Menatap Senja (Tak) Sempurna di Pulau Merah

Senja di Pulau Merah, Banyuwangi

Sore itu langit tampak mendung. Awan gelap berarak menggumpal-gumpal di ufuk barat. Angkasa menghitam. Hanya menyisakan sedikit saja ruang untuk warna lain berpendar. Wajarlah sebenarnya. Bulan ini memang bulan dimana musim penghujan datang. Bahkan katanya di musim ini curahnya paling tinggi. Januari. Orang sering memplesetkannya dengan hujan berhari-hari. Beberapa jam yang lalu pun hujan baru saja mengguyur daerah ini. Tapi saat ini sudah reda, tinggal menyisakan rintiknya saja.

Senja di Pulau Merah, Banyuwangi
Senja di Pulau Merah, Banyuwangi

Dibawah senja kelabu, aku terduduk di bawah pohon. Entahlah pohon apa namanya, aku belum mengenal spesiesnya. Di sekitarku berserakan pasir berwarna kecokelatan, terbentang sejauh lebih dari 3 km. Di hadapanku laut terhampar. Ombaknya tampak riang. Mereka menari-nari dan bergulung-gulung hingga setinggi sekitar 2 meteran menjelang bibir pantai. Nun jauh di sana, samar-samar tampak beberapa tebing batu berserakan muncul ke permukaan laut. Buih ombak mengaburkan sedikit keberadaan mereka.

‘Hmm, cantik sekali pantai ini,’ batinku.

Tapi bukan ombak itu yang membuatku terpesona. Di Bali, Lombok ataupun di pantai-pantai lainnya, banyak ditemui ombak besar dan kuat seperti itu. Tidak pula gugusan tebing batu yang berserakan itu, karena jaraknya cukup jauh dari bibir pantai, sehingga tidak begitu terasa kecantikannya.

Justru pemandangan sebuah bukit berbentuk kerucut yang seolah-olah tumbuh menjulang dari bibir pantai itulah pesona dari pantai ini. Orang-orang sekitar pantai ini menyebut bukit itu Pulau Merah.

Read more

Teluk Hijau yang Menakjubkan

Pemandangan Teluk Hijau, Banyuwangi

Ekspresi apa yang akan kalian lakukan jika mendapatkan kebahagiaan yang amat sangat. Berteriak, Tertawa, Melompat-lompat, Berlarian, atau malah menangis? Hari minggu, 12 Januari 2014 yang lalu, aku merasakan kebahagiaan itu. Dan yang aku lakukan adalah berteriak gak jelas lanjut kemudian menangis terharu dan bersujud. Bersyukur kepada Allah telah diberi kesempatan menyaksikan salah satu tempat terindah di muka bumi ini. Subhanallah.

Teluk Hijau, Banyuwangi
Teluk Hijau, Banyuwangi

Namanya Teluk Hijau, atau teluk ijo kalau orang-orang lokal bilang. Kalau orang-orang bule menyebutnya Green Bay. Lokasinya berada di pesisir selatan pulau jawa, tepatnya di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, sekitar 90 km arah barat daya dari kota Banyuwangi, dan masuk dalam wilayah Taman Nasional Meru Betiri.

Read more

Menyaksikan Fajar di Ujung Timur Jawa

Sunrise of Java, Banyuwangi

Fajar pagi itu mungkin menjadi salah satu fajar yang terindah dalam hidupku. Semburat merah jingga kuning di langit timur yang berbaur menyatu membuka tabir pekatnya kegelapan yang sudah bersemayam selama hampir 12 jam di muka bumi, sungguh sulit untuk terlupakan dari memori otakku.

Sunrise of Java, Banyuwangi
Sunrise of Java, Banyuwangi

Hari itu, Hari Minggu, 12 Januari 2014. Ketika itu jarum jam masih menunjukkan angka 4.30 pagi. Waktu Subuh sudah lewat setengah jam yang lalu. Hari yang masih dini. Langit masih tampak gelap. Jalanan pun tampak lengang. Hanya sedikit sekali mobil yang lalu lalang, salah satunya mobil yang kini tengah kutumpangi. Mobil berjenis trooper itu tampak sangat nyaman melaju di jalan raya yang masih sepi.

Sesekali aku kucek mataku. Sebenarnya dia masih sangat berat untuk terbuka. Tapi mau bagaimana lagi, pagi ini mata harus sedikit berkorban. Dia terpaksa harus bekerja ekstra melayani tuannya di luar jam kerja yang seharusnya. Tapi tak mengapa, karena nanti sang mata juga-lah yang paling bersyukur diantara teman-temannya, organ tubuhku yang lain.

Read more

Kenikmatan Kopi Kemiren

Secangkir Kopi Kemiren, Banyuwangi

Secangkir cairan cokelat kehitaman tersaji di depanku. Tampak kabut tipis menari-nari dia atas permukaannya. Semerbak aroma harum serta merta menembus syarafku ketika beberapa helai dari kabut itu sampai ke pori-pori hidungku.

Hmm, batinku.

“Silahkan diminum, dan setelah itu ceritakan, apa yang kamu rasakan,” ujar seorang pria dihadapanku.

“Terima kasih pak.”

Semakin banyak helaian kabut yang hinggap ke hidungku, semakin liar keinginan syarafku untuk segera menikmati rasanya. Dengan kekuasaanya, dia perintahkan seluruh organ tubuhku untuk segera bekerja.

Secangkir Kopi Kemiren, Banyuwangi
Secangkir Kopi Kemiren, Banyuwangi

Kupegang gagang cangkir itu lalu kuangkat. Kudekatkan ke arah mulutku perlahan lahan. Semakin dekat, semakin terasa keharumannya. Namun bersamaan dengan itu semakin terasa pula hawa panas yang bergolak di dalamnya. Meski begitu, aku tidak gentar. Konon di saat masih kondisi panas itulah, kita bisa merasakan kenikmatan maksimal dari si cairan itu.

Semakin dekat, dekat dan akhirnya beberapa tetes tumpah ke mulutku. Hawa panasnya langsung seperti membakar rongga mulutku. Lidahku berjingkat. Selang beberapa detik mulutku membuka menutup untuk memberikan ruang bagi udara untuk bisa keluar masuk ke dalam rongga mulut dan menurunkan suhu didalamnya. Setelah suhunya sudah pas, mulutku pun menyesap habis cairan itu dan meratakannya keseluruh permukaan lidah.

Read more

Singgah di Shaba Swagata Blambangan

Shaba Swagatha Blambangan, Banyuwangi

Shaba Swagata Blambangan, itulah nama pendopo Kabupaten Banyuwangi yang terletak di jantung kota Banyuwangi. Sebelum ke desa kemiren, aku dan rombongan dblogger menyempatkan singgah di sana untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Desa Kemiren. Sayangnya, ketika berada disana kami tidak bisa bertemu dengan Bupati Banyuwangi, Bapak Abdullah Azwar Anas dikarenakan beliau ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.

Shaba Swagatha Blambangan, Banyuwangi
Shaba Swagatha Blambangan, Banyuwangi

Karena bupati tidak berada di tempat, maka kami langsung menuju halaman belakang pendopo. Suasana hijau langsung menyambut kedatangan kami. Karena merasa lelah, aku langsung meletakkan tas dan merebahkan diri di salah satu kursi yang terdapat di teras belakang pendopo. Teras yang sangat luas, mungkin hampir sama dengan ukuran rumahku, he he he.

Di teras itu terdapat banyak sekali kursi dan meja kayu dengan bentuk yang asimetris. Ada yang berbentuk bangku panjang, bangku bundar dan ada juga yang berbentuk kursi pada umumnya. Di dinding teras tertempel peta wisata Banyuwangi dengan skala sedang.

Read more