Keajaiban pagi Ranu Kumbolo

Mataku mendadak terbuka. Kurasakan semilir belaian lembut menyentuh wajahku. Membawa serasa hawa yang sudah lama tidak pernah kujumpa. Aku ingin bergerak. Tapi tak bisa. Aku terbujur beku. Tak ada lagi ruang kosong.

Kugerakkan kepalaku perlahan-lahan. Aku pandang tubuhku sendiri. Semuanya terbungkus rapat. Jaket, kantung tidur, kaus tangan, topi kupluk hingga kaus kaki. Tapi tampaknya itu semua belum cukup. Tubuhku masih menggigil. Jari tangan terasa kaku.

Samar-samar lalu kuamati sekelilingku. Sebuah ruang sempit berbentuk seperti piramida dari kain memenuhi garis pandang. Ruangan itu tidak gelap, bahkan cukup terang. Sepercik sinar yang menyala dari lampu senter menjadi lenteranya. Kuperjap-perjap mata untuk sedikit menghilangkan samar itu.

Ah, ternyata sebuah tenda, batinku.

Read more

Berjumpa Ranu Kumbolo, Sang Danau Impian

Orang bilang tanah kita tanah surga

Sepenggal bait dari lagu berjudul Kolam Susu milik grup legendaris Koes Plus membuka postingan kali ini. Seuntai kalimat yang sangat pas menggambarkan keindahan negeri kita, Indonesia. Surga dunia, heaven of earth, begitulah kata para wisatawan mancanegara, berceceran di wilayah zamrud khatulistiwa ini, mulai dari sabang sampai merauke. Dan salah satu surga itu bernama Ranu Kumbolo.

Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo adalah sebuah danau yang terletak di kaki gunung semeru. Berada pada ketinggian 2400 mdpl (meter diatas permukaan laut), Ranu Kumbolo menyajikan panorama yang mempesona siapa saja yang melihatnya.

Beberapa tahun silam, Ranu Kumbolo adalah salah satu surga tersembunyi di dunia. Hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Dan kalaupun tahu, hanya segilintar saja yang bersedia untuk menjumpainya. Perjalanan yang panjang dengan medan yang cukup berat menjadi alasannya.

Read more

Terpukau di Danau Linow, Tomohon

Kala berkunjung ke Sulawesi Utara bulan Juni 2012 yang lalu, aku dibuat terpukau oleh sebuah danau vulkanik seluas 34 hektar yang berlokasi di kota Tomohon. Sebuah Danau yang sangat indah dengan warna airnya yang bisa berubah-ubah. Danau Linow namanya. Keindahan danau ini sudah sangat terkenal di seantero kota Manado dan Tomohon, jadinya meski tengah bertugas, aku menyempatkan diri untuk berkunjung kesana, sekedar turut mencicipi kecantikannya. Kebetulan pula, tugasku memang berada di daerah Lahendong yang hanya berjarak beberapa kilometer saja dari lokasi danau linow.

Cara terbaik (dan tercepat) untuk menuju Danau Linow dari kota Manado tentu saja dengan menyewa mobil atau taksi. Kalau dihitung dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, perjalanan akan memakan waktu sekitar satu jam. Bagi yang ingin berpetualang dengan kendaraan umum, bisa naik angkutan umum dari Manado ke terminal Tomohon. Dari terminal berganti angkutan umum, minta turun di sekitar Danau Linow. Setelah turun dari angkot, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh sekitar 500 meteran dengan medan yang lumayan menanjak.

Read more

Singgah di Danau Toba (Sumatera Utara Day 1)

Suasana Petang di Parapat, Danau Toba

Perjalanan hidup akhirnya membawaku ke Pulau Sumatera. Yah, di usia yang sudah menginjak 28 ini, aku belum pernah menginjakkan kaki di salah satu pulau besar di Indonesia ini. Memang sih aku sudah pernah ke Batam, tapi Batam kan sebuah pulau tersendiri, meski masih bagian dari salah satu propinsi di pulau sumatera. Berbekal (lagi-lagi) tiket promo dari maskapai low cost carrier terbaik di dunia, aku dan istriku akhirnya berhasil menginjakkan kaki di Pulau Sumatera.

Suasana Petang di Parapat, Danau Toba
Suasana Petang di Parapat, Danau Toba

Perjalanan dimulai hari Jumat yang lalu, 15 Juli 2011. Pesawat take off dari Bandara Juanda, Surabaya pukul 8.40 pagi menuju Medan. Perjalanan Surabaya Medan memakan waktu 3 jam. Perjalanan yang sebenarnya cukup lama dan membosankan. Untunglah istriku membawa serta mp3 playernya, jadi lumayan terhibur. Hal yang paling tidak bisa dicegah ketika perjalanan yang cukup lama ini adalah lapar, he he he. Apalagi paginya kami belum sempat sarapan karena bangun kesiangan. Jadinya ya, kamipun terpaksa membeli nasi di Pesawat, meski harganya lumayan mahal. Cukup sekotak saja, untuk dibagi dua. Romantis kan?!! Wekekekekekekeke. Hemat!! Kalau kata iklan salah satu operator telepon seluler.

Read more