Suatu siang di salah satu sudut pulau Lombok. Tepatnya di salah satu sentra kerajinan tenun tradisional yang berada di bumi Sasak ini. Saya menyaksikan wanita-wanita tangguh yang tengah asyik menenun sebuah kain. Dengan cekatan mereka memainkan gulungan-gulungan benang sambil sesekali memainkan sebuah bambu yang dipasang melintang di atas kaki mereka yang tengah berselonjor. Mili demi mili, senti demi senti, hingga meter demi meter, benang-benang tersebutpun akhirnya terangkai menjadi sebuah kain yang sangat indah.
Melihat kedatangan kami, mereka menghentikan sejenak aktivitasnya. Secara spontan mereka tersenyum kepada kami semua. Bagi saya, ini bagai ucapan selamat datang yang penuh keramahan, khas dari pulau Lombok dan juga Indonesia. Interaksi pun terjadi. Dengan penuh kesopanan mereka menanyakan asal daerah kami. Sejurus kemudian mereka juga menawarkan, apakah ingin mencoba menenun.