Bandung, 21 Agustus 2010

Bandung, kota ini memang tidak pernah membuatku bosan untuk mengunjunginya. Sejak mengunjunginya pertama kali di sekitar bulan Agustus 2007, aku sudah 5 kali berkunjung ke kota kembang ini. Tapi ini untuk pertama kalinya aku mengunjungi bandung dengan istri tercinta :).

Kesempatan bulan madu kedua kami itu dapatkan di bulan ramadhan kemarin tanggal 21 22 Agustus 2010. Kebetulan saat itu aku baru saja dinas di Cirata, jadi sekalian aja main-main di Bandung. Istri kutawarin, mau gak jalan-jalan di Bandung, tapi dia harus berangkat sendiri dari Surabaya. Matanya langsung berbinar. Dia menyusul ke Bandung naik Turangga dari Surabaya, berangkat Jumat malam dan sampai di Bandung hari sabtu pagi.

Tujuan utama kami adalah kawah putih di Ciwidey yang sudah sangat tersohor itu. Dari informasi yang didapat dari internet, untuk menempuh perjalanan ke sana dengan angkutan umum sangat tidak nyaman. Sebenarnya angkutannya ada, tapi mungkin akan memakan waktu yang cukup lama. Selain angkot banyak ngetemnya, jalanan ke arah ciwidey juga cukup macet.

Untuk menuju ke kawah putih dengan angkutan umum, bisa naik angkutan terminal Leuwi Panjang jurusan Ciwidey. Nah dari terminal Ciwidey naik angkutan pedesaan tujuan Situ Patengan.

Nah untuk mempercepat perjalanan, kami memutuskan untuk menyewa mobil seharian. Karena selain ke kawah putih ciwidey, kami juga berencana menjelajahi kota Bandung.

Perjalanan menuju Ciwidey kami mulai tepat pukul 8 pagi. Alhamdulillah, lalu lintas kota Bandung cukup bersahabat pagi hari ini. Menurut Kang Dudi, driver sekaligus guide kami hari itu, kami beruntung karena jalanan tidak macet, karena biasanya di hari sabtu dan minggu, pada jam-jam seperti sekarang ini, bandung sangat macet dan penuh dengan kendaraan plat B. Mungkin ini karena bulan Ramadhan, jadi orang-orang Batavia enggan untuk berlibur ke Bandung.

Kemacetan baru kami alami di daerah cibaduyut hingga cimahi. Lepas dari cimahi, jalan kembali lancar hingga kawah putih. Perjalanan dari cimahi hingga ciwidey menyuguhkan pemandangan yang luarrr biasa indah. Selama perjalanan kami melewati beberapa objek-objek wisata yakni Perkebunan Strawberry, Kawah Putih, Ranca Upas, & kolam renang air panas Cimanggu. Untuk dapat menjelajahi dan menikmati keindahan alam kawasan Ciwidey dan sekitarnya rasanya tidak cukup hanya satu hari.

Sesampainya di pelataran parkir Kawah Putih, kami langsung disambut oleh hawa yang sangat sejuk. Hmmm segar sekali rasanya. Saat kami kesana, kawah putih baru saja dibuka untuk umum setelah direnovasi selama 3 bulanan. Tapi ada sedikit kontroversi dengan pengelola kawah putih yang baru ini. Kawah Putih mempunyai 2 kawasan parkir. Yang pertama adalah parkir di bawah. Tarif parkir ini murah, cuman 6000 rupiah per mobil. Tapi kalau parkir di bawah, maka untuk sampai di kawah putih, pengunjung harus naik angkutan wisata bernama ontang-anting. Ongkos dari ontang-anting ini adalah 10.000 rupiah per orang PP (parkir kawah putih PP). Masalahnya, ontang-anting ini tidak mau langsung berangkat. Sama kayak angkot, dia ngetem dulu. Baru berangkat kalau penumpangnya penuh.

Jika ingin praktis, bisa membawa mobil langsung naik ke kawah putih. Permasalahannya, parkir di atas harganya gila-gilaan. 250.000 rupiah per mobil. Pengelola menamainya bukan karcis parkir, tapi biaya konservasi hutan.

Dengan perbedaan nominal yang mencolok, kami memutuskan untuk parkir di bawah dan naik ontang-anting. Alhamdulillah, kami tidak perlu menunggu lama ngetem, karena kebetulan saat itu ada rombongan wisatawan dari Jakarta.

Sesampainya di pelataran parkir atas, bau belerang yang sangat menyengat menyambut kedatangan kami. Istriku awalnya sempat tidak kuat dengan baunya. Tapi lama kelamaan terbiasa juga. Begitu sampai di kawah, subhanallah, pemandangan yang super indah terhampar di depan kami.. Langsung saja aku beraksi dengan kameraku..

Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Di puncak Gunung Patuha ini terdapat Kawah Saat yang dalam bahasa sunda berarti surut. Di bawah Kawah Saat inilah terdapat kawah putih. Kawah putih sendiri berada pada ketinggian 2.194 m diatas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam.

Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di danau kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan Kawah Putih.

Suasana di kawah putih saat kunjungan kami kesana mendung. Beberapa kali hujan gerimis lokal mengguyur. Sebentar tapi sering. Ini mungkin disebabkan banyaknya awan yang terbentuk di atas kawah.

Setelah kurang lebih satu jam menjalani sesi foto post wedding dengan dibantu tripod, he he he he, kami memutuskan untuk turun. Saat kami sedang menunggu ontang-anting untuk turun, hujan deras turun mengguyur bumi. Sempat ngeri juga, dengan kondisi jalanan yang curam dan basah.. Alhamdulillah perjalanan turun ke bawah dilancarkan oleh-Nya.

Ternyata hujan kali ini bukan hujan lokal. Seluruh kawasan ciwidey diguyur hujan. Kami pun akhirnya memutuskan untuk membatalkan kunjungan ke Situ Patengan dan langsung mengganti tujuan wisata ke teropong bintang Boscha. Sudah sejak lama, istriku ingin sekali mengunjungi teropong bintang terbesar di Indonesia ini. Dan aku ingin mewujudkan mimpinya.

Perjalanan menuju Teropong Boscha di Lembang dari Ciwidey ibaratnya perjalanan dari ujung ke ujung. Ciwidey di Bandung Selatan, sedangkan Lembang di Bandung Utara. Hujan terus menemani perjalanan kami. Ternyata hujan deras ini merata di seluruh Bandung.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2.5 jam, kami akhirnya sampai di daerah teropong bintang Boscha. Suasana disana sepi sekali. Ternyata selama bulan Ramadhan ini, kunjungan wisata di teropong ini di ditutup. Kami pun akhirnya hanya bisa memandangi teropong bintang dari luar, tidak bisa masuk kedalam. Maaf ya istriku, lain waktu kita mampir kesana lagi

Hanya sebentar saja kami berada di area teropong bintang. Selain karena tutup, cuaca juga terus menerus hujan, sehingga tidak ada yang bisa kami lakukan disana. Kamipun langsung meluncur ke Bandung SuperMall untuk membeli tiket bis primajasa BSM Bandara Seokarno Hatta. Acara jelajah bandung ini ditutup dengan buka puasa di Batagor Riri. Hmm.. nyummy. Setelah menikmati maknyusnya batagor riri, kang dudi mengantarkan kami kembali di hotel. Dan berakhir sudah tugas kang dudi mengantar kami. Sebenarnya kami ingin minta diantar menuju gedung merdeka dan kawasan-kawasan kota tua bandung lainnya. Tapi perjalanan yang panjang seharian ini membuat kami kelelahan. Terutama istriku. Setelah perjalanan 13 jam bersama Turangga, aku langsung mengajaknya menjelajahi bandung seharian. Bisa dibayangkan betapa lelahnya.

Setelah beristirahat sejenak dan membersihkan diri, kami melanjutkan acara kami di kota kembang ini dengan belanja di FO. Hmm.. ini saatnya waktu buat wanita kayaknya, he he he he. Sengaja aku memilih penginapan di Jalan Seram, karena jika mau ke kawasan FO di JL RE Martadinata a.k.a JL Riau, kami tinggal berjalan kaki saja. Sebenarnya aku gak tega kalau kita jalan-jalan lagi malam itu untuk belanja. Tapi entahlah ada kekuatan dari mana, tiba-tiba istriku menjadi bersemangat kembalimendengar kata Belanja. Wajah lelah yang sedari tadi menghias wajahnya mendadak sirna, berganti dengan wajah penuh semangat.

Keesokan paginya, perjalanan dilanjutkan menuju Gedung Sate. Alhamdulillah, hotel kami tidak terlalu jauh juga dari landmark kota bandung ini, jadi kami cukup berjalan kaki untuk menuju kesana. Ternyata hari minggu, kawasan di depan gedung sate sangat ramai ya. Setalah puas bernarsis ria di depan gedung sate, istriku pun mengajak untuk belanja. Hmm another shopping day yah mam.. :).

Puas belanja, kami pun kembali ke hotel. Kali ini naik becak aja. Soalnya udah capek jalan kaki, he he he he.

Dan acara bulan madu kedua kami pun berakhir. Kami meninggalkan kota Bandung pukul 11 siang dengan naik bus primajasa menuju bandara soeta Jakarta untuk kemudian naik pesawat ke Surabaya. Bye Bandung.. sooner or later, we will be back.. πŸ™‚

20 thoughts on “Bandung, 21 Agustus 2010

  • 06/10/2010 at 09:06
    Permalink

    mas, gaya berceritamu soal jalan2 selalu keren.. πŸ˜‰

    “Ah biasa aja mbak mala…. (Blushing mode:on) :D”

    Reply
  • 06/10/2010 at 19:50
    Permalink

    Whuaaaaa…
    Surya tega amat jalan2 ke Bandung gak ngasih kabar siiiiiiih….

    Padahal… tanggal segituan kayaknya aku lagi nongkrong di rumah deh nonton si Nodame….hihihi…

    Padahal…aku kan pengen gangguin orang yang lagi bulan madu….hihihi…

    “Nah itu dia… kalau kukasih tahu, pasti nanti digangguin… Atau malah dititipin Kayla sama Fathir.. he he he he he. Nanti alesannya… “Latihan jadi orang tua Sur.. lhaaaaa”. Piss mbak.. πŸ™‚ “

    Reply
  • 06/10/2010 at 19:52
    Permalink

    waduh….
    lengkap amat sih jalan jalan nyaaaaa….

    Aku aja yang orang Bandung belon pernah ke sebagian besar tempat yang disebutin tuuuuuuh….

    Paling cuman ke BSM dan FO nya aja yang udah sering….hihihi…

    Waduuuuuuh…nekad banget deh ke Gasibu hari minggu….
    Pasti penuh banget kaaaaaan….

    “Ah itu masih belum lengkap mbak.. Kami belum ke Tangkuban Perahu, Menikmati malam di jalan dago, Ciwalk, Ciater dll… masih banyak dari Bandung yang harus dijelajahi mbak.. :). Wah ke Gasibu hari minggu itu ternyata ramai banget ya mbak… sampe susah gerak…”

    Reply
  • 09/10/2010 at 12:13
    Permalink

    aku pernah pergi ke bandung sekali, mas…
    itu pun sebentar…
    jdnya gak menikmati deh…hehehe

    “Lain waktu pasti ke Bandung lagi mbak… πŸ™‚ Nah saat itu, dipuas-puasing jalan-jalannya :)”

    Reply
  • 10/10/2010 at 20:40
    Permalink

    mas, terus terang foto2 postinganmu nggak pernah bisa dibuka kalo aku lagi bw pake HP. Di setting mobile juga dong πŸ˜€

    “Oh iya tah?? aku gak tahu kalau ada setting tambahan untuk mobile.. Soalnya kalau di hpku, fotonya keluar tuh mbak…”

    Reply
  • 12/10/2010 at 01:14
    Permalink

    jadi pengen mampir kebandung kalo lagi pulkam ke sidoarjo…
    insya’allah disempatin ah. πŸ˜€
    salam adem ayem

    Reply
  • 19/10/2010 at 11:24
    Permalink

    jiah…
    masih belon posting aja nih Sur…
    Lagi sibuk kah ???

    btw…
    wong ketir itu artinya apa sih???
    *iseng*

    “He he he he.. maap.. maap…”
    “Wongkentir itu artinya………………………….. “

    Reply
  • 19/10/2010 at 20:16
    Permalink

    mbak errrrr, wong kenthir ituuuuu… πŸ˜›

    “:P πŸ˜› :P”

    Reply
  • 21/10/2010 at 12:08
    Permalink

    akh…Mala mah bikin penasaran aja siiiiih…

    pasti artinya sesuatu yang jorok yaaaa…hihihi..

    “Wong itu artinya Orang.. Kentir artinya cakep.. jadi wongkentir itu orang cakep, :p :p :p”

    Reply
  • 21/10/2010 at 23:51
    Permalink

    @mbak err : tuh sudah dijawab sama orangnya, mbakkk.. tapi itu tidak benaaaarrr, xixixxii

    “Lho.. bener itu mbak err πŸ˜€ :D”

    Reply
  • 22/10/2010 at 16:09
    Permalink

    Aku biyen yo tau rono sur, sepeda motoran iso tekan duwur, jaman kuliah, hehehe…

    Onok guwo sing isine belerang thox, nggarai lemes :))

    “Nek aku stay ning bandung suwi, paling yo nekat sepedaan, he he he.. Nyewo mobil lumayan keroso abot ning kantong soale, he he he.. Aniwei, guwone sebelah ngendi??? “

    Reply
  • 24/10/2010 at 12:28
    Permalink

    Oooooo…artinya itu tooooooh…

    Berarti artinya itu adalah suatu dusta besar yak?

    *cos an ama Mala…hihihi…*

    Reply
  • 20/11/2010 at 11:56
    Permalink

    aku mau tau donk, tiket masuk ke ciwidey per orang brp? trus kira-kira kl rombongan ada diskon ga? oy sekalian deh, kl parkir bis brp y? duu…h maaf ya bnyak tanya coz perlu info tersebut. makasih banyak ya sebelumnya………..

    “Maaf baru bales… Tiket masuk Ciwidey per orang aku lupa, he he he.. kalau ga salah 3000an.. Untuk masalah diskon dan tiket parkir bis, aku kurang tau.. Trus tiket ontang-anting untuk ke kawah PP 10000 per orang”

    Reply
  • 25/11/2011 at 08:05
    Permalink

    wah…arek TC tho… hehehe..
    nice blog.. mau ngikuti jejaknya juga ah..

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *