Sebuah kisah dan sejarah dari Mercusuar Cikoneng

Pembaca sekalian pastinya tahu tentang JL Anyer Panarukan. Saat masih duduk di bangku sekolah, mulai SD, SMP hingga SMA, kita pastinya telah dijejali informasi tentang jalan ini. Jalan yang juga terkenal dengan nama JL Raya Pos ini merupakan Jalan Raya pertama di Pulau Jawa yang menghubungkan Anyer (Ujung barat Pulau Jawa) di Prop Banten dengan Panarukan (Ujung Timur Pulau Jawa) di Prop Jawa Timur sepanjang kurang lebih 1000 km.

MercusuarAnyer1

Tapi tahukah anda darimana Jalan Anyer-Panarukan bermula? Titik nol jalan raya tersebut ternyata berada di Kampung Bojong, Desa Cikoneng Anyer. Tepat di titik Nol tersebut, berdiri dengan tegak sebuah mercusuar setinggi 75.5 meter.

Pada prasasti yang terpampang di atas pintu utama mercusuar tertulis kalimat dengan bahasa belanda sbb:

onder de regeering van ZM Willem III koning der nederlande. enz. enz. enz. opgericht voor vast light 21 grootte, ter vervanging van den steenen lighttoren in 1883 bm de ramp van krakatau vernield. 1885

Dengan bantuan mbah google translate, kalimat diatas menjelaskan bahwa mercusuar yang didirikan tahun 1885 tersebut, adalah hadiah dari Raja Belanda Z.M. Willem III, untuk menggantikan mercusuar lama yang hancur akibat letusan dari Gunung Krakatau tahun 1883.

MercusuarAnyer2

Dari keterangan penjaga mercusuar, mercusuar lama yang hancur oleh amukan gunung krakatau itu didirikan tahun 1806. Bekas reruntuhannya terletak kurang lebih 30 meter dari menara yang baru.

Selain sebagai penanda titik nol, mercusuar ini juga berfungsi sebagai pemandu navigasi kapal laut yang berlayar di sekitar pantai barat jawa yang penuh dengan karang yang berbahaya. Jangkauan cahaya dari mercusuar ini hingga mencapai 20 mil.

Untuk menuju tempat bersejarah ini cukup mudah. Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari arah Jakarta, bisa melalui Jalan Tol Jakarta Merak, keluar pintu tol Cilegon Barat, lalu mengambil jalan ke arah Anyer Carita. Untuk menemukan lokasi mercuar cukup mudah. Ikuti saja jalanan di pantai barat pulau jawa tersebut hingga anda menyaksikan sebuah menara putih yang berdiri tegak di tepi jalan raya.

Jika menggunakan kendaraan umum, bisa naik bus jurusan Jakarta-Cilegon, turun di terminal Cilegon. Dari terminal lalu mencari angkutan umum yang menuju ke arah Labuan. Ongkosnya cukup murah. Kalau tidak salah, sekitar 6000an rupiah.

Mercusuar ini bisa menjadi alternatif wisata jika datang di kawasan Anyer Carita yang identik dengan wisata pantai. Kita juga bisa menaiki puncak menara dengan meniti puluhan anak tangga dengan membayar uang kebersihan yang tidak ditentukan besarannya kepada penjaga mercusuar. Sayangnya, di kunjungan pertamaku ini, karena keterbatasan waktu, aku tidak sempat untuk naik ke puncak menara. Padahal jika bisa naik ke atas menara, kita bisa melihat pemandangan pesisir pantai barat pulau jawa yang sangat indah. Yeah.. better luck next time

Dari lokasi ini, jika kita memandang lepas ke laut lepas di bagian barat, akan tampak 3 buah gunung dengan awan tipis menyelimuti puncaknya. Entahlah, dari 3 gunung tersebut, yang mana yang merupakan gunung anak krakatau yang termahsyur itu. Tapi yang pasti pemandangan yang sangat indah.

Ya semoga, pemerintah bisa terus memberikan perhatian pada cagar budaya bangsa ini agar bisa terus lestari.

6 thoughts on “Sebuah kisah dan sejarah dari Mercusuar Cikoneng

  • 03/03/2010 at 08:46
    Permalink

    Benar2 harus dijaga dan kita kembangkan. ternyata banyak ya hal hal yang tak terungkap heritage budaya kita πŸ™‚

    Reply
  • 03/03/2010 at 21:56
    Permalink

    memang harusnya disempetin naik kok. tapi mungkin ga dalam waktu dekat. klo dalam waktu dekat, mungkin kamu harus puas naik di bukitnya petilasan sunan bonang :))

    Reply
  • 03/03/2010 at 22:28
    Permalink

    @anny and melly : iya, sejarah banget.. Asyik lho wisata sejarah dan budaya..
    @dewi a.k.a neng : ^^
    @mbak yama : persiapan fisik dulu mbak sebelum naik… kayaknya hampir sama dengan naik tangga di kantor, dari lantai 1 sampai ke lantai 6 πŸ™‚

    Reply
  • 29/04/2010 at 00:56
    Permalink

    asik bngtz bsa liat ank gnng krakatau..,budaya N Sejarjh bngsa hrs d prthn kan ok..

    Reply

Leave a Reply to anny Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *