Jelajah Surabaya (Part 1: Kenjeran, House Of Sampoerna)

Awal dari tulisan ini adalah, ketika membaca tulisan seorang teman sesama blogger yang menulis tentang Surabaya. Saat membacanya, aku jadi tercenung. Sudah ada beberapa postingan kisah dari pengalamanku menyusuri kota demi kota, tetapi tidak ada satupun tulisan tentang Surabaya ataupun Gresik, dua kota dimana aku mondar-mandir setiap harinya. Mungkin istilahnya, durhaka kepada kota sendiri, he he he he.

surabaya1

Dan akhirnya jadilah tulisan yang akan dibaca pembaca sekalian dibawah ini. Aku berikan judul tambahan Part 1, karena kisah tentang kota terbesar kedua tidak akan cukup tertampung dalam satu bagian saja.

Sabtu malam itu (6 Maret 2010), aku dan dia memulai penjelajahan dengan menyusuri jalan Tambak Langon dan JL Kalianak yang merupakan jalan utama menuju kota Surabaya dari Gresik dengan si Bumblebee, motorku :D. Setelah 35 menit, sampailah kami di JL Yos Sudarso. Di jalan ini ada tempat nongkrong yang cukup asyik, yakni Zangrandi. Zangrandi adalah istana eskrim tersohor di Surabaya. Banyak sekali macam sajian es krim disini. Bagi penggemar es krim yang melancong ke kota Surabaya, jangan lupa mampir Zangrandi. Di JL Yos Sudarso ini pula, dulunya berdiri Gedung Bioskop Mitra 21 yang sangat terkenal. Waktu masih kuliah dulu, aku sering menghabiskan Senin Malam di Bioskop ini. Maklumlah, mahasiswa, jadi nontonnya ya nunggu Sinema Pahe hari Senin. Salah satu yang kuingat, aku menonton film Ada Apa Dengan Cinta di bioskop ini. Tapi ada bagian yang tidak ingin kuingat, kenyataan bahwa saat itu aku nonton berlima dengan teman kosku, yang kesemuanya adalah cowok-cowok Jomblo, ha ha ha ha. Di ujung JL Yos Sudarso ini, berdiri tegak Kantor Pemerintahan Kota Surabaya.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan hingga di depan Jembatan (yang aku sendiri gak tau namanya, he he he). Jembatan itu kalau belok ke kiri akan menuju RS Dr Soetomo dan Universitas Airlangga. Sedangkan kalau lurus akan menuju Hotel Sahid, sedangkan jika belok kekanan akan menuju Surabaya Delta Plaza. Di sisi kanan jembatan, mengalir Sungai Mas yang membelah Surabaya.Di dinding jembatan terdapat lukisan mural yang bagiku sangat indah. Entahlah, aku sangat senang dengan lukisan mural. Aku menghentikan motorku disisi jembatan, untuk kemudian menikmati lukisan-lukisan mural itu sambil mengamati lalu lalang kendaraan dan sungai yang mengalir. Dan acara jelajah malam itu pun berakhir.

Besok paginya, penjelajahan di lanjutkan. Kali ini aku bersama Aris, Hikma dan Ridho, Partner in Crimeku di kantor. Perjalanan dimulai pagi hari jam 6 pagi. Tujuan kami saat itu adalah mencari tempat, dimana kami bisa melihat Jembatan Suramadu. Berbekal saran dari seorang teman, kami menyisir daerah pesisir timur Surabaya mulai dari Kenjeran baru, kenjeran lama hingga ke kampung-kampung nelayan. Tapi sayang sekali, pemandangan jembatan Suramadu tertutup kabut, sehingga tidak begitu tampak jelas. Huh.. Better luck next time deh

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju kawasan pantai kenjeran baru. Kalau berbicara pemandangan pantai, di kenjeran ini tidak ada bagus-bagusnya sama sekali. Pantainya penuh dengan lumpur. Tapi di kenjeran baru ini banyak bangunan yang bisa digunakan sebagai background foto. Seperti sebuah kuil berkubah kuning emas.Berfoto disini, anda serasa berada di Thailand :D. Di sekitar kuil juga terdapat hiasan patung gajah putih yang membuat suasana semakin mirip dengan negeri gajah putih. Ada juga patung dewi kuan im. Dan beberapa bangunan lain.

