Enam buah mangkuk kosong tertata rapi di sebuah tatakan. Tidak lama berselang seseorang mengisinya dengan nasi, potongan daging sapi, daun seledri, toge dan bawang goreng. Terakhir, bahan-bahan tadi disiram dengan kuah panas yang diambil dari sebuah kuali. Dengan diiringi kepulan asap tipis, mangkuk-mangkuk tersebut pun akhirnya tersaji di depan kami berenam.
Aroma segar yang semerbak dari asap yang mengepul serta merta membangkitkan selera makan kami. Ditambah lagi dengan kondisi perut yang memang sudah sangat lapar, kami pun dengan buas memakannya. Tapi tetaplah, sebuas-buasnya, baca bismillah dulu :). Dan hanya dalam waktu beberapa menit saja, isi mangkuk-mangkuk itu sudah berpindah dengan sukses ke perut kami. Alhamdulillah.
Begitu nasi, daging dan kuah panas itu masuk kedalam mulutku, lidahku langsung bergoyang-goyang kegirangan. Maknyus pemirsa, begitu kata Pak Bondan.