Dan Akhirnya, Aku bisa tapakkan kakiku di bumi Dewata

Bali, sebuah pulau yang sangat termasyhur di dunia. Bahkan bule-bule nun jauh di barat sono lebih mengenal Bali daripada Indonesia, sang pemilik Pulau seluas 5636,66 km2 ini. Banyak bule datang ke Indonesia dengan Bali sebagai tujuan utama. Mungkin bagi mereka tidaklah lengkap melancong ke Asia tenggara tanpa singgah di Bali.

Bali1

Sudah berjuta-juta bule datang ke Bali, bahkan banyak dari mereka yang sedari muda sudah pernah menginjakkan kakinya di pulau para dewa ini. Menikmati teriknya pantai, tenangnya pegunungan serta gulungan ombak yang eksotis.

Ironisnya, seorang laki-laki aseli Indonesia dengan domisili kurang dari 500 km dari Bali, belum pernah sekalipun mematrikan jejaknya di pulau ini di usianya yang sudah mencapai 26 tahun. Dia pun kalah dengan ketiga orang adiknya yang kesemuanya sudah pernah merasakan butiran-butiran pasir Pantai Kuta yang terkenal itu ataupun dinginnya udara Bedugul.

Dan laki-laki itu adalah aku.

Tapi aku tidak menyesalinya. Dalam hati aku yakin, menginjakkan kaki di Bali hanya masalah waktu saja. Dan waktu itupun akhirnya datang juga di pertengahan bulan Januari tahun 2010 ini. Yeah.. Im going to Bali, mannnn!!!!

Pertemuanku dengan Pulau Dewata ini dalam rangka sebuah acara Employee Gathering di kantor tempatku bekerja.

Perjalanan dari Surabaya dimulai Hari Kamis, 21 Januari 2010 Pukul 06.00 WIB. Aku dan rombongan bertolak menuju Bali menggunakan pesawat Garuda. Sepanjang perjalanan, pemandangan indah tersaji dari balik jendela pesawat. Salah satunya yang paling menakjubkan adalah lukisan gunung Bromo dan gunung-gunung lain di sekitarnya. Kawah yang terlihat dari angkasa seperti sebuah hole pada permainan golf. Hole yang sangat besar tentunya.

Setelah menempuh 45 menit perjalanan, sampailah aku di bandara Ngurah Rai, Denpasar. Dan begitu aku turun dari pesawat, itulah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Bali.

Bedugul

Tujuan tur ini di Bali adalah Bedugul, sebuah dataran tinggi dengan hamparan danau yang cukup luas yang sayangnya aku tidak sempat mengukur berapa meter persegi luasnya. Suasana di Bedugul sangat sejuk dan tenang. Kebetulan waktu aku berada disana, cuaca sedang hujan, jadi suasana menjadi bertambah dingin.

Pemandangan di danau ini sangat indah. Bukit-bukit diatas danau tampak hijau dengan kabut menutupi puncaknya. Di sekitar danau juga dibangun dermaga sederhana yang cukup bagus untuk lokasi pemotretan. Banyak dari temanku,narsis di dermaga ini 🙂

Bali2

Di sekitar danau terdapat dua buah pura yang tenggelam. Dulu konon katanya, untuk menjangkau pura ini cukup dengan berjalan kaki. Tetapi sekarang tidak bisa, karena ditenggelamkan oleh air danau. Di danau ini kita bisa bermain-main dengan banana boat ataupun perahu boat. Aku tidak sempat mencicipi kedua permainan air tersebut, tetapi aku cukup puas bermain perahu dayung dengan beberapa orang teman. Tarif bermain perahu dayung ini resminya Rp. 55.000 per 30 menit. Ini dengan catatan, kita mendayung sendiri perahunya. Jika kita minta bantuan tenaga untuk dayung, maka biaya menjadi Rp. 70.000 per 30 menit.

Lokasi wisata lain di daerah Bedugul ini adalah Kebun Raya Bali. Di tempat inilah kami bermain outbound. Aku tidak sempat menjelajahi Kebun Raya ini karena padatnya jadwal permainan outbound yang harus kami mainkan.

Taman Joger

Jika melancong ke Bali, oleh-oleh khas yang biasanya tidak akan lupa untuk dibeli adalah Kaos Joger. Kaos Joger adalah produk Bali dan hanya bisa dibeli di Bali. Kalau ada yang jual di luar Bali, bisa jadi itu Joger palsu atau pedagang illegal. Dahulu, konon katanya, membeli kaos joger membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Satu-satunya toko Joger di dunia adalah di Kuta. Tokonya cukup kecil, tetapi selalu ramai dengan pengunjung. Ga ada sepinya sama sekali. Jadi jika ingin membeli jogger, bersiaplah berpanas-panas ria sambil gencet kanan, gencet kiri. Perjuangan menjadi makin keras karena diantara pembeli, banyak pencopet berkeliaran yang siap memangsa isi dompet kita.

Tapi kini Joger sudah berbaik hati mau membuka cabang. (Akhirnya!!!). Tokonya lebih besar dan lebih tertata. Dan di took baru inilah kami berbelanja. Belanja dulu yach.

Setelah kurang lebih berkutat selama 40 menit didalam toko, akhirnya aku keluar juga dengan menenteng belanjaan yang cukup banyak. Total ada 8 potong kaos berbagai ukuran plus 2 buah sandal jepit serta 3 keping gantungan kunci menjadi hasil akhir mengubek-ubek isi toko taman jogger.

Pantai Kuta

Jikalau anda ke Bali, pastilah tidak pas rasanya jika melewatkan Kuta, salah satu pantai yang tersohor di Bali. Langit di pantai Kuta sangat membiru. Pasirnya juga putih. Tetapi sayang, lautnya kotor. Sunset di Kuta? Sayangnya pada kesempatan kali ini aku tidak berhasil mendapatkannya karena aku harus buru-buru ke Bandara untuk mengejar pesawat yang akan membawaku pulang kembali ke Surabaya. Tapi tak apalah, aku masih bisa menshoot sebuah sunset dari balik kaca pesawat. Alhamdulillah….

Bali3

Bali4

Dan itulah sekilas hasil liputan melancong di Bali. Puas dan sooner or later, Ill be back..

3 thoughts on “Dan Akhirnya, Aku bisa tapakkan kakiku di bumi Dewata

  • 25/02/2010 at 17:56
    Permalink

    wah,,belanjanya di Joger mas? knapa gak di Sukawati aja mas? lebih seru tuh tawar menawarnya hehehehe dan yang penting sih ikut berpartisipasi menaikan taraf hidup masyarakat lokal disana 🙂

    anyway..nice blog mas, izin saya link yah..nuhun,,:)

    Reply
  • 26/02/2010 at 11:21
    Permalink

    @Vani : He he he he… shopping terus…
    @Adhadi : Aku gak jago nawar sih, jadinya mending beli di Joger sama Khrisna yang harganya pas, he he he he..
    Silahkan kalau mau di link… Terima Kasih ya 🙂

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *