Pemandangan Benteng Kapas Pamukkale, Denizli

Salah satu tempat yang masuk kategori wajib untuk dikunjungi jika pergi ke Turki adalah Pamukkale. Pamukkale sendiri adalah bahasa Turki yang artinya cotton castle atau benteng kapas. Pamukkale terletak di sebuah bukit yang masuk dalam wilayah propinsi Denizli. Dari kejauhan, bukit ini terlihat berwarna putih seperti gunung salju. Tepat di atas benteng kapas, dibangun sebuah kota bernama Hierapolis, yang reruntuhannya masih terlihat hingga saat ini. Di masa lalu, Pamukkale adalah sebuah kolam renang air panas (hot spring) bagi kerajaan Romawi Timur.

Suasana Senja di Benteng Kapas Pamukkale
Suasana Senja di Benteng Kapas Pamukkale

Jarum jam menunjukkan pukul 6 petang ketika bus yang membawa saya dan rombongan tiba di Pamukkale. Begitu turun dari bus, kami langsung bergegas masuk ke dalam salah satu situs warisan dunia UNESCO ini, setelah sebelumnya membeli tiket seharga 35 Turki Lira per orang. Reruntuhan seperti bekas pintu gerbang menyambut kedatangan kami di situs yang bernama lengkap Hierapolis Pamukkale ini. Saya juga menyaksikan sebuah arena theatre yang megah di kaki bukit, yang dikelilingi padang rumput yang sangat menghijau.

Tiket masuk Hireapolis Pamukkale
Tiket masuk Hireapolis Pamukkale
Pemandangan Theatre di Hierapolis
Pemandangan Theatre di Hierapolis

Setelah berjalan selama 15 menit, sampailah saya di benteng kapas. Sungguh sebuah keajaiban alam yang sangat cantik. Benteng kapas ini berbentuk cekungan-cekungan seperti sawah teras siring yang biasa terletak di daerah dataran tinggi. Awalnya saya mengira, semua cekungan di Pamukkale ini terisi air, dan air berasal dari dalam cekungan. Ternyata saya keliru. Beberapa cekungan memang ada yang terisi air, dimana airnya berwarna hijau toska, tetapi beberapa cekungan lainnya tampak kering, hanya tampak warna putih dari benteng kapas.

Pemandangan di Benteng Kapas Pamukkale
Pemandangan di Benteng Kapas Pamukkale

Entahlah, apakah cekungan itu memang dari awal sudah mengering, atau dulunya pernah terisi air. Dugaan saya, dulunya pernah terisi air. Kemudian air yang mengisi cekungan, ternyata mengalir dari puncak bukit Pamukkale. Air mengalir dan mengisi cekungan teratas. Jika cekungan atas sudah penuh, maka air akan tumpah ke cekungan di bawahnya. Begitu seterusnya hingga ke cekungan terendah. Warna hijau disebabkan kandungan mineral seperti kalsium karbonat dan karbondioksida dari benteng kapas ini.

Pintu Gerbang Hierapolis Pamukkale
Pintu Gerbang Hierapolis Pamukkale
Pemandangan di Pamukkale
Pemandangan di Pamukkale
Pemandangan di Pamukkale
Pemandangan di Pamukkale

Untuk bisa menikmati sensasi langsung menginjak benteng kapas ini, kita harus melepas sepatu terlebih dahulu. Karena teraliri air sepanjang hari, maka beberapa tempat sangat licin, sehingga kita harus berhati-hati. Begitu kaki menginjak ke benteng kapas, terasa air yang sangat hangat membasahi pori-pori kaki. Pada awalnya, saya mengira, permukaan benteng yang berwarna putih ini licin. Namun ternyata dugaan saya keliru. Justru yang berwarna kemerah-merahan yang licin. Dari seluruh bagian dari Pamukkale, tidak semuanya bisa dijejaki oleh wisatawan. Terdapat tali pengaman karena demi kelestarian situs dan juga terkait safety.

Pemandangan Alam di Pamukkale
Pemandangan Alam di Pamukkale
Senja di Benteng Kapas Pamukkale
Senja di Benteng Kapas Pamukkale

Pamukkale masuk ke dalam UNESCO World Heritage Site sejak tahun 1988. Sebelum masuk daftar situs warisan dunia, eksploitasi besar-besaran dilakukan di Pamukkale seperti membangun hotel di sana. Hotel ini kemudian mengambil air mineral yang terkandung di benteng kapas ini, sehingga sumbernya mengering dan menyebabkan kerusakan pada cekungan-cekungan teras siring. Sejak masuk ke dalam situs warisan dunia, hotel tersebut dihancurkan, untuk kemudian dilakukan restorasi dan juga penerapan beberapa regulasi demi kelestarian Pamukkale.

Semoga Pamukkale akan terus bisa dilestarikan hingga bisa dinikmati generasi penerus kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *