Hari masih menunjukkan pukul 15.30 sore, tapi suasana sore itu sudah cukup redup. Sejauh mata memandang ke arah langit yang terlihat hanyalah gumpalan awan tebal yang cukup gelap. Baru saja, saya dan juga kawan-kawan menunaikan sholat Ashar di sebuah masjid di pinggir jalan, antara kota Surakarta dan Karanganyar, untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju candi Cetho yang terletak di kabupaten Karanganyar.
Perjalanan yang awalnya datar mulai terasa menanjak ketika mobil sudah memasuki kawasan kabupaten karanganyar. Kabupaten Karanganyar memang dikenal sebagai salah satu dataran tinggi di pulau Jawa karena lokasinya yang berada di kaki gunung Lawu, tepatnya di sebelah barat dari gunung yang menjadi salah satu pembatas wilayah antara propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Salah satu dari kawan kemudian membuka sedikit jendela mobil. Selang beberapa detik kemudian saya merasakan udara yang begitu segar terhirup hidung dan merasuk hingga ke relung paru-paru. Tanpa dikomando, kami pun segera membuka semua jendela mobil seraya mematikan AC mobil.
Setelah menempuh sekitar satu jam perjalanan, sampailah kami di area kebun teh kemuning, kebun teh yang merupakan salah satu destinasi wisata andalan dari pemerintah kabupaten karanganyar. Di sekitar area kebun teh terdapat beberapa cafe teh atau tea house yang sangat cocok untuk nongkrong dan ngobrol asyik dengan teman ataupun hanya sekedar menikmati suasana kebun teh dengan secangkir teh. Dua yang paling terkenal adalah Ndoro Donker Tea House dan Bale Branti. Selain suasana, keduanya memiliki desain dan konsep yang sangat instagramable. Ndoro Donker dengan desain perpaduan gaya Eropa yang mendapatkan sentuhan modern minimalis, sedangkan Bale Branti dengan cita rasa yang sangat kental dengan Jawa. Sebenarnya saat itu, kami ingin sekali singgah sejenak untuk sekedar mencicipi kenikmatan cita rasa daun teh kemuning, tetapi karena takut kesorean nyampe di candi Cetho, kami pun lanjut perjalanan.
Tetapi kemudian, sampailah kami di salah satu spot di kebun teh kemuning yang panoramanya sangat cantik. Kami pun akhirnya tergoda dan tidak bisa menahan diri untuk berhenti sejenak. Beberapa frame saya ambil dan saya share di blog ini, untuk menunjukkan, betapa menggodanya pemandangan sore itu untuk diabadikan.
Setelah puas menjelajah, mengabadikan dan tak lupa, berfoto bersama, kami pun segera kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan menuju candi Cetho. Suatu hari nanti, saya ingin kembali ke kebun teh kemuning, menuntaskan penasaran akan nikmatnya menikmati suasana alam yang hijau dan udara yang segar sambil menghirup dalam-dalam aroma daun teh kemuning. Insya Allah.