Pesisir selatan pulau Madura dikenal memiliki pantai-pantai yang rupawan. Salah satunya adalah pantai Camplong yang berlokasi di kabupaten Sampang. Pantai yang memilik pasir berwarna cokelat dan bertekstur lembut ini sudah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bagi masyarakat pulau yang dikenal dengan kebudayaan Karapan Sapi ini.
Beberapa tahun silam, suasana pantai Camplong tak ubahnya seperti pantai-pantai lain, menawarkan wisata air laut dan pantai, mulai dari sekedar berenang di pantai, bermain bola pantai, membangun istana pasir, mencari keong ataupun berlayar menggunakan perahu tradisional berkeliling bibir pantai. Sambil menikmati aktivitas, tak lupa para wisatawan berfoto bersama untuk mengabadikan diri dengan latar belakang foto tidak lain dan tidak bukan adalah laut.
Seiring berjalannya waktu, dengan era sosial media yang menjadikan perjalanan wisata, yang berpadu dengan kebudayaan swafoto alias sefie, menjadi sebuah gaya hidup, maka jika sebuah pantai “hanya” menyediakan latar belakang foto berupa laut, maka pantai tersebut bisa jadi dianggap kurang menarik. Tidak ada yang membedakan pantai Camplong dengan pantai-pantai lainnya. Pasirnya sama, warna lautnya sama. Suasana di pantai juga sama. Di masa sekarang, wisatawan perlu bukti untuk menunjukkan kepada dunia melalui akun media sosialnya, bahwa mereka sudah sampai di sebuah lokasi wisata bernama pantai Camplong.
Hal-hal ini, ternyata ditangkap dengan jeli oleh pengelola pantai. Dan beberapa waktu kemudian dibangunlah berbagai atribut penghias pantai, mulai dari berbagai macam tulisan dengan aksara yang cukup besar, ayunan hingga berbagai macam background yang cantik untuk selfie, seperti lambang hati ataupun papan penunjuk arah kota-kota besar di dunia.
Keberadaan atribut-atribut ini di satu sisi, dijamin memang akan meningkatkan kunjungan wisata, tetapi banyak juga pihak yang mengkritisinya, ketika tanda-tanda tersebut dipasang pada tempat yang tidak tepat, ataupun dipasang pada sebuah lokasi yang sejak awal memang sudah unik. Misalnya pemasangan tulisan besar pada area danau segara anakan di taman nasional gunung Rinjani yang sangat ramai dibicarakan para pendaki gunung. Ini saya rasa kurang tepat, karena tulisan justru mengurangi keindahan dan keasrian taman nasional gunung Rinjani.
Untuk pantai Camplong sendiri, keberadaan atribut penghias pantai, menurut saya, membuat suasana pantai menjadi lebih semarak karena desainnya yang cantik dengan dipadu warna yang sesuai. Atribut-atribut tersebut juga terlihat eye catching ketika dipotret. Bahkan ada satu desain atribut yang menurut saya sangat keren dan futuristik, yaitu deretan aksara yang membentuk kata, Pantai Biru Camplong. Coba lihat saja pada foto yang saya unggah dibawah ini. Menarik bukan?
Pantai Camplong bisa ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam dari Surabaya. Dari jembatan Suramadu, ambil jalan lurus mentok, kemudian belok ke kanan, ke arah kota Sampang. Kemudian lurus saja, hingga akhirnya sampai di Pantai Camplong. Jadi, hayuk selfie di pantai Camplong, dijamin instagramable.