Kepak-Kepak Merpati Di Masjid Nabawi

Berfoto diantara kerumunan merpati yang tengah terbang rendah mengepakkan sayap sayapnya, dengan latar belakang bangunan bersejarah, itulah salah satu foto impian saya. Lebih detil lagi, dalam foto itu, saya mengenakan setelan jas, celana jeans dan sepatu. Tak lupa saya harus mengenakan kacamata hitam, karena saya akan berfoto di pagi hari, dengan menghadap matahari, agar mendapatkan background langit biru. Hmm, kira-kira, bagaimana ya tampang saya.

Sejauh ini yang saya tahu, tempat dimana, saya bisa mendapatkan foto dengan gambaran diatas adalah di salah satu kota di benua Eropa. Entah itu di Paris, Milan, Madrid ataupun London. Dan sejauh ini pula, saya ga tahu, kapan ya kira-kira saya bisa kesana.

Tapi kemudian, beberapa bulan yang lalu, ketika saya berkesempatan untuk mengunjungi kota yang sangat dicintai oleh Rasulullah, Madinah, saya akhirnya menemukan hal yang saya impikan tadi. Tepatnya di salah satu pintu keluar di sisi utara Masjid Nabawi, dimana disana terdapat sebuah tugu jam yang cukup besar. Disana berkumpul puluhan ekor, atau bahkan mungkin ratusan ekor, burung merpati yang tengah asyik mencari makan. Ketika ada manusia datang mendekat seketika itu mereka akan segera beramai-ramai mengepakkan sayapnya. Dengan anggun mereka terbang rendah untuk berpindah menuju tempat lain, tetapi masih di sekitar tugu jam tersebut.

Sayangnya, meskipun pemandangan impian itu sudah didepan mata, saya gagal mewujudkan mimpi untuk mengabadikan momen berfoto bersama merpati. Bukan karena saya tidak membawa kamera, tapi karena saat saya menemukan momen itu, saya lagi jalan-jalan sendirian. Istri saya yang biasanya mendampingi jalan-jalan keliling, saat itu memilih istirahat di hotel karena siang nanti, kami akan memulai perjalanan menuju kota Mekkah. Mau minta tolong orang-orang di sekitar sana, saya ga bisa bahasa arab. Selain itu ada perasaan sungkan juga, karena takut mereka terganggu dengan permintaan saya, sehingga jadinya, saya memuaskan diri dengan memotret tingkah laku menggemaskan para anak-anak arab yang tengah bermain-main dengan sang merpati.

Pemandangan yang sungguh diluar ekspektasi saya. Mungkin bagi sebagian orang, itu adalah pemandangan sederhana, tetapi bagi saya, segala hal yang tersaji di mata saya saat itu membuat saya nyaris meneteskan air mata, saking bahagianya.

Banyak yang bilang bahagia itu sederhana, dan pagi itu, saya benar-benar membuktikan bahwa bahagia itu memang sangat sederhana.