surabaya2

Setelah dari kenjeran, kami melanjutkan perjalanan menuju ke House Of Sampoerna. Sebuah museum sekaligus gallery dari HM Sampoerna, pendiri perusahaan rokok Sampoerna. Bangunan kuno ini terletak di sekitar Jembatan Merah. Begitu kami masuk ke dalam pelataran parkir, sebuah mobil Rolls Royce kuno menyambut kedatangan kami. Mobil yang sangat klasik dan pastinya sangat mewah di jamannya.

surabaya3

Puas melihat mobil dan berfoto-fotoan dengannya, kami melanjutkan penjelajahan. Kami masuk ke dalam museum. Begitu masuk kedalam museum, bau wangi cengkeh yang kuat langsung terhirup masuk kedalam indera penciuman tanpa basa-basi. Di museum ini terdapat foto-foto, beberapa daun cengkeh dan tembakau kering, sepeda motor kuno, satu set peralatan drum band, andong hingga sebuah warung rokok semi permanen yang sering kita liat di pinggir jalan. Foto dulu ah he he he he

surabaya4

surabaya5

Puas dengan view di lantai satu, kami naik ke lantai dua. Dari lantai dua ini, kita bisa melihat sebuah ruangan yang sangat besar, tempat para pegawai Sampoerna melinting rokok. Sayangnya di lantai dua ini, kami dilarang mengambil gambar. Di lantai dua juga terdapat toko souvenir House Of Sampoerna. Ada gantungan kunci, kaos, pin, dan tas kain. Harganya menurutku cukup terjangkau. Untuk sebuah kaos misalnya, dihargai 59000. Tapi ya itu tadi, jika kaos tersebut langsung di pakai tanpa dicuci terlebih dahulu, bau khas cengkehnya menempel dengan sangat kuat, he he he.

Setelah puas mengelilingi House Of Sampoerna, kami pun memutuskan untuk mengakhiri penjelajahan kali ini. Karena hari sudah siang dan kami ingin bermain PS dulu sebelum pulang, he he he. Sayang sekali sebenarnya, karena ada satu fasilitas yang disediakan oleh House Of Sampoerna yang belum kami coba. Yaitu Surabaya Heritage Track, yaitu sebuah bus yang akan mengantarkan kami ke tempat-tempat bersejarah di Surabaya gratis tis tis.

Itulah liputan dari acara jelajah Surabaya part 1. Masih banyak tempat-tempat asyik di Surabaya yang belum terliput. Insha Allah dalam waktu dekat, semua akan tertuang di blog ini 🙂

surabaya6

So guys, come to Surabaya, a city where the heroes live..

5 thoughts on “Jelajah Surabaya (Part 1: Kenjeran, House Of Sampoerna)

  • 14/03/2010 at 17:42
    Permalink

    Pengen siiih ke Surabaya……
    tapi gerah kah?
    Orang Bandung ke Surabaya keringetan terus yaaa???

    Ntar kalo kesono mau nyobain eskrimnya deh…
    Traktir tapi…hihihi….

    Reply
  • 14/03/2010 at 20:56
    Permalink

    Mangga’ atuh mbak kalau mau ke Surabaya… Nanti ditraktir es krim dah.. 🙂
    Ya memang Surabaya panas banget Mbak, sejak jaman dahulu kala. jadi ya kalau orang bandung kemari ya, pastinya bakal kegerahan banget…

    Reply
  • 15/03/2010 at 19:30
    Permalink

    kalo kenjeran, aku udah lama gak ksna, mas…
    tapi, kalo HOS siyh baru ajah…
    sayangnya, aku gak sempat mampir ke galeri seninya…hehehe

    “Iya mbak.. waktu ke HOS kemarin aku juga ga mampir ke Gallerynya… Aku ga tau kalau ada gallery disitu… “

    Reply
  • 01/04/2010 at 11:13
    Permalink

    wew..jadi pengen meluangkan waktu buat keliling kota surabaya..
    Poto suramadunya keren ^^
    kalo kesana nia juga ikutan ditrantir es krim yak, huehuehue..

    “Siap!!! :)”

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *