rute ke Lombok,keknya musti nunggu Bandara Int’lnya jadi dulu deh, br aku bisa ikutan hunting tiket kek kamu.
Baca blogmu kok isinya jalan2 trs yaaa,kpn gawenya ney?
Kapan ganti jalan2 ke Lombok? Jangan bilang udah keliling Indonesia kalo belom pernah nginjekin kaki ke Lombok!
hehehe…
lagi gugling buat persiapan ke penang kamis nanti. eh nemu blog ini, makasi banyak.. jadi tau banyak rute bis rapid penang. Semoga nanti dapet suami yang suka travelling juga … amin.. #nahlogagnyambung
“Ikut mengamini saja deh.. :)”
ane mau nana mas,……waktu ke sana kena viskal gak ya,……sepengetahuan ane per-januari 2011 udah bebas viskal,….bener gak tuh???
“Betul sekali mas, waktu itu sudah bebas fiskal”
Mas, mnt almt emailny blh, sy mau ke thailand bulan dpn. Tp msh blank neeh. Mhn bantuanya yaa
“Japri ya, aku kirim ke email kamu. Atau baca2 artikel lain tentang Bangkok di blog ini dan sila follow twitter @suryahardhiyana”