Padang terbuka yang menghijau, itulah pemandangan yang menemani perjalanan saya, ketika menyusuri republik Turki sepanjang lebih dari 2000 km, mulai dari Istanbul, Canakkale, Izmir, Kusadasi, Cappadocia, Ankara hingga kembali ke kota Istanbul. Sebenarnya ini hampir sama dengan pemandangan di Indonesia, atau tepatnya pulau Jawa. Bedanya, jika di Indonesia, padang yang menghijau itu adalah sawah, sedangkan di turki, padang rumput atau savana. Jika ada perbedaan yang mencolok antara kedua negara adalah hadirnya baling-baling energi di puncak-puncak perbukitan di areal padang rumput Turki.
Wind Power, atau kalau di Indonesia disebut PLTB, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin), adalah salah satu sumber energi listrik yang menjadi andalan rakyat dari negeri yang terletak di dua benua itu. Turki memang dikenal memiliki kuantitas dan kualitas angin yang baik. Kecepatannya stabil dan bertiup hampir di sepanjang musim. PLTB di Turki terinstall di hampir seluruh penjuru negeri, dengan penyumbang kapasitas terbesar ada di dua propinsi, yakni Balikesir dan Izmir. Dari info di wikipedia, di tahun 2015, total terdapat sekitar 172 PLTB di seluruh penjuru Turki dengan total kapasitas daya terpasang sebesar 6195 MW (source). Listrik yang dihasilkan dari baling-baling energi di Turki ini sekitar 15685 GWH per tahun, yang mana ini artinya sekitar 6% dari kebutuhan energi listrik di Turki, dipasok oleh PLTB.