Sepotong Kisah Tentang Braga

Hari masih terang ketika kakiku menjejak Braga. Langit tampak menghitam. Angin bertiup cukup kencang. Sayup-sayup, saya bisa mendengar deru angin yang menyibak helai-helai rambut dan menembus gendang telinga.

Ku hirup nafas dalam-dalam sambil memejamkan mata. Ku coba merasakan oksigen Braga memenuhi relung paru-paru. Ada sebuah kerinduan disana karena sudah lebih dari lima tahun, butir-butir molekul O2 dari salah satu jalanan yang paling tersohor di kota kembang ini hinggap di pembuluh darahku.

De Vries yang termahsyur itu masih tampak gagah di usianya yang sudah lebih dari seabad. Perawatan berkala yang dilakukan pemkot Bandung membuat Gedung yang pada awalnya berfungsi sebagai supermarket pertama di kota Bandung itu, tetap lestari hingga saat ini. Memandangi De Vries membawa anganku terbang berkelana dengan mesin waktu. Dari dalam benakku, aku melihat kota Paris. Paris van Java.

Read more

Sajak Untuk Braga

Hari itu ku sapa kembali jalan elok itu
Hai Braga
Bisikku, Suaraku
Alunan tak merdu itu terbang melayang terbawa bayu
Molekulnya tercerai berai
Berbaur dengan wangi aura jalanan
Dia terbang memenuhi penjuru
Lalu mendarat di sudut-sudut jalanan

Beberapa tahun berlalu
Kau masih seperti yang dulu
Makin menawan
Tetap mempesona

Rasanya tak lelah menyusurimu
Setapak demi setapak
Sejengkal demi sejengkal
Dari ujung ke ujung, utara ke selatan

Aku suka
Memandangi lukisan-lukisanmu
Menatap bangunan-bangunan tua milikmu
Menikmati kursi-kursi tamanmu
Menyaksikan fragmen kehidupan di sekitarmu
Mengabadikan semua yang ada pada dirimu

Braga
Kau adalah sepotong hati untukku
Denyutmu kunantikan
Ragamu kuangankan
Romansamu kurindukan

—-

Surya Hardhiyana – 25 Februari 2016

Off Road, Sebuah Cara Menikmati Sepenggal Kehidupan

Off Road Hutan Cikole Bandung

Kamis Pagi, 4 Desember 2014. Kawasan hutan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung, yang semula hening, mendadak riuh. Kesunyian pecah oleh suara deru puluhan mobil off road land rover yang berjalan beriringan menembus pekatnya rimba yang terletak di kaki gunung Tangkuban Perahu itu.

Off Road Hutan Cikole Bandung
Off Road Hutan Cikole Bandung

Medan jalanan hutan yang berupa jalanan setapak yang tidak rata, penuh lubang, berlumpur, dihiasi bebatuan gunung yang tak beraturan bentuknya, dengan tebing curam di satu sisi dan jurang menganga di sisi yang lain tidak membuat mobil-mobil itu mundur. Dengan gagah berani, mereka melibas jalanan itu.

Diantara deru mobil, tersisip suara jerit histeris dari manusia-manusia yang menumpang mobil. Suaranya mengandung sebuah rasa ketakutan yang sangat dalam. Dari luar, tampak mobil yang mereka tumpangi dalam posisi miring ataupun menukik, karena jalanan yang berlubang. Semakin keras dan ramai suara jeritan, berarti derajat kemiringan mobil semakin besar. Apalagi jika sang penumpang mengetahui ada jurang di sebelah mereka.

Read more

Enjoy Bandung (Story of Bandung, Chapter 2 : Paris Van Java dan Gedung Merdeka)

Horeee, aku ke Bandung lagi. Rasanya gak bosen-bosen kembali ke kota yang sejuk ini. Terakhir kali aku ke Bandung tahun lalu (Chapter 1), ada di postingan ini. Kali ini aku ke Bandung dalam rangka temu kangen dengan istriku yang tengah mengikuti training di ITB. Kebetulan sekali, hari senin, aku ada acara dinas luar ke Labuan, Banten, jadinya momentnya pas banget.

Selama Kunjungan 2 hari di Bandung ini (8 – 9 Januari 2011), aku akhirnya berhasil mewujudkan mimpi untuk jalan-jalan di Ciwalk dan Mall Paris Van Java. Hmm, benar-benar konsep mall yang sangat bagus dan keren. Salut buat sang pengembang. Aku juga menyempatkan diri mampir di Gedung Merdeka, Gedung bersejarah tempat KTT Asia Afrika di selenggarakan 55 tahun yang lalu.

Read more

Bandung, 21 Agustus 2010

Bandung, kota ini memang tidak pernah membuatku bosan untuk mengunjunginya. Sejak mengunjunginya pertama kali di sekitar bulan Agustus 2007, aku sudah 5 kali berkunjung ke kota kembang ini. Tapi ini untuk pertama kalinya aku mengunjungi bandung dengan istri tercinta :).

Kesempatan bulan madu kedua kami itu dapatkan di bulan ramadhan kemarin tanggal 21 22 Agustus 2010. Kebetulan saat itu aku baru saja dinas di Cirata, jadi sekalian aja main-main di Bandung. Istri kutawarin, mau gak jalan-jalan di Bandung, tapi dia harus berangkat sendiri dari Surabaya. Matanya langsung berbinar. Dia menyusul ke Bandung naik Turangga dari Surabaya, berangkat Jumat malam dan sampai di Bandung hari sabtu pagi.

Read more