Hari kedua kami di Singapura disambut dengan hujan deras. Sejak pagi mendung terus memayungi wilayah Singapura. Saat kami melangkah keluar hotel untuk memulai perjalanan hari ini, jalanan sudah tampak basah. Tapi cuaca masih cukup bersahabat.
Tujuan utama kami sepanjang hari ini ada 3, yakni jalan-jalan di Universal Studio yang terletak di Sentosa Island, jalan-jalan sore dan belanja oleh-oleh di Orchard Road dan menikmati malam di Clarke Quay.
Jalan beberapa meter dari hotel, hujan pun turun. Karena tidak membawa payung, kami pun mencari tempat berteduh.
Makin lama hujan bukannya tambah brenti, tapi makin deras. Waduh, bagaimana ini.. Kalau kami terus berteduh, takutnya kami akan kehilangan banyak waktu. Belum lagi perut yang makin keroncongan, karena belum sarapan dari pagi. Ditambah lagi belum makan nasi sama sekali dari kemarin. Akhirnya, kami pun nekat menerobos hujan. Ya kami berharap, tas kamera kami cukup handal untuk melindungi si kamera.
Dengan kondisi sedikit basah kuyup, kami pun sampai di stasiun MRT Aljunied. Di depan stasiun ini banyak sekali berjajar sepeda yang tengah terparkir dengan cukup rapi. Wow, mungkin ini yang membuat Singapura bebas macet dan juga bebas polusi. Semua orang naik kendaraan umum (Bus, MRT dll) dan untuk menuju stasiun MRT, mereka menggunakan sepeda. Kapan ya Indonesia bisa seperti ini. Susah kali ya, selama angkutan umum di negeri kita masih tidak nyaman seperti sekarang ini. Dan selama orang Indonesia masih keukeuh dengan pendapatnya bahwa mempunyai mobil adalah sebuah prestise.
Oke, kembali ke kisah perjalanan kami ya π
Dari Aljunied, kami menuju Bugis terlebih dahulu, untuk sarapan. Dari info yang didapat dari on call guide kami :), Mr Joko Suprianto, di Bugis ada warung Indonesia yang cukup lumayan. Karena belum tau letak pasti dimana warungnya, kami pun berputar-putar gak jelas di daerah sekitar Bugis. Sementara itu, perut semakin lama, semakin tidak bisa diajak kompromi. Akhirnya kami pun memutuskan makan di. tara. McD.. Yach jauh-jauh ke Singapore, jatuh2nya ya McD lagi. Dan seperti yang dikisahkan di postingan sebelumnya, kami harus menerima kenyataan belum bisa makan nasi.. hiks hiks
Setelah perut sudah bisa berdamai meski belum sepenuhnya bisa, karena belum terisi nasi kami melanjutkan perjalanan menuju Universal Studio yang terletak di Sentosa Island.
Dari Bugis kami naik MRT lagi menuju Harbour Front. Nah dalam perjalanan menuju stasiun MRT, kami menemukan kedai nasi lemak (nasi uduk). Yeah!!! Tapi karena waktu itu kami baru saja makan, kami menunda dulu keinginan untuk makan nasi uduk saat itu. Rencananya untuk acara makan selanjutnya nanti, kami akan makan disini. Yes!!!!
Sesampainya di Harbour Front, kami melanjutkan perjalanan ke Sentosa Island dengan naik bus seharga SG$ 2 per orang. Kami turun tepat di teras depan Casino Sentosa Island. Busyet, Singapore ini sekarang seperti Las Vegas aja, surganya penjudi. Karena waktu itu saat Piala Dunia berlangsung, maka hiasan bola menjadi pernak-pernik di sekitar Casino.
Untuk menuju Universal Studio, dari Casino kami naik escalator ke lantai atas. Dan terpampanglah si bola dunia berputar yang bertuliskan UNIVERSAL.
Wah, kita sudah sampai di Universal Studio, ujarku.
Tapi ternyata kegembiraan kami cukup sampai disini. Ticket masuk Universal Studio yang dibanderol SGD$ 68 per orang itu ternyata sudah Sold Out hari itu, hiks Dan yang bikin sedih, Sold Outnya bukan untuk hari ini saja, tapi untuk beberapa hari kedepan. Yach Kayaknya emang taman wisata yang baru dibuka 18 Maret 2010 ini lagi ramai-ramainya. Kabarnya, untuk pemesanan tiket online saja, pihak Resort World Sentosa kewalahan dengan banyaknya aplikasi permintaan tiket. Untuk mengobati kekecewaan kami, kami pun berfoto sepuas-puasnya di sekitar bola dunia bertulisakan Universal. Dasar narsis ya, hue hue hue
Setelah puas berfoto-foto, kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Rencana berkunjung ke Orchard Road dan Clarke Quay memang sore dan malam hari nanti. Kami ingin menikmati suasana jalan-jalan sore di Orchard, dilanjut kemudian suasana malam nan romantic di Clarke Quay. Jadi, siang ini kami akan beristirahat dulu.
Untuk pulangnya, kami naik Sentosa Island Monorail yang akan mengantar kami kembali ke Vivo City, Harbour Front. Ternyata untuk kepulangan kami ini, kami tidak perlu membayar lagi alias sudah free of charge. Jadi perjalanan ke Sentosa Island itu, yang perlu membayar hanya pada saat berangkat.
Sampai di hotel, kami langsung sholat, jama dan qoshor, lalu istirahat. Mengumpulkan tenaga untuk nanti sore dan malam. Sayangnya saat itu ada satu hal yang terlupa dariku. Mencharge baterei kamera . . . . . . π
Sore harinya, sekitar pukul 5 sore, waktu Singapura, kami sudah bersiap untuk melanjutkan petualangan kami di negeri Singa. Bulan madu kami ternyata menjadi ajang jalan-jalan, he he he. Alhamdulillah Allah memberiku istri yang juga suka dan kuat jalan kaki, jadinya kemana-mana asyik-asyik aja.
Sebelum pergi ke Orchard, kami mampir dulu ke Bugis. Yap, tidak lain tidak bukan, adalah untuk makan. Kami ingin menikmati kembali nasi yang sudah lebih dari 24 jam tidak mampir ke perut kami (lebay mode : on). Begitu sesendok nasi masuk ke dalam mulut, hmm.. rasanya kangen banget, he he he he. Aniwei, harga nasi uduk plus es lemon tea disini adalah SG$ 5 per paket. Hmm.. kali ini perut tidak hanya berdamai, tapi puas π
Setelah itu perjalanan berlanjut. Sekitar jam 6 sore, kami sudah sampai di Orchard Road. Hmm suasana sore yang indah di Orchard Road. FYI, beberapa jam yang lalu, banjir melanda Orchard Road. Kami sendiri akhirnya baru tau berita ini, malamnya sepulang kami dari Orchard Road. Dapat sms dari adik iparku dan teman istriku yang bertanya kabar kami, karena yang mereka tahu dari televisi, Singapura banjir besar. Tapi hanya dalam waktu beberapa jam, Orchard Road sudah kering. Bahkan tidak tampak tanda-tanda bahwa daerah ini baru saja mengalami banjir pagi hingga siang harinya.
Dan seperti biasa, kuambil kameraku dan tripod untuk jeprat-jepret.
Areal pejalan kaki di Orchard Road sangat lebar. Jadi ngiri. Pengen banget ada areal lebar untuk pejalan kaki seperti ini di Surabaya. Lagi enak-enak jalan, eh tiba-tiba istriku berteriak.. Ada Es Krim!!!!
Langsung deh, dia lari ke tempat abang penjual es krim. Abang? Emangnya yang jualan orang Jakarta mas?? :D. Ternyata es krim ini yang sedari tadi dicari-cari sama istriku. Dia dapat info dari temannya bahwa, kalau ke Singapura, jangan lupa untuk mencicipi es krim 1 dollaran di Orchard Road. Dan memang harga es krim nya SG$ 1. Istriku memang penggila es krim dan juga cokelat.. Hmm.. Itu makanan berlemak semua sayang. Ntar endut lho Dan ketika aku bilang gitu, dia cuman diem dan manyun.
Acara malam di Orchard Road diakhiri dengan belanja oleh2 khas dari Singapura, yakni gantungan kunci, hi hi hi. Mau beli kaos, tapi harganya kok relatif mahal ya. Jadi rencana beli kaos ditunda esok hari. Dan perjalanan berlanjut ke Clarke Quay..
Hanya ada satu kata begitu kaki kami sampai di Clarke Quay.. AMAZING!!! Sumpah gan, suer boz, Clarke Quay ini bagus banget. Kalau untuk Clarke Quay ini, biar foto-foto yang menjelaskan, he he he. Aku sudah kehabisan kata-kata.
Ada satu penyesalan ketika kami di Clarke Quay. Akibat tidak mencharge baterei siang hari tadi, kami kehabisan baterei disini, hiks. Padahal masih banyak spot foto yang belum kami dapat. Tapi ada sisi baiknya. Yakni, akhirnya kami berdua bisa menikmati suasana malam yang romantis di Clarke Quay ini. Sebenarnya waktu itu pengen naik perahu, tapi takut kemalaman, he he he. Kalau kemalaman, nanti MRT-nya sudah tidak beroperasi.
Dan petualangan hari kedua di Singapura pun berakhir dengan seru. Alhamdulillah
Ah, singapura…
Teringat bbrp bln yg lalu papa dan mamakuw bln madu ksana, mas..
Aku dan adek gak diajak alias ditinggal drmh…hehehe
Met puasa ya, mas…
Maaf lhir batin jg..
“Met puasa juga mbak.. Mohon maaf lahir dan batin”
waduh….
maap baru berkunjung lagi yaaaa….
kok tau tau udah part2 nih?
mundur dulu ah ….
“Silahkan mbak”
ckckck…
sayang gak sempet ke universal ya…
Udah laaaah…ke dufan aja deh…hihihi…
“Iya mbak.. padahal udah jauh2 ke sini. Ke dufan? boleh deh kapan2. Aku belum nyobak maen histeria soalnya :)”
Congratz on your marriage! Selain seru dan menyenangkan, liburan di Singapura bisa menjadi sangat romantis lho, contohnya saja dinner di pinggir clarke quayside, sambil menikmati kerlap-kerlip lampu di sepanjang Singapore River, atau dinner di Singapore Flyer sambil menikmati view Singapura dari atas. π
Mantaaapppp banget π
Jadi ingat tahun 2002 lalu saat hujan pun nekad berfoto foto hehehe…..
Ih so nice holiday ya ,keren banget mas π
waaaahhh. lengkap sangat reportasenya..
kapan bisa maen kesanaaaaa?
cie… biarkata habis baterei tetep aja adegan romantisnya bisa ke spot π
a nice post, seneng liat gambar2nya π
“Alhamdulillah kalau seneng :)”
“Nabung dulu mbak, dan sering2 cari info promo dari air asia :)”
wah….sayang sekali…universal studionya ketinggalan…hikz…hikz…
semoga petualangan berikutnya menyenangkan ya mas.. π
Keren.. keren..
lanjut gan =)
lho..lho…
kok belon update lagi niiiiih???
Pastiiiii jadi lebih betah di rumah karena sekarang udah ada yang ngurusin yaaaaa….hihihi…*nuduh*
“Itu makanan berlemak semua sayang. Ntar endut lho”
hohoho…ati ati lho sur, beberapa bulan lagi yang tambah endut kemungkinan besar kamu lho..hihihihihi…
paling suka poto terakhir, sooooooo sweeeeeetttt
“Lha, gak perlu nunggu beberapa bulan mbak.. sekarang dah endut… :D”
manyenangkan sekali di sana,jadi pengen..hemmm..kira kira ksana butuh budget brapa ya?….minta infonya dunk..