Di jantung kota Surabaya, tepatnya hanya beberapa langkah dari balai kota Surabaya, terdapat sebuah kedai kopi yang sangat nyaman sebagai tempat untuk nongkrong, mengerjakan tugas sekolah atau kuliah ataupun sekedar ingin menikmati secangkir kopi. Jika dilihat dari luar, kedai ini tampak sangat eye catching dengan desainnya yang minimalis modern.
Kedai kopi itu bernama Calibre Coffee Roasters. Berlokasi di Jalan Walikota Mustajab no 77, Surabaya, Calibre Coffee Roasters menyajikan berbagai menu kopi, teh dan juga kudapan pendamping seperti kentang goreng ataupun roti bakar.
Jika dari luar tampak cakep, maka begitu memasuki ruangan kedai, suasana fotogenic dan nyaman sangat terasa. Ini semua karena desain interior kedai yang menarik. Mulai dari kasir tempat pengunjung memesan minuman, buku daftar menu yang tercetak pada secarik kertas berwarna putih kecokelatan, deretan mesin kopi yang mengeluarkan asap mengepul, dinding-dinding kedai yang memiliki kekhasan di masing-masing sisi, hingga pemlilihan meja dan bangku, semuanya sangat memanjakan para pecinta fotografi. Dan dari semua itu, yang terpenting adalah, memotret adalah hal yang tidak dilarang di kedai kopi Calibre Coffee Roasters ini.
Selain memanjakan para pecinta fotografi, Calibre Coffee and Roaster juga ramah kepada para pelajar atau mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas dengan suasana yang berbeda. Sebagai buktinya, di beberapa meja, Calibre menyediakan stop kontak yang bisa digunakan bagi pengunjung untuk mengisi beterei handphone ataupun laptopnya.
Tengah asyik melempar pandangan ke segala penjuru kedai, kopi dan kudapan pesanan saya datang. Secangkir capuccino, seporsi kentang goreng dan kaya toast atau roti bakar kaya. Kaya sendiri adalah selai yang terbuat dari kelapa, telur dan mentega. Satu hal menarik, tersaji kembali di depan mata. Kedai ini tidak hanya memiliki desain yang menarik, tetapi model penyajian yang sangat fotogenic. Jika hampir kebanyakan kedai meletakkan roti bakar pada sebuah piring, maka di Calibre Coffee and Roasters, kaya toast yang saya pesan disajikan di atas telanan kayu yang di beri tissue, sehingga tampak sangat fotogenic. Untuk kentang gorengnya disajikan di atas sebuah saringan minyak yang berukuran kecil, dengan diberi tissue. Saringan ini diletakkan di atas tatakan kayu yang juga terlihat serasi.
Sedangkan pada capuccinonya terdapat latte art berbentuk bunga. Ini sebenarnya adalah hal yang biasa jika memesan minuman kopi yang mengandung susu di sebuah kedai. Tetapi itu tetap terasa spesial bagi saya, sampai-sampai saya tidak tega meminumnya.
Untuk harga makanan dan minumannya berada di level medium. Menurut saya tidak murah, tetapi juga tidak terlalu mahal. Ya kalau kata kebanyakan orang, standard lah. Kedai kopi ini buka dari sekitar jam 10 pagi hingga jam 10 malam. Jadi, kapan nongkrong dan minum kopi disini?