Romantisme Senja Melaka

Masih ingat postingan tentang kisah semalam di Melaka, yang kutulis beberapa minggu yang lalu. Yap, kala itu, di bulan Januari tahun 2013, aku dan dewi berkesempatan berkunjung ke salah satu kota yang sarat akan sejarah masa kolonialisme tersebut. Tapi sayangnya, kala itu kami berdua tiba di Melaka saat hari sudah gelap, padahal dari beberapa foto yang beredar di internet, panorama terbaik Melaka adalah saat senja datang. Sedangkan keesokan harinya, ketika hari masih belum terlalu siang, kami sudah pergi meninggalkan Melaka menuju Kuala Lumpur. Sehingga tidak banyak sudut kota yang bisa kami jelajahi dengan waktu yang singkat tersebut.

Senja di Melaka
Senja di Melaka

Dua bulan berselang, tepatnya di bulan Maret 2013, aku berkesempatan kembali ke Melaka. Kebetulan dapat tiket promo lagi dari Air Asia Surabaya Kuala Lumpur. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berburu senja di Melaka. Perjalanan kali ini, aku tidak ditemani oleh dewi, tapi oleh my partner in crime di kantor.

Read more

Semalam di Melaka

Mendengar nama Melaka (atau Malaka), aku yakin sebagian besar dari kita langsung terbayang akan sebuah selat yang memisahkan pulau sumatera, Indonesia dengan semenanjung malaya. Sebuah selat yang merupakan salah satu selat tersibuk di dunia. Tidak salah memang, tapi tahukah anda nama Malaka tidak hanya milik sebuah selat, tetapi juga milik sebuah kota. Dan kota ini tidak kalah tenarnya dari sang selat.

Bulan Januari 2013 lalu, aku dan istri telah menjejakkan kaki di Malaka. So amazing. Lagi-lagi, tiket promo Air Asia membawa kami terbang bertualang, menjelajah dunia, meski masih sekitaran asia tenggara saja, he he he. But, Alhamdulillah. Itu sudah merupakan pengalamana yang sangat berarti bagi kami.

Malaka, sebuah kota yang namanya sudah termahsyur sejak ratusan tahun yang lalu. Sejarah mencatat, Malaka mulai berdiri sejak awal abad 15. Didirikan oleh Prameswara, yang juga terkenal dengan nama Raja Iskandar Syah. Pertengahan abad 15, dibawah pimpinan Sultan Mudzaffar Syah, Malaka mengalami masa kejayaan. Saat itu Malaka menjadi kota pelabuhan, pusat perdagangan sekaligus penguasa di kawasan selat Malaka.

Read more