Reruntuhan Kota Kuno Asklepion

Salah satu film masa kecil saya, yang membekas hingga kini adalah Saint Seiya. Film yang bercerita tentang para ksatria Yunani yang rela berkorban dalam rangka melindungi putri Athena dari serangan musuh. Saya masih ingat, di suatu sore, di saat saya masih SD, saya pernah rela untuk meninggalkan gelanggang pertandingan sepakbola, karena saat itu sudah jam 5 sore, jam tayang Saint Seiya. Dari film Saint Seiya itulah, saya mempunyai impian, semoga suatu hari nanti, saya bisa berkunjung ke reruntuhan bukit Acropolis di Yunani, yang di Saint Seiya digambarkan sebagai 12 rangkaian istana ksatria baju zirah emas yang menggunakan lambang Zodiak seperti Pisces, Aries, Gemini dan seterusnya.

Gerbang masuk Asklepion, Pergamon, Turki
Gerbang masuk Asklepion, Pergamon, Turki

Beberapa tahun, impian itu terpendam, sampai tahun 2018 ini, ketika akhirnya saya menjumpai sebuah situs reruntuhan peninggalan kerajaan Romawi di sebuah wilayah bernama Pergamon (atau terkadang disebut juga Bergama) di sisi barat Turki. Situs itu memang bukanlah bukit Acropolis yang tersohor itu, tetapi gaya dan bentuk bangunan di situs bernama Asklepion tersebut, hampir mirip dengan foto-foto bukit Acropolis yang pernah saya lihat, baik di media cetak maupun internet.

Sebenarnya, dalam itinerary yang disampaikan oleh pihak travel sebelum keberangkatan jalan-jalan ke Turki, tertulis Asklepion sebagai salah satu destinasi dari perjalanan ini. Namun, karena ada beberapa kesibukan di kantor, saya tidak mencari informasi lebih lanjut, tentang apa itu Asklepion. Saya baru mengetahui apa itu Asklepion saat melakukan perjalanan dari Canakkale menuju Izmir. Tapi saya tidak menyesal bahwa saya tidak mengetahui lebih awal, karena justru dengan itu, saya seperti mendapatkan sebuah kejutan istimewa di perjalanan ini.

Wajah saya langsung sumringah begitu melihat gambar-gambar reruntuhan kuno Asklepion yang begitu cantik di internet. Meskipun bukan bukit Acropolis di Yunani, setidaknya saya bisa menyaksikan langsung versi kecilnya. Dari penjelasan pemandu wisata yang menemani perjalanan kami, saya baru menyadari bahwa dahulunya, Yunani dan Turki adalah bagian dari kerajaan Romawi Timur atau yang biasa dikenal dengan kekaisaran Byzantium, sehingga tidak heran, reruntuhan-reruntuhan kuno yang ada di Yunani, juga bisa disaksikan di Turki.

Salah satu prasasti bertuliskan Yunani kuno di Asklepion, Pergamon, Turki
Salah satu prasasti bertuliskan Yunani kuno di Asklepion, Pergamon, Turki

Reruntuhan Asklepion di Pergamon ini diyakini dulunya adalah sebuah kuil untuk penyembuhan. Mungkin semacam rumah sakit di masa modern sekarang ini. Nama Asklepion diambil dari Asclepius, yang menurut kepercayaan Yunani kuno, merupakan god of medicine alias dewa obat-obatan. Pada beberapa patung peninggalan yunani kuno, Asclepius digambarkan membawa sebuah Asklepian, yakni sebuah tongkat yang dililit oleh ular. Beberapa jenis ular memang dikenal memiliki bisa yang berbahaya. Bahkan ada beberapa bisa ular yang bisa menyebabkan kematian. Namun, ternyata bisa ular juga memiliki khasiat sebagai obat. Tentu saja setelah di lakukan treatment di laboratorium untuk mengambil molekul-molekul yang dibutuhkan untuk obat. Dari sejarah yunani inilah terjawab sudah, mengapa seluruh komunitas maupun instansi yang berkaitan dengan dunia kesehatan seperti fakultas kedokteran, ikatan dokter indonesia ataupun ikatan apoteker indonesia, menggunakan lambang tongkat yang dililit oleh ular.

Terowongan di Asklepion, Pergamon, Turki
Terowongan di Asklepion, Pergamon, Turki
Salah satu ruangan bawah tanah di Asklepion, Pergamon, Turki
Salah satu ruangan bawah tanah di Asklepion, Pergamon, Turki
Beberapa sumur yang dulu dikeramatkan di Asklepion, Pergamon, Turki
Beberapa sumur yang dulu dikeramatkan di Asklepion, Pergamon, Turki

Terdapat beberapa ruangan di situs Asklepion, namun tidak semuanya bisa dimasuki oleh pengunjung. Selain untuk menjaga situs warisan budaya masa lampau, hal ini disebabkan karena kekhawatiran bangunan situs runtuh. Juga terdapat beberapa kolam yang diyakini sebagai kolam keramat di masa lalu. Meskipun Asklepion adalah sebuah kuil penyembuhan, situs ini juga memiliki bangunan theatre yang menjadi bangunan khas peninggalan Romawi. Fungsi theatre ini adalah untuk menggelar pertandingan gladiator.

Theatre Gladiator di Asklepion, Pergamon, Turki
Theatre Gladiator di Asklepion, Pergamon, Turki
Tiket Masuk ke Asklepion, Pergamon, Turki
Tiket Masuk ke Asklepion, Pergamon, Turki

Untuk bisa memasuki kota kuno Asklepion dan merasakan sensasi sisa-sisa abad pertengahan di masa Romawi Timur, pengunjung dikenakan tiket sebesar 20 TL (Turki Lira) atau sekitar 70ribu rupiah (Kurs saat berita ditulis, 1 TL = Rp 3500). Selain Asklepion, masih banyak situs reruntuhan peninggalan kerajaan Yunani kuno di Turki, seperti Ephesus di wilayah Izmir, Hierapolis di Denizli, Patara di Antalya dan masih banyak lagi. Suatu hal yang membuat saya ingin kembali lagi ke Turki suatu hari nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *