Restoran Kuliner Khas Timur Tengah di Surabaya (2) Restoran Larazeta

Surabaya adalah surganya kuliner. Hampir semua jenis kuliner ada di Surabaya, baik yang memang khas Surabaya seperti rujak cingur, lontong balap, lontong kupang hingga yang dari daerah lain maupun luar negeri. Tak terkecuali kuliner ala 1001 malam atau masakan khas timur tengah.

Pintu Restoran Larazeta
Pintu Restoran Larazeta

Salah satu restoran yang menyajikan sajian kuliner khas timur tengah di Surabaya adalah restoran Larazeta. Berlokasi di JL Biliton no 27, Surabaya, restoran Larazeta Surabaya ini merupakan cabang dari restoran Larazeta yang berpusat di kawasan Tebet, Jakarta Pusat.

Sebenarnya, saya sudah sejak lama ingin mampir ke Larazeta, tapi belum sempat. Sampai pada akhirnya bos saya di kantor mengadakan syukuran dan mengajak makan siang rame-rame sedivisi di luar kantor. Beliau tidak langsung menunjuk tempat makan siangnya, tetapi malah melempar opsi kepada stafnya untuk memilih tempatnya. Nama Larazeta pun tercetus dari mulut saya yang langsung kemudian disetujui hampir seluruh rekan saya. Dan jadilah debut saya untuk mencicipi hidangan ala jazirah arab.

Begitu memasuki ruangan restoran, saya langsung takjub dengan desain interiornya. Sungguh sangat khas timur tengah. Iseng bertanya ke pelayan restoran, saya mendapatkan informasi bahwa sebagian besar barang, pernak-pernik ataupun material yang ada di restoran ini didatangkan langsung dari Maroko. Saya makin jatuh cinta. Maroko adalah salah satu negeri impian yang ingin saya kunjungi. Apalagi negeri di Afrika utara ini, hubungannya begitu dekat dengan Indonesia. Sampai-sampai wisatawan Indonesia mendapatkan fasilitas bebas visa hingga 3 bulan jika berkunjung ke Maroko.

Sang pelayan pun kemudian mempersilakan kami untuk memilih tempat, apakah di meja, lesehan atau butuh ruangan tersendiri. Karena kami berduabelas, maka kami memilih ruangan tersendiri. Ruangan tersebut didesain untuk makan secara lesehan, dengan permadani yang sangat tebal dan empuk, serta kursi kayu tanpa kaki yang diletakkan melingkari tiga sisi ruangan. Desain pintu ruangan pun tidak biasa, sangat berbau arab.

Kebetulan saat itu kami datang hanya beberapa menit dari jam buka operasional restoran, sehingga suasana restoran masih sangat sepi. Saya pun segera mengeluarkan kamera untuk mengabadikan suasana didalam restoran. Sungguh, saya seperti tidak berada di Surabaya. Pengelola restoran sangat memperhatikan detail desain, termasuk meja, kursi hingga tegel yang dipasang di lantai restoran.

Interior Restoran Larazeta
Interior Restoran Larazeta
Interior Restoran Larazeta
Interior Restoran Larazeta

Ketika membuka daftar menu, perutku langsung bergejolak yang kemudian disusul menetesnya air liur. Gambar-gambar di daftar menu tersebut bikin mupeng. Untuk main course-nya, tentu saja pilihan antara nasi mandhi, nasi kabsah, nasi Zurbian atau nasi Biryani dengan lauk, bisa daging ayam atau daging domba (lamb). Karena mau makan rame-rame, maka kami memesan menu besar. Menu ini nantinya akan ditaruh di nampan besar dan memungkinkan untuk dimakan rame-rame dalam satu nampan, seperti kebudayaan negeri timur tengah. Hidangan main course ini dimasak dengan cara tradisional, yaitu nasi dan bumbu dimasak dengan cara tannur (tempat masak di dalam tanah). Bumbunya pun diimport langsung dari negeri-negeri di jazirah arab untuk mendapatkan cita rasa khas timur tengah yang otentik. Bagi yang ingin menu domba atau ayam, tetapi tanpa nasi, juga ada.

Nasi Mandi dengan lauk domba di Restoran Larazeta
Nasi Mandi dengan lauk domba di Restoran Larazeta
Nasi Briyani Ayam di restoran Larazeta
Nasi Briyani Ayam di restoran Larazeta

Untuk camilan / kudapan, banyak pilihan, mulai dari sambosa, shawarma, arayes hingga roti maryam. Sedangkan untuk camilan segar ada salad buah, hummus dan muttabal. Semua camilan segar ini disiram dengan minyak zaitun.

Sambosa di restoran Larazeta
Sambosa di restoran Larazeta
Salah satu menu di restoran Larazeta
Salah satu menu di restoran Larazeta

Bagi saya sendiri, yang spesial disini adalah hidangan penutupnya yang bernama Oum Ali. Sebuah dessert yang terbuat dari roti, kacang almond, susu dan kismis yang dipanggang dalam oven. Hmm, rasanya benar-benar sungguh lezat. Jadi jika makan disana, jangan langsung memenuhi perut dengan hidangan utama, tetapi sisakan beberapa ruang untuk Oum Ali. Jangan sampai ada menyesal tidak mencicipinya.

Oum Ali yang sangat lezat di restoran Larazeta
Oum Ali yang sangat lezat di restoran Larazeta

Untuk menu minumannya, yang khas adalah Morocco tea atau teh Maroko. Ada juga Arab tea dan juga Arab coffee. Minuman khas ini nanti disajikan dalam teko keramik yang nantinya bisa dinikmati dengan cangkir ukuran mini. Sedangkan bagi yang ingin menu minuman standard seperti teh manis, teh tarik ataupun aneka jus, juga tersedia.

Tips bagi yang ingin makan berdua dengan pasangan atau dengan keluarga, jangan memilih dua kali untuk menu yang sama, tetapi masing-masing menu satu. Pertama, ini karena porsinya cukup besar, standard orang arab sepertinya. Dan yang kedua, untuk memberikan pengalaman pada lidah agar bisa mencicipi beberapa masakan, he he he. Soalnya enak-enak, jadi perlu dicicipi.

Untuk harganya, ya bisa dibilang relatif mahal, tetapi sepadan dengan rasa dan pengalaman yang ditawarkan. Untuk tahu lebih detail, bisa dilihat di web site resmi Larazeta ataupun fitur Go Food di aplikasi Gojek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *