Berziarah ke Masjid Quba

Baru saja saya menurunkan kaki kiri dari bus, seekor merpati hitam meliuk-liuk anggun melewati tubuhku. Sejenak badan saya terguncang karena terkejut, sebelum akhirnya bersorak riang karena aksi itu. Itu mungkin sebuah ucapan selamat datang dari penghuni bumi Madinah kepada saya, karena baru saja saya menjejakkan kaki di halaman salah satu masjid yang bersejarah di kota suci ini, masjid Quba.

Masjid Quba
Masjid Quba

Suasana pelataran masjid Quba pagi itu sangat ramai dengan puluhan bus yang terparkir dan ratusan manusia dari berbagai penjuru dunia, yang sebagian besar tentu saja jamaan umroh.

Sejarah mencatat, masjid Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah, ketika dalam perjalanan hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah. Masjid terletak di luar kota Madinah, tepatnya 5 km dari pusat kota di sebelah tenggara.

Bentuk bangunan masjid Quba saat ini tentu saja berbeda dengan wujud masjid Quba saat di jaman Rasulullah dulu. Yang saat ini berdiri adalah masjid Quba yang sudah direnovasi pemerintah Arab Saudi di sekitar tahun 1986.

Baru saja kaki saya menderapkan beberapa langkah, sekumpulan anak kecil mendatangi saya. Wajah mereka khas timur tengah. Mereka menawarkan dagangan mereka yaitu parfum, cokelat dan kurma. Dengan halus, saya menolak mereka, dengan mengangkat telapak tangan saya serta menggelengkan wajah, tetapi mereka tetap keukeuh menyodorkan dagangannya. Saya pun menghiraukannya sampai kemudian seorang pemuda menepuk bahu saya. Saya berhenti sejenak untuk melihat seseorang itu. Dia tersenyum dan kemudian menawarkan sebuah benda yang terbungkus rapat. Saya tidak mengetahui benda apa itu sampai kemudian dia mendekatkan label benda itu ke saya. Sebuah gambar labeh yang membuat saya sedikit shock dan membuat saya makin bergegas menuju pintu masjid. Gaya jalan saya rubah menjadi sedikit lebih gagah dan berwibawa, karena sepertinya cara saya berjalan tadi yang memancing si fulan tadi menawarkan obat kuat kepada saya.

Suasana didalam Masjid Quba
Suasana didalam Masjid Quba
Suasana didalam Masjid Quba
Suasana didalam Masjid Quba

Hamparan permadani berwarna merah yang menghiasi lantai masjid menyambut kedatangan saya begitu saya memasuki ruangan utama Masjid. Warna yang tampak anggun dan serasi berpadu padan dengan dinding masjid. Ornamen kaligrafi tampak tertulis rapi di sepanjang dinding dan atap. Di tengah-tengah masjid, terdapat area terbuka yang beratapkan jaring-jaring.

Ruang tengah masjid Quba yang hanya tertutup jaring-jaring
Ruang tengah masjid Quba yang hanya tertutup jaring-jaring
Ruang tengah masjid Quba yang hanya tertutup jaring-jaring
Ruang tengah masjid Quba yang hanya tertutup jaring-jaring

Setelah puas memandang sekeliling bangunan, saya pun mengambil tempat untuk sholat sunnah. Sholat di masjid Quba memiliki keutamaan yang sangar besar. Menurut hadits nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif r.a, beliau pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bersuci di rumahnya, kemudian pergi ke masjid Quba, kemudian ia sholat di dalam masjid Quba, maka baginya pahala seperti pahala Umroh” (HR Tirmidzi)

Meski riuh dengan peziarah, suasana masjid Quba terada nyaman. Setelah sholat dan mengambil beberapa frame dari masjid, saya pun keluar masjid, tetapi dari pintu yang lain. Jika tadi saya masuk melalui pintu barat, maka saya keluar melalui pintu timur. Disana ternyata sudah berkumpul ratusan merpati yang tengah mencari makan dari remah-remah roti dan jagung yang tersebar di pelataran timur masjid. Kepak-kepaknya menghadirkan kerinduan yang mendalam.

Sisi timur masjid Quba
Sisi timur masjid Quba

Setelah itu, saya pun kembali ke dalam bus dan melanjutkan lagi perjalanan ziarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *