Berjuta Bintang, Berjuta Makna

Malam itu, diantara milyaran butiran pasir dan kegelapan pekat yang menyelimuti, tiba-tiba aku harus bertekuk lutut. Padahal Baru saja aku turun dari sebuah jeep yang membawaku dari kota Malang menuju sebuah samudera pasir yang tak bertepi ini. Awalnya semua terasa baik-baik saja, meski aku harus menggigil menahan hawa dingin yang terus mencoba menyusup ke dalam kulitku, sampai suatu ketika, kepalaku mendongak ke atas, ke arah langit. Saat itu mendadak kakiku terasa lemas dan serta merta tidak sanggup menahan beban badanku. Dan bruuk, lututku pun jatuh menghantam bumi.

Milky Way di Bromo
Milky Way di Bromo

Saat itu mataku seperti terhipnotis oleh magnet besar nun jauh di angkasa sana, sehingga sekedar mengalihkan pandangan saja, aku tak sanggup. Energiku pun seolah terhisap habis. Dan bahkan air mataku pun tanpa sadar turut berderai. Aku sendiri tidak mengerti.

Yang kulihat sebenarnya hanyalah bintang. Memang bukan hanya satu bintang saja atau dua, atau sepuluh, tetapi ribuan atau mungkin bahkan jutaan. Mereka semua seperti berebut memenuhi bola mataku. Langit malam yang cerah di malam itu, tanpa awan, tanpa rembulan, bak sebuah panggung bagi mereka. Dengan anggun, mereka memamerkan kerlap-kerlip cahayanya diantara kelamnya angkasa.

Milky Way di Bromo
Milky Way di Bromo

Malam Itu memang bukan pertama kalinya aku menyaksikan taburan jutaan bintang terhampar di langit. Aku pernah melihat pemandangan itu sekali sebelumnya. Tepatnya dua tahun yang lalu, di Ranu Kumbolo. Tetapi aku masih merasakan sensasi yang sama, kekaguman yang sama dan utamanya adalah sebuah pengakuan yang sama, betapa kecilnya manusia ini di alam semesta raya. Tidak layak bagi kita untuk sombong, karena memang kita adalah mahkluk yang tidak berdaya.

Milky Way di Bromo
Milky Way di Bromo

Coba bayangkan, apakah kita sanggup membuat bintang-bintang di langit itu? Tidak usah banyak-banyak, cukup satu saja. Sanggupkah kita? Ah, jangankan membuat bintang, bahkan untuk menghitung jumlahnya saja, aku menyerah. Hingga setengah jam berlalu, aku masih tidak tahu persis, berapa jumlah bintang di langit malam ini. Andai saja diberikan waktu satu jam, dua jam atau bahkan ratusan jam, aku sepertinya masih tidak mungkin sanggup untuk menghitungnya.

Sungguh, pemandangan langit malam itu, mungkin adalah salah satu pemandangan malam terindah yang pernah ku saksikan, when the million stars was shining at the dark sky. Masya Allah

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui” Q.S Al-An’am [97]

4 thoughts on “Berjuta Bintang, Berjuta Makna

  • 05/08/2015 at 09:30
    Permalink

    Merinding pas lihat fotonya, Sur…kerendahatian memang kita pelajari saat kita menikmati alam…trima kasih sudah diingatkan lagi, bahwa tetap membumi adalah sebuah keharusan.
    🙂

    Reply
  • 05/08/2015 at 09:38
    Permalink

    Surya, cara motretnya keren banget, jadi aja keindahan bintang-bintang itu makin kelihatan…top!

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *