Nun jauh di ujung timur Surabaya, tepatnya di sekitar terminal Keputih, Sukolilo, Surabaya memiliki sebuah lokasi yang cukup cantik dan instagramable. Tempatnya tidak terlalu luas, bahkan bisa dibilang relatif kecil. Tapi keunikannya membuat tempat itu dikunjungi cukup banyak orang dalam beberapa bulan terakhir.
Khalayak mengenalnya sebagai hutan bambu keputih, meskipun saya sendiri lebih cocok menamakannya taman bambu, karena ukurannya yang terlalu kecil untuk dibilang hutan. Tidak ada biaya sepeserpun untuk memasuki hutan bambu keputih, kecuali hanya untuk parkir yang dikelola swadaya oleh karang taruna setempat.
Aroma kesejukan langsung terasa, begitu kaki saya melangkahkan kaki masuk ke dalam hutan bambu. Disana bambu-bambu tersusun secara rapi. Pohon bambunya menjulang tinggi dan melengkung hingga seperti membentuk atap alami, sehingga sinar matahari tidak bisa leluasa menyeruak masuk ke dalam hutan. Suasana yang begitu rindang dan segar, padahal saya berkunjung kesana sekitar jam 9 pagi, dimana cuaca saat itu cukup terik dan gerah.
Hari itu hari Minggu, tetapi suasana di hutan bambu keputih tidak terlalu ramai. Saya sempat berbincang sebentar dengan penjaga parkir saat akan pulang, apakah memang biasanya suasana memang sepi. Ternyata, biasanya kalau di hari Minggu, suasana cukup ramai. Hanya saja saat itu, tanggal 7 Mei 2017, bertepatan dengan agenda parade budaya dan pawai bunga yang di selenggerakan pemerintah kota Surabaya di sepanjang jalan protokol, sehingga sepertinya perhatian para instagrammer terpusat di agenda tersebut. Bagi saya, ini menguntungkan, karena saya bisa bebas melakukan eksplorasi foto di hutan bambu keputih yang unik ini, tanpa terlalu sering terusik dengan para pengunjung lain.
Dan tanpa buang waktu lagi, saya pun mengeluarkan kamera. Cekrek.
Seperti biasa saya mengambil foto dalam format RAW agar di kemudian hari dapat saya olah tanpa mengurangi kualitas foto. Di beberapa foto, saya olah menggunakan filter infrared alias IR, dan saya cukup terkejut melihat hasilnya. Satu foto sempat saya upload di sosial media saya, dan ada beberapa teman yang mengira itu adalah foto hutan bambu di negeri sakura.
Meskipun hutan bambu keputih ini cukup sering dikunjungi, kondisi kebersihan di sini cukup terjaga. Bagi saya ini cukup membanggakan, karena biasanya tempat-tempat yang instagramable di Indonesia bernasib sama, penuh dengan sampah. Saya memang masih cukup sering melihat ada beberapa potongan plastik, tapi memang potongan itu sudah sangat kecil. Saya juga sempat melihat gelas air mineral tergeletak sembarangan, tapi itu tidak banyak.
Bagi rekan-rekan yang ingin berkunjung ke hutan bambu keputih, bisa menggunakan jasa angkutan umum lyn O atau WK yang beroperasi hingga terminal keputih. Atau juga bisa menggunakan jasa transportasi online dengan rute menuju Terminal Keputih. Dari terminal keputih, tinggal berjalan sekitar 10 meter, sudah sampai di hutan bambu keputih. Selamat berfoto-foto ya, dan jangan lupa, tetap jaga kebersihan